30 Desember 2009

Obar Sobarna Buka Jambore Cabang Kwarcab Kab. Bandung


 Bupati Bandung H. Obar Sobarna saat penyematan tanda pramuka kontingen Jambore

Kab.Sumedang, Buser Trans,.
Kegiatan Jambore cabang kwarcab Kab. Bandung merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali, kali ini kegiatan di laksanakan di Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor Kabupaten Sumedang. Pada kesempatan tersebut masing-masing kecamatan yang ada di wilayah Kab. Bandung mengirimkan kontingenya, total kontingen sekitar 85 ribu dan 201 pembina, hal tersebut disampaikan Ketua Kwarcab Kab. Bandung Drs. H. M Idjudin, SP, M.M Pd, MT di Jatinangor Kab. Sumedang (28/12/09).


Sementara itu Bupati Bandung dalam sambutanya mengatakan; revitalisasi gerakan pramuka merupakan salah satu pilar kaum muda Indonesia yang telah berjalan selama tiga tahun, revitalisasi tujuan pokoknya adalah untuk memantapkan eksistensi gerakan pramuka serta untuk meningkatkan pungsi gerakan pramuka dalam tiga tahun telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan, minat pemuda dalam gerakan pramuka tampak makin meningkat. Untuk keberhasilan revitalisasi gerakan pramuka, telah berhasil disusun RUU gerakan pramuka yang saat ini menjadi inisiatif hak DPR. Untuk lebih meningkatkan pungsi daripada gerakan pramuka, saat ini sedang dilakukan pembaruan system pendidikan kepramukaan. Ketua Kwarran Kwarting Ranting Cikancung K. Saeful Akbar, SPd saat pelepasan kontingenya (24/12/09) menjelaskan bahwa kontingen yang dikirim ke Jambore tingkat kabupaten di Jatinangor dalam 1 kwarran terdiri dari 8 regu atau sekitar 80 orang kontingen, dikakuinya tidak semua sekolah mengirimkan kontingenya sebab keterbatasan anggaran yang disediakan oleh sekolah masing-masing, tetapi semua anggaran untuk kegiatan tersebut bersumber dari dana BOS jadi setiap kontingen yang dikirim untuk mengikuti Jambore sepenuhnya di tinggung sekolah, dikakuinya bila ada pungutan selain itu pihaknya mengembalikan kebijakan tersebut kepada pembina masing-masing sekolah. (Kos/Mamat/Buser Trans)

Januari 2010 RSUD Cicalengka Langsung Layani Pasien




  Direktur RSUD Cicalengaka drg. Drace Wediana

Kab. Bandung, Buser Trans,.
            Semenjak diresmikan oleh Bupati Kab. Bandung H. Obar Sobarna RSUD Cicalengka (10/11/09)  hingga akhir Desember 2009 ternyata masih belum siap melayani masyarakat yang ingin berobat Bupati sendiri saat hadir dalam peresmian ternyata yang diresmikan hanya pisik bangunanya saja bukan pengoperasionalanya, kendala yang dihadapi oleh pihak rumah sakit adalah masalah ijin operasional, hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Cicalengka drg. Grace Wediana (29/12/09) namun pihaknya mengatakan pada bulan Januari 2010 ijin operasional sudah ada sehingga pihaknya siap melayani pasien yang akan berobat.
            Dari semua kebutuhan tenaga dokter dan dokter ahli perawat hingga serta para staff semuanya sudah siap, Direktur dan seluruh tenaga yang ada di RSUD Cicalengka pada akhir Desember 2010 mereka semua sudah ngantor di Cicalengka. Selain itu pihak rumah sakit masih mempunyai kekurangan tenaga yang ada diantaranya bagian satpam perlu adanya penambahan sebab 6 orang tenaga keamanan dirasa masih kurang.
            Dalam menghadapi pasien maupun keluarga pasien yang datang menggunakan kendaraan, pihak rumah sakit akan bekerja sama dengan Dishub untuk pengaturan perparkiran biar jelas retrebusi pemasukan anggaranya.(Kos/Buser Trans)  

PT. TBM Hilangkan Hak-Hak Karyawan



Sekitar 400 karyawan PT. TBM di Cimanggung Kab. Sumedang lakukan aksi demo untuk menuntut haknya yang dihilangkan pihak perusahaan

Kab. Sumedang, Buser Tarans,.
            Selama tahun 2008 hingga 2009 menurut Rosid Rosidin Ketua Serikat Buruh Persatuan Perjuangan Buruh (PPB)- Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI)  upah untuk karyawan PT. Tiga Bintang Manunggal (TBM) perusahaan pemintalan di Kp. Cikadaton Desa Cikahuripan Kec. Cimanggung Kab. Sumedang malah menangguhkan upah karyawanya, hal tersebut tidak sesuai aturan Perundang-Undangan yang berlaku/UUK 13 Tahun 2003.
            Selain permasalahan pengupahan terhadap karyawanya, perusahaan tersebut melakukan pelanggaran dalam hal penyetoran Jamsostek yaitu kewajiban penyetoran yang seharusnya disesuaikan dengan besaran UMK ternyata dilanggar sehingga nominalnya jadi kecil kejadian tersebut berlangsung dari tahun ketahun, tidak hanya itu saja perusahaan pernah mengeluarkan karyawanya tanpa alasan jelas, pelanggaran perusahaan tersebut sangat tidak menguntungkan buat karyawanya.
            Ketidak jelasan perusahaan mengundang aksi demo sekitar 400 orang karyawanya yang tergabung kedalam serikat pekerja Persatuan Perjuangan Buruh (PPB)-Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) (29/12/09) dan ada beberapa tuntutan diantaranya meminta meninjau kembali penangguhan upah tahun 2009 serta meminta dibayar kekurangan gajihnya sesuai UMK tahun 2009 dari Januari hingga Desember, juga meminta diberikanya kepastian berlakunya upah/UMK tahun 2010 sesuai SK Gubernur dan tidak ditangguhkan, tinjau ulang penyetoran iuran Jamsostek dari tahun 2003 hingga sekarang yang terjadi penyusutan nominal iuran sehingga menjadi kecil saldo yang di terima karyawan selanjutnya meminta kepastian kerja bagi buruh kontrak, terakhir meminta kembali karyawan bernama Encep Lomri untuk di pekerjakan yang sebelumnya sempat di keluarkan dengan alasan tidak jelas.
            PT. TBM sendiri selain ada tuntutan dari karyawanya juga kurangnya perhatian terhadap warga sekitar salah satunya air untuk kepentingan masyarakat disekitar pabrik hanya ada satu titik sehingga warga bila ingin mengambil air harus antri. Kepala Desa Cikahuripan M. Sudrajat saat dikonfirmasi mengatakan bahwa hal itu sudah di sampaikan ke pihak pabrik, tidak hanya itu saja pihak desa meminta ada pembuatan saluran air untuk pembuangan itupun tidak diperhatikan hingga kini.
            Pihak PT. TBM saat dikonfirmasi tidak mau ditemui dengan alasan sibuk sehingga Buser Trans tidak bisa mendapatkan keterangan yang jelas terkait tuntutan karyawanya dan sebagian keluhan warga sekitar. (Kos/Mulyana/Buser Trans)   
           

27 Desember 2009

SMAN 1 Sumedang Menuju Prestasi Lebih Baik



Kepala Sekolah SMAN 1 Sumedang Drs. H. Masduki Heryana, M.M; 
“Sekolah ini merupakan sekolah bertarap internasional jadi harus disiplin salah satunya tidak boleh ada guru yang merokok disembarang tempat apalagi di ruang kelas.”

Kab. Sumedang, Buser Trans,. Bupati Sumedang Don Murdono resmikan gedung sarana prasarana KBM di SMAN 1 Sumedang (22/12/09), dalam kesempatanya Bupati berpesan agar sekolah tersebut mempunyai predikat menuju prestasi yang lebih baik, selain itu setiap individu siswa/siswi harus merasa mempunyai prestasi. Sejak tahun 1970 Don Murdono sudah mengenal sekolah tersebut, bahkan kaka kandung Don diakui sekolahnyapun disitu. SMAN 1 Sumedang adalah salah satu sekolah rintisan yang berstantar Internasional, hal tersebut di sampaikan oleh Drs. H. Masduki Heryana, M.M selaku Kepala Sekolah saat persemian beberapa ruangan yang di bangun sejak 2005 hingga 2010. Adapun sarana yang dibangun selain dari bantuan pemerintah pusat maupun daerah juga sumbangan orang tua murid diantaranya pada tahun 2005-2006 dibangun 3 R. Kelas, Lab. Fisika dan Lab. Kimia. Tahun 2006-2007 dibangun Lab. Biologi, perpustakaan dan 4 R. Kelas. Pada Tahun 2007-2008 dibangun 4 R. Kelas. Pada Tahun 2008-2009 dibangun 2 R. Kelas, R.Guru dan R. Wakasek pada tahun 2009-2010 dibangun 5 R. Kelas dan 3 Laboraturium. Selain itu pihak sekolah memasang CCTV di tujuh titik yang dianggap rawan sehingga kepsek bisa melihat jelas situasi sekolah itu sendiri dari monitor yang ada di ruanganya, pihaknya juga menyampaikan bahwa SMAN 1 Sumedang sekolah yang berstandar Internasional kini memberlakukan gurunya untuk tidak merokok di ruang saat mengajar juga di lingkungan sekolah, namun bila ada guru yang masih merokok tentunya ada ruang yang khusus buat merokok. “Sekolah ini merupakan sekolah bertarap internasional jadi harus disiplin salah satunya tidak boleh ada guru yang merokok disembarang tempat apalagi di ruang kelas”tegasnya.(Kos/Buser Trans)

Menteri Agama Buka Acara Muktamar XII Persatuan Umat Islam



Kab. Sumedang, Buser Trans,.
            Persatuan Umat Islam (PUI) adalah ormas Islam Nasional yang berbasis massa di Jawa Barat, dalam masa perintisanya pada tahun 1911 organisasi tersebut bernama Majlisul Ilmi yang berpusat di Kabupaten Majalengka. Kelahiran PUI persis setahun sebelum lahirnya Muhammadiyah pada tahun 1912 yang berbasis massa di Jogyakarta. Perjalanan panjang PUI yang semula bernama Majlisul Ilmi kemudian berubah menjadi Hayatul Qulub pada tahun 1912 lalu berubah nama lagi menjadi Perserikatan Oelama (PO) pada tahun 1916, atas saran HOS Cokro Aminoto sahabat dari pendiri PUI KH. Abdul Halim (alm), pada tahun 1952 berubah nama menjadi PUI (Persatuan Umat Islam).
            PUI (1952) sesungguhnya adalah hasil Fusi dua organisasi massa Islam berbasis di Jabar yakni PUI yang berbasis di Kab. Majalengka dibawah pimpinan KH. Abdul Halim (alm) dan PUII (Persatuan Umat Islam Indonesia) yang berbasis massa di Kab. Sukabumi di bawah pimpinan K.H Ahmad Sanusi, pada tahun 1975 kedua tokoh tersebut mendapat penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden RI Suharto pada tahun 2008 sedangkan  KH. Abdul Halim di tetapkan oleh Presiden SBY sebagai pahlawan nasional serta pada tahun 2009 K.H Ahmad Sanusi dianugrahi Bintang Mahaputra Utama.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat PUI, berharap agar pelaksanaan Muktamar lebih pokus menyoroti tentang peran ormas PUI dalam pemberdayaan umat (masyarakat) “harus ada sinergitas program antara ormas/LSM dengan program pemerintah khususnya pemberdayaan masyarakat, sebab semua itu kepentingan akhir juga kepentingan bersama selaku warga Negara”imbuhnya.   
Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si dalam sambutanya memberikan ucapan selamat atas penyelenggaraan Muktamar yang ke 12 PUI didirikan pada tahun 1952 yang diprakarsai oleh dua tokoh yakni K.H Abdul Halim dan K.H Ahmad Sanusi, telah bergerak lebih dari setengah abad dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial. PUI sendiri memilih bergerak dalam bidang tersebut sangat beralasan, mengingat kondisi umat Islam di tanah air terbelit persoalan besar, yakni lemahnya akidah juga pemahaman keagamaan, kebodohan, kemiskinan juda keterbelakangan.
            Kelemahan akidah dan pemahaman keagamaan telah di jawab oleh PUI juga ormas-ormas Islam lainya diantaranya Muhammadiyah, NU, Persis, Al Irsyad serta lainya melalui gerakan dakwah. “Untuk ormas-ormas Islam selain juga memberikan kontribusi pemikiran terhadap perkembangan demokrasi dan politik, juga yang tidak kalah pentingnya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan juga ekonomi umat”jelas Menteri Agama yang disampaikan di Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor Sumedang.(Kos/Buser Trans)
           
           

Desa Rawa Siapkan Lahan Untuk Mapolsek Lumbung






KAB.CIAMIS,Buser Trans
   Sejak lima tahun berdirinya Kecamatan Lumbung hingga sekarang, memang  belum memiliki kepolisian sektor (Polsek), sehingga warga harus berhubungan dengan Polsek Kawali untuk mengurus segala keperluan seperti mengutus SKCK maupun mengenai kamtibmas dan lainnya.
   “Selama ini, bila ada keperluan yang berhubungan dengan kepolisian, terpaksa saya harus ke Polsek Kawali, meski harus menempuh jarah jauh”ujar seorang warga Desa Rawa.
    Karena itu, Pemerintahan Desa Rawa bersama BPD dan tokoh masyarakat mewakili warga Desa Rawa bersedia menyiapkan lahan untuk bangunan Mapolsek bila Polri membentuk Polsek Lumbung.
    “Beberapa waktu lalu, Pemdes dan BPD Rawa sudah mufakat, siap menghibahkan tanah desa untuk keperluan pembangunan Mapolsek Lumbung,”ujar Memed Rusmana, Kepala Desa Rawa.
     Kebetulan lokasi tanah bengkok desa seluas 100 bata itu cukup strategis, menurut Kades Rawa, sehingga bisa terjangkau oleh warga dari desa lain yang ada di Kec.Lumbung.”Kalau memang dibutuhkan, ada tanah desa seluas 100 bata yang siap dibangun untuk Mapolsek Lumbung,”ujarnya.
    Jika kelak ada Polsek Lumbung yang jaraknya dekat, kata Memed, maka warga Desa Rawa dan desa lain akan mempermudah berhubungan dengan aparat kepolisian terutama berkaitan dengan kamtibmas dan keperluan lainnya.
    “Lahan seluas 100 bata pastinya cukup untuk sebuah Mapolsek,”ungkapnya.
     Selain itu,Pemdes Rawa berencana  membangun Pasar Persinggahan dengan 36 kios terutama untuk berjualan makanan khas warga desa, dengan harapan dapat meningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat."Lokasi pasar persinggahan ini rencananya akan dibangun di depan lokasi yang diperuntukkan bagi Mapolsek,"ujar staf desa.
    Namun, ada usulan dari beberapa warga agar Pemdes Rawa pun membangun Pasar Domba, karena selama ini untuk menjual hasil ternak domba/kambing mereka harus ke Kawali dan bahkan ke Kota Ciamis."Kami mengharapkan Kades Rawa dan BPD mendirikan Pasar Domba supaya para peternak di Desa Rawa dan desa lain tidak jauh untuk menjual hasil ternaknya,"ujar seorang peternak kambing.(REDI M.BUSER/KARSIDIK/HUSEN)***


SDN Gunung Guntur Belum Pernah Menerima Bantuan Rehab





KAB.TASIK,Buser Trans
      Sejak awal berdiri belasan tahun lalu, SDN Gunung Guntur di wilayah UPTD Pendidikan Sukarame Kab.Tasikmalaya belum pernah menerima bantuan dana untuk memperbaikinya. Karena itu tak mengherankan, bila kondisi bangunan sekolah dasar ini hampir sebagian besar rusak berat, sehingga tidak layak digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswa dan guru.
      “Lihat saja, sebagian besar kondisi bangunan sekolah ini rusak berat, karena memang belum pernah menerima bantuan rehab.Padahal, tiap tahun selalu mengajukan proposal permohonan untuk mendapatkan rehab, tetapi sampai saat ini belum terealisasi,”ungkap Samsul Ma’arif SPd, Kepala SDN Gunung Guntur.
      Karenanya, lanjut Samsul Ma’arif,  selama ini KBM di SDN Gunung Guntur tidak maksimal.Bahkan, kelas tiga dibagi dua rombongan belajar atau dua shif yakni pagi dan siang, karena memang tidak adanya ruang kelas. Padahal, sekolah ini memiliki 185 siswa yang dibimbing 8 guru berstatus PNS dan 3 orang guru sukwan.
      Dengan kondisi bangunan yang rusak berat, tentu saja anak didik dan para guru tidak merasa nyaman, bahkan selalu dihantui kekhawatiran ambruknya bangunan ketika mereka melakukan KBM. “Apalagi kalau turun hujan besar disertai angina kencang, kami khawatir kalau sampai bangunan sekolah ambruk,”tuturnya.
      Selain kondisi bangunan  rusak berat yang membutuhkan bantuan rehab, menurut Samsul Ma’arif, SDN Gunung Guntur pun membutuhkan ruang perpustakaan, ruang UKS dan WC.
      “Karena itu, kami mengharapkan bantuan pemerintah untuk segera merealisasikan proposal permohonan rehab seluruh ruang kelas, sebelum ambruk dan mengancam keselamatan siswa.”tutur Samsul Ma’arif kepada Buser Trans di ruang kerjanya.(KARSIDIK/RM)***  

Pipin A.Apilin: "Berusaha Memajukan Pertanian di Desa Cibeureum"




PIPIN A.Apilin adalah sosok petani  muda yang cukup sukses di Desa Cibeureum Kec.Sukamantri Kab.Ciamis.Selama ini, dia dikenal sebagai ‘bapaknya para petani dan anggota kelompok tani’ di Desa Cibeureum maupun desa lainnya di wilayah Kec.Sukamantri.
      Karena memang, Kang Pipin panggilan akrabnya, adalah Ketua Kelompok Tani Nasional Andalan (KTNA) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kec.Sukamantri, disamping Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karangsari Desa Cibeureum dan Ketua P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swakarya).
      “Setiap hari, ada saja para petani dan anggota kelompok tani yang dating ke rumah saya, meski sekedar konsultasi seputar dunia pertanian mulai dari bagaimana belajar usahatani hingga ingin mengetahui informasi harga dan pemasaran komoditas pertanian,”ungkap Kang Pipin kepada Buser Trans.
      Maklum saja, kalau kemudian para petani berkunjung ke rumah Kang Pipin atau ke sekretariat Gapoktan Karangsari, karena banyak di antara petani muda itu merupakan asuhannya yang tersebar hampir di tiap desa yang ada di wilayah Kec.Sukamantri dan sekitarnya.
      Dia mengaku tertarik menggeluti dunia pertanian mulai tahun 1996, karena melihat potensinya cukup besar untuk dikembangkan ke arah agrobisnis dan memberikan “harapan” peluang yang besar pula, sementara para petani saat ini sudah pada tua dan melakukannya secara tradisional.”Karena itu, saya berkeinginan untuk memajukan dunia pertanian, khususnya di Desa Cibeureum dan umunya di wilayah Kecamatan Sukamantri,”akunya.
      Pada awalnya, dia  merekrut para pemuda penganggur untuk masuk Kelompok Taruna Tani, yang kemudian dididik agar menjadi petani unggul. “Karena saya melihat, sektor pertanian palawija di wilayah Sukamantri cukup potensial untuk dikembangkan, sementara banyak pemuda yang nganggur tidak punya pekerjaan.”ujar Kang Pipin.
      Setelah ditempa dengan ilmu pengetahuan tentang pertanian di Kelompok Taruna Tani Karangsari, menurut Kang Pipin, ternyata para pemuda pengangguran itu ada kemauan untuk maju dan mereka merasa tidak malu bila harus menjadi petani.Bahkan, kini banyak petani muda yang ‘unggul’ sukses.
   Pipin mengatakan, bahwa ada beberapa produk unggulan pertanian di wilayah Kec.Sukamantri  yang dikedepankan misalnya seperti cabai, strobery, buncis, semangka, sereh wangi, ganyong, kopi dan teh. Selain pertanian, produk lain seperti peternakan dan perikanan tak kalah potensial.
        “Namun, produk pertanian yang paling diunggulkan dan berkualitas di sini, adalah cabe merah dengan luas areal sekitar 60 hektar. Setiap hari, sekitar 2-5 ton produk cabe merah dari Sukamantri dipasarkan ke Jabodetabek, terutama Pasar Kramat Jati,”tuturnya.
      “Dalam mendidik para petani, saya biasanya menerapkan metode pembelajaran yang mudah dipahami, yakni 20 persen teori dan 80 persen praktek di lapangan.”kata Ketua KTNA dan HKTI Kec.Sukamantri ini, sekaligus Ketua Gapoktan Karangsari dan Ketua P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swakarya).
      Selain itu, banyak yang menimba ilmu pertanian dari Kang Pipin terutama melalui P4S berasal dari kalangan pendidikan, baik pelajar SMK Pertanian maupun mahasiswa, serta lembaga lainnya. Pada saat ini saja, ada 40 siswa SMK Pertanian Ciamis yang magang di P4S untuk menambah ilmu pengetahuan.Juga sering kunjungi mahasiswa IPB Bogor.Apalagi kini menjalin kerjasama dengan BPPT Lembang terutama untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada para petani di sini. (REDI M.BUSER)****



SDN 1 Bangunkarya Ciptakan SDM Berkualitas





CIAMIS,Buser Trans
     Dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal berkualitas dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta keimanan dan ketaqwaan (Imtaq) merupakan tujuan SDN 1 Bangunkarya yang berada di lingkungan UPTD Langkaplancar Kab.Ciamis.
     “Kami berupaya agar lulusan dari sekolah ini tidak kalah bersaing dengan sekolah lain terutama dalam mennguasai Iptek tingkat dasar. Apalagi saat ini, masalah Iptek harus diterapkan sejak dini, sesuai dengan mata pelajaran yang ada.”ujar Rukman, staf guru yang mewakili Rasli SPd selaku Kepala SDN 1 Bangunkarya.
      Karena itu, penerapan Iptek dan Imtaq merupakan tantangan bagi staf guru SDN 1 Bangunkarya yang berjumlah 7 orang dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) terhadap 107 siswa.”Kami dituntut untuk mengikuti perkembangan pendidikan  dan menerapkannya kepada anak didik.”tutur Rukman.
      Sementara itu, Uplek selaku Komite Sekolah  mengungkapkan, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar mengajar, kini SDN 1 Bangunkarya menerima bantuan DAK untuk memperbaiki 3 ruang kelas.
      “Dengan adanya bantuan rehab ini, semoga saja anak-anak yang sekolah di SDN 1 Bangunkarya tidak khawatir lagi bangunan kelasnya mau ambruk dan pada bocor bila turun hujan,”jelas Uplek.
      Walau begitu, ada satu ruang kelas lagi yang kondisinya rusak berat dan tidak layak dipakai KBM, sehingga perlu diperbaiki.Selain itu, komite dan pihak sekolah berkeinginan untuk membuat pagar tembok sepanjang 75 meter.(JAJANG SP)***

Trayek Bus Antara Sukamantri-Bekasi Dibuka






CIAMIS, Buser Trans
     Bagi warga  masyarakat Kec.Sukamantri dan sekitarnya yang hendak ke Kota Bekasi dan atau perantau dari sana hendak pulang ke kampung halaman, kini tak usah pusing dengan masalah sarana transportasi. Sebab, sejak tanggal 22 Desember 2009 lalu telah dibuka trayek baru angkutan bus antara Terminal Desa Cibeureum – Kota Bekasi.
     “Jadi, warga Sukamantri yang hendak pergi ke Kota Bekasi dan sebaliknya, sekarang sudah ada angkutan umum berupa bus mikro yang siap melayani. Pembukaan trayek ini sesuai keinginan masyarakat,”ujar Didi Kamsidi, Ketua Pengurus BP Transportasi.
      Alasan dibukanya trayek angkutan umum antara Sukamantri-Kota Bekasi ini, menurut Didi Kamsidi, karena banyak warga Sukamantri dan sekitarnya yang pergi pulang atau merantau di Kota Bekasi yang membutuhkan sarana transportasi.
       Dengan dibukanya trayek tersebut, selain akan mempermudah bagi warga menggunakan sarana transportasi, juga memberi peluang bagi pengusaha angkutan umum untuk membuka jalur Sukamantri-Kota Bekasi. “Untuk saat ini, baru ada satu unit bus Bintang Sinepa yang menggunakan jalur Sukamantri-Kota Bekasi, yang terminalnya di Desa Cibeureum.”jelasnya.
       Bahkan ke depan, lanjut Didi Kamsidi yang juga Kepala Desa Cibeureum ini, rencananya akan membuka trayek Sukamantri-Cirebon-Tegal. “Karena banyak pula warga Sukamantri yang merantau ke Cirebon dan Tegal sehingga mereka membutuhkan sarana transportasi untuk pergi pulang,”paparnya.(REDI M.BUSER)***

SDN 2 Cimanggu Kini Miliki Bangunan Yang Nyaman Untuk Belajar





CIAMIS,Buser Trans
      Sejak berdiri belasan tahun silam, SDN 2 Cimanggu di lingkungan UPTD Pendidikan Langkaplancar Kab.Ciamis, ternyata baru kali ini menerima bantuan dana dari pemerintah lewat program DAK untuk merenovasi bangunan sekolah, terutama untuk 3 ruang kelas.
     “Sebagai wakil orangtua murid, tentu saja kami merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah mengucurkan bantuan dana untuk merehab 3 ruang kelas SDN 2 Cimanggu ini,”ungkap H.Emod Sutisna, Ketua Komite Sekolah yang didampingi Alimin sekrearisnya.
     Hal senada diungkapkan Hj.Komalasari, Kepala SDN 2 Cimanggu yang mengaku, kini tenang telah memiliki ruang belajar yang nyaman bagi 68 siswa dan 7 guru, sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak didiknya.
     “Dengan sarana pendidikan yang memadai dan nyaman, tentu saja akan menggairahkan proses KBM, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kuaitas pendidikan anak didik kami.”jelas Hj.Komalasari kepada Buser Trans.
     Walau begitu, menurut Hj.Komalasari dan H.Emod Sutisna, masih ada satu ruang kelas lagi yang dimiliki SDN 2 Cimanggu yang kondisinya rusak dan tidak layak digunakan untuk KBM, sehingga perlu bantuan dana untuk memperbaikinya.
     “Kini tinggal satu ruang kelas lagi yang kondisinya rusak dan perlu perbaikan. Harapan kamu, untuk tahun anggaran 2010 akan menerima bantuan kembali,”kata H.Emod Sutisna.(JAJANG SP)***

Dana Kompensasi Bagi Sekdes di Kab.Tasik yang Gagal Jadi PNS






KAB.TASIK,Buser Trans:
       Sebanyak 148 orang sekretaris desa (Sekdes) ke-Kabupaten Tasikmalaya mendatangi Pemkab Tasikmalaya, kemarin. Seluruh sekdes yang hadir di ruang Oproom Setda Kab.Tasikmalaya diketahui tidak memenuhi syarat untuk diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS), misalnya karena faktor usia yang melebihi batas dan lainnya, mereka akan diberhentikan dan menerima uang kompensasi antara Rp.5 juta – Rp.20 juta sesuai masa kerjanya.
     “Kedatangan para Sekdes ke Pemkab hendak mempertanyakan nasib mereka, terutama yang usianya sudah tua tetapi sudah tidak bisa menjadi PNS, karena mereka sempat dijanjikan akan dijamin kesejahteraannya,”ungkap Nandang Permana, seorang pendamping sekdes dari Kecamatan Manonjaya.
       Nandang menjelaskan, bahwa pihak Pemkab menjanjikan mereka akan memperoleh uang kompensasi, yang disesuaikan dengan masa kerjanya. Misalnya, uang kompensasi itu diberikan kepada para Sekdes yang mempunyai masa kerja sejak 5 - 20 tahun, dengan jumlah kompensasi antara Rp.5 juta - Rp.20 juta per orang.  “Selama ini panghasil seorang Sekdes diperoleh dari PDKPD sesuai peraturan desa (Perdes) per 3 bulan sekali, kemudian ada juga dari hasil sewa tanah bengkok atau tanah pengangonan yang disewakan.,”tuturnya.
       Kedatangan para Sekdes se-Kabupaten Tasikmalaya itu diterima oleh Kabag Pemerintahan dan Umum Pemkab Tasikmalaya H.Omay Kuswandi dan stafnya di oproom Setda Tasikmalaya. Sebenarnya, pertemuan para Sekdes pada hari kemarin, merupakan yang ke dua kalinya, setelah pertemuan pertama pada tahun 2004 untuk mengisi data base. Berdasarkan pengisian data base itu kalau ada Sekdes yang berumur di bawah 55 tahun saat itu, maka ia diangkat menjadi PNS.
       “Kedatangan mereka adalah untuk diminta melengkapi persyaratan untuk memperoleh dana kompensasi tersebut. Mereka yang hadir di Pemkab itu tercatat sekitar 148 Sekdes yang akan diberhentikan dari jabatannya dan sudah dapat dipastikan tidak akan menjadi PNS, ”jelas H.Omay Kuswandi kepada wartawan.
        Namun sebagai kompensasinya, menurut Kabag Pemerintahan, para Sekdes itu akan mendapatkan tunjangan antara Rp.5 juta hingga Rp.20 juta disesuaikan dengan masa kerja masing-masing. Pemberian uang kompensasi itu berdasarkan SK Bupati yang dananya diperoleh dari APBD tingkat I
”Untuk dana kompensasi itu, Pemkab Tasikmalaya mengalokasikan anggaran sebesar Rp.1,81 miliar yang akan dicairkan dalam dua tahap pada 2010 dan 2011.”tuturnya.

     Dalam proses pencairan dana kompensasi tersebut, para Sekdes bisa mencairkan langsung, karena akan dimasukkan ke rekening masing-masing.
Demikian pula, para sekdes yang sudah meninggal dunia juga bisa mendapatkan dana untuk ahli warisnya. Dengan catatan telah mengabdi 5 tahun yang dibuktikan dengan keterangan dari kepala desa setempat.

     Dengan adanya upaya Pemkab Tasikmalaya yang memberikan ‘uang kadeudeuh’ dana kompensasi tersebut, tentu saja disambut baik oleh para sekdes. Bahkan mereka terlihat sumringah meskipun sebelumnya terlihat kecewa karena tidak memenuhi syarat jadi PNS.(REDI M.BUSER/DEDE FUAD)***



Bupati Ciamis Resmikan Pasar Agro di Desa Cibeureum






CIAMIS,Buser Trans
      Bupati Ciamis H.Engkon Komara meresmikan pembukaan Pasar Agro Desa Cibeureum yang berada di Kec.Sukamantri, pekan kemarin. Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan pelantikan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kab.Ciamis oleh Ketua HKTI Jawa Barat.
     “Kami harap, masyarakat terutama para petani  di wilayah Kecamatan Sukamantri dan sekitarnya  akan dapat lebih berdaya dengan adanya Pasar Agro Desa Cibeureum ini, masyarakat diajak untuk mengelola potensi daerah khususnya di bidang pertanian,”ujar Engkon Komara.
     Pemerintah membangun pasar agro ini, menurut bupati, yaitu  bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani, dan  untuk memperoleh kepastian harga, sehingga masyarakat dapat menikmati harga yang stabil.
     Bupati pun menyambut baik atas pelantikan HKTI Kab.Ciamis yang dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Pasar Agro Desa Cibeureum tersebut.”Semoga saja, pengurus HKTI Kab.Ciamis mampu memberdayakan masyarakat di bidang pertanian, agar masyarakat lebih sejahtera,”tuturnya.
     Dalam kata sambutannya, Camat Sukamantri H.Adang Darajat mengungkapkan, bahwa pembangunan Pasar Agro di Desa Cibeureum yang lokasinya cukup strategis, memang sudah didambakan masyarakat. Karena itu, agenda peresmian yang menjadi tanda beroperasinya pasar sangat dinantikan masyarakat, terutama kalangan masyarakat petani di wilayah Ciamis utara yang mencakup lima kecamatan yakni Sukamantri, Kawali, Lumbung,Panumbangan dan Cihaurbeuti.
     “Kecamatan Sukamantri memiliki dua core bussines yaitu agrobisnis dan agrowisata. Dengan adanya pasar agro ini, maka diharapkan produktivitas pertanian di wilayah Sukamantri akan semakin meningkat.Demikian pula, tingkat perekonomian bisa meningkat,”jelas H.Adang Darajat.
     Hal senada diungkapkan Pipin A.Apilin, Ketua KTNA Kec.Sukamantri, bahwa Pasar Agro Desa Cibeureum  memiliki keunggulan dengan lokasinya yang bersebelahan dengan objek wisata air Situ Cibubuhan, di samping lokasinya cukup strategis karena berada ditengah-tengah di antara lima kecamatan yang dijadikan proyek pengembangan kawasan agro di wilayah utara Kab.Ciamis.
     “Pada masa mendatang, lokasi ini akan semakin ramai dengan banyaknya transaksi pertanian di Pasar Agro Cibeureum dan pengunjung ke objek wisata Situ Cibubuhan. Jadi, adanya kesinambungan antara aspek keindahan dan kelestarian lingkungan” ujar Pipin A.Apilin, yang juga Ketua Gapoktan Karangsari ini.
     Dia menegaskan, sesuai nama dan fungsinya bahwa Pasar Agro Desa Cibeureum di Kec. Sukamantri ini akan dikhususkan untuk memasarkan produk-produk unggulan pertanian dari lima kecamatan yang sudah ditetapkan menjadi kawasan agropolitan. “Beberapa produk unggulan pertanian yang akan dikedepankan misalnya seperti cabai, strobery, buncis, semangka, sereh wangi, ganyong, kopi dan teh. Selain pertanian produk lain seperti peternakan dan perikanan juga akan disediakan,”tukasnya.(REDI M.BUSER)***

Kepala Entis Dibacok TD Gara-gara Kerbau





CIAMIS,Buser Trans
     Hari yang naas! Itulah yang dialami Entis warga Kampung/Desa Jelegong Kec.Cidolog Kab.Ciamis  karena kepalanya dibacok oleh TD hanya gara-gara kerbau. Bahkan, nyawa Entis hamper melayang. Kasus pembacokan itu kini tengah ditangani Polsek Cimaragas.
     Entis menceritakan kronologis pembacokan yang menimpa dirinya kepada Buser Trans. Pada pagi itu, dia bersama istrinya hendak bekerja dengan kerbau yang dibawanya, namun nasib malang menimpanya. Kejadian ini berawal, ketika anak kerbau yang dibawanya melintasi sawah milik TD yang telah ditanami padi.
     “Karena tiak terima sawahnya diinjaki anak kerbau, TD langsung emosi dan memukul saya tanpa kendali. Padahal, saya sudah berusaha meminta maaf, dan akan menggantinya.Tapi dia tidak terima.”ujar Entis saat ditemui di Pustu Desa Jelegong.
     Karena mengaku bersalah, Entis tidak mengadakan perlawanan meski digebuki hingga babak belur, kecuali istrinya yang menjerit histeris untuk minta tolong. Mungkin karena Entis tidak melakukan perlawanan dan juga emosinya kian memuncak, meski Entis sudah babak belur, rupanya TD masih kurang puas.
     Entah syetan apa yang telah merasuki jiwa TD, karena di tempat terbuka dan disaksikan istri Entis, dia membabi buta menganiaya orang sudah tak berdaya. Bahkan, dia mengambil golok milik Entis dipinggangnya, kemudian menebaskannya ke punggung dan kepala Entis.Jika tidak segera ditolong warga, mungkin jiwa Entis tak akan tertolong.
     Akibat sabetan golok tersebut, maka punggung Entis mengalami la serius hingga bagian lapisan dalam harus dijahit 4 jahitan, bagian lapisan tengah 23 jahitan, dan lapiran luar 23 jahitan.
     Setelah melakukan penganiayaan berat terhadap Entis, maka TD pun segera ditangkap aparat kepolsian, dan kini diamankan oleh Polsek Cimaragas untuk diproses sesuai hokum yang berlaku.”Kami harap, TD mendapat hukuman yang setimpal,”ujar warga.(JAJANG SP)***

SDN 2 Jadimulya Kini Tengah Merehab 2 Ruang Kelas






CIAMIS, Buser Trans
     SDN 2 Jadimulya di lingkungan UPTD Pendidikan Langkaplancar Kab. Ciamis saat ini tengah merehab 2 ruang kelas yang sumber dananya berasal dari pemerintah lewat program DAK tahun 2009. Nilai bantuannya sebesar Rp.140 juta yang digunakan untuk fisik plus rangka atap baja ringan (RABR) sebesar Rp.125 juta dan meubeler Rp.15 juta, termasuk untuk pengawasan Rp.700 ribu dan perencanaan Rp.1,4 juta.
      “Dengan adanya bantuan rehab dari pemerintah ini, maka diharapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah kami bisa berjalan lancar, dan bahkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak,”ungkap Atisah SPd didampingi Nana selaku penanggung jawab kegiatan pembangunan rehab.
      Atisah SPd menjelaskan, bahwa bangunan SDN 2 Jadimulya yang memiliki 6 ruang kelas itu, tiga ruang kelas sudah menerima bantuan rehab pada tahun 2008 lalu dan kini 2 ruang kelas dalam proses pembangunan.Karena itu, kini tinggal 1 ruang kelas lagi yang sudah lapuk dan kondisinya memprihatinkan, sehingga perlu direhab.
      Hal senada diungkapkan Sahri, Ketua Komite SDN 2 Jadimulya, bahwa ada 1 ruang kelas lagi yang kondisi bangunannya rusak berat dan sudah lapuk. “Satu ruang kelas memang sudah tidak layak digunakan anak-anak untuk kegiatan belajar mengajar, karena kondisinya rusak berat dan dikhawatirkan ambruk bila ada hujan besar disertai angin kencang.”tuturnya.
      Keberadaan SDN 2 Jadimulya cukup terkenal di lingkungan UPTD Pendidikan Langkaplancar, karena siswa-siswinya yang berjumlah 83 anak banyak yang berprestasi, termasuk bidang ekstrakulikuler seperti Juara I sepak takraw tingkat Kab.Ciamis pada tahun 2008 dan tahun 2009 meraih Juara I pertandingan bola voli tingkat UPTD Langkaplancar.(JAJANG SP)***

Oknum Pegawai PU Cisayong Cabuli Gadis di Bawah Umur





CIAMIS,Buser Trans
     NN (14) termasuk gadis di bawah umur.Kini, ia sedang meratapi nasib malang yang menimpa dirinya, setelah melahirkan seorang bayi mungil tanpa Bapak. Sebenarnya, bayi itu bukan tanpa Bapak, karena yang telah menghamili dirinya sudah jelas yakni Saepudin seorang staf  Dinas Pekerjaan Umum (DPU) UPTD Cisayong Kab.Tasikmalaya.
     Ketika ditemui Buser Trans, NN yang ditemani ayah kandungnya Pendi warga Desa sadewata, Kec.Lumbung Kab.Ciamis menjelaskan, bahwa kehamilan putrinya diluar nikah itu setelah adanya ‘jalinan asmara’ hubungan pribadi antara NN dengan salah seorang DPU UPTD Cisayong.
    “Sekitar setahun lalu, di Desa Sadewata ada kegiatan proyek pengaspalan jalan, saat itu Saepudin bertugas sebagai masinis mesin giling jalan (stoom).Pada saat itulah, awal mula adanya hubungan antara NN dengan saepudin,”ujar Pendi.
    Untuk merayu NN agar mau diajak kencan, saat itu Saepudin akan membelikan sebuah HP seharga Rp. 1 juta.Karena tergiur obral rayuan maut tersebut, maka NN gadis lugu itupun mau saja ketika diajak melakukan hubungan badan oleh saepudin, sehingga NN pun hamil dan kini telah melahirkan bayi mungil.”Pokoknya, saya minta pertanggung jawaban Saepudin!”tegas Pendi kepada Buser Trans.
    Ketika dikonfirmasi tentang masalah ini, Saepudin yang ditemui di kantornya DPU UPTD Cisayong Kab.Tasikmalaya menolak telah melakukan perbuatannya tersebut, bahkan dia menantang siap diproses sesuai hokum yang berlaku.”Sampai kapan pun, saya tidak akan mengakui bahwa itu perbuatan saya,”ujar Saepudin yang didampingi Dedi, atasannya.
    Saepudin mengatakan, tadinya tidak mau membawa-bawa instansi tempatnya bekerja, tapi kemudian dia bicara kepada atasannya.Tak lama kemudian mempersilakan wartawan masuk ke ruang kerjanya, Saepudin menceritakan segala sesuatu yang terjadi dan dialaminya ketika menjalankan tugasnya di Desa Sadewata.Karena itu, dia tidak akan mengakui permasalahan tersebut sampai kapanpun, tuturnya.  
     Seorang tokoh masyarakat Desa Sadewata yang menolak ditulis namanya, berkomentar bahwa apabila terbukti maka orang tersebut (Saepudin) dapat dijerat Pasal 287 dan Pasal 293 yang berbunyi: “Barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita bukan istrinya diketahui bahwa  umur wanita tersebut belum berumur 15 tahun, ancaman pidana penjara selama 9 tahun.” Kemudian pada Pasal 293 menyebutkan: “Barangsiapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang menyalahgunakan wibawa padahal dia  tahu atau selayaknya harus diduga bahwa perempuan tersebut itu belum berumur 15 tahun”. Itulah dua pasal yang bisa menjerat seseorang yang melakukan tindak asusila terhadap wanita di bawah umur.(TEAM)***
    

Kondisi Bangunan SDN 1 Kertaraharja Tak Layak Pakai






CIAMIS, Buser Trans
     Bahwa terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan kuantitas harus ditunjang oleh berbagai faktor. Dalam hal ini, demi majunya sebuah sekolah terutama di dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) antara siswa dengan guru, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
     Namun, tidak demikian halnya dengan SDN 1 Kertaraharja di Dusun Panoongan Desa Kertaraharja Kec.Panumbangan Kab.Ciamis, karena kondisi bangunannya yang rusak parah. Bahkan sebanyak 4 ruang kelas sudah tidak layak pakai untuk KBM di sekolah ini.
     “Karena tidak memiliki ruang kelas yang layak, maka sebagian besar siswa harus belajar di tenda yang kami pasang di lapang olahraga, pinggir sekolah. Mau bagaimana lagi, karena kenyataannya seperti ini,”ungkap Hj.Yeyet SPd, Kepala SDN 1 Ketarahaja kepada Buser Trans.
      Hj.Yeyet mengatakan, bahwa pihaknya sudah berulangkali mengajukan proposal permohonan perbaikan kepada pemerintah, tetapi hingga tahun anggaran 2009 belum juga terealisir.Karena itu, sekolah lain menerima dana rehab termasuk dari DAK, tetapi kondisi bangunan SDN 1 Kertaraharja tetap rusak parah.
     Kepala UPTD Pendidikan Panumbangan membenarkan, proposal permohonan bantuan rehab SDN 1 Kertaraharja sudah diajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tetapi belum juga direalisasikan.”Sebenarnya, kami pun selalu dihantui perasaan was-was kalau ada hujan deras disertai angin kencang, karena dikhawatirkan bangunan SDN 1 Kertaraharja akan roboh,”ujarnya.
     Karena itu, Kepala SDN 1 Kertaraharja dan warga Desa Kertaraharja yang menyekolahkan anak-anaknya berharap kepada pemerintah untuk segera membantu rehab sekolah dasar tersebut, terutama demi terwujudnya pendidikan berkualitas.”Minimal proses KBM di sekolah kami berjalan lancar,”ungkap Hj.Yeyet SPd.(HUSEN/RM)***

Panorama Alam Pantai Karang Tawulan Yang Eksotik dan Alamiah


KAB.TASIK,Buser Trans


       Suasana alami dan sepi seakan seperti bukan umumnya kawasan wisata, menyambut kita begitu sampai di kawasan Pantai Karang Tawulan. Sejauh mata memandang terlihat sejumlah karang menjulang diterpa gelombang laut selatan, suara gelegar pun terdengar cukup menyeramkan.
      Nama objek wisata Pantai Karang Tawulan, berlokasi di Kalapagenep, Kec. Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, tentu masih sangat asing. Tidak demikian halnya dengan penghobi travelling, objek wisata yang jaraknya sekitar 90 kilometer dari pusat Kota Tasikmalaya, terbilang akrab.

     Sebenarnya tiidak hanya Pantai Karang Tawulan, wisatawan yang menggunakan rute Tasikmalaya-Singaparna-Cipatujah, sebelumnya akan melewati objek wisata Pantai Sindangkerta, Cipatujah, Pamayangsari, dan akhirnya berujung di objek wisata Karang Tawulan. Jarak antaraobjek wisata Sindangbarang ke Pamayangsari hanya tujuh kilometer. Sedangkan, ke Karang Tawulan yang merupakan perbatasan Kab. Tasimalaya dengan Ciamis jaraknya 13 kilometer.
     Sejumlah wisatawan mengungkapkan panorama kawasan objek wisata Karang Tawulan sangat eksotik dan alamiah. Bila dibandingkan dengan objek wisata Sindangbarang dan Pamayangsari yang berkarang curam dan ombak besar, Pantai Karang Tawulan cenderung landai. Sehingga sejumlah lokasi cukup aman dipergunakan untuk berenang.
     Karena itu, kebanyakan wisatawan yang datang berkunjung ke Karang Tawulan, umumnya tidak hanya untuk berenang di tengah sengatan matahari. Akan tetapi, juga menikmati alam dengan segala keindahannya, terutama sore hari menjelang petang.
     Seperti umumnya kawasan objek wisata pantai, di Pantai Karang Tawulan, makanan khas ikan-ikan laut menjadi menu utama. Bahkan kalau sedang musimnya, ikan-ikan laut asal Pamayangsari, harganya dijamin sangat murah dibandingkan dengan objek wisata pantai mana pun.
Biasanya, nasi yang disuguhkan untuk menemani ikan dibakar atau digoreng, ditabur sambal hijau berbahan dasar tomat muda dan cabai hijau. Nasi tersebut adalah beras huma merah. Sementara itu, air minum yang dihidangkan berupa teh tubruk diberi gula batu.

      Bila sedang musim penyu bertelur, terutama saat terang bulan purnama, dari tengah malam hingga pukul 3.00 WIB, kita dapat menyaksikan penyu bertelur. Lokasi paling banyak terutama di kawasan Pantai Pamayangsari yang pantainya cenderung masih tertutup tanaman pantai.
      Pada umumnya, wisatawan yang berkunjung ke kawasan objek wisata Pantai Selatan Tasikmalaya atau yang terkenal dengan Pantai Cipatujah jarang menginap di pondokan kalau bukan pergi bersama keluarga. Pasalnya, menjelang pagi, pukul 5.30 WIB kita dapat menyaksikan air laut yang surut hingga meninggalkan batu karang yang cukup luas.
      Karena itu tidaklah berlebihan, bila Pantai Karang Tawulan dapat menjadi salah satu tujuan wisata karena lokasinya yang tidak begitu jauh dari Pangandaran. Untuk menuju objek wisata Karang Tawulan, akan melewati objek wisata Pantai Sindangkerta, Cipatujah, Pamayang, dan objek lainnya yang berada di sisi kanan jalan.(REDI M.BUSER)***


Warga Dusun Cintajaya Gotong Royong Membangun Mesjid Nurul Iman






CIAMIS, Buser Trans
      Dengan semangat kebersamaan untuk memiliki sebuah sarana ibadah, warga Rt.03/01 Dusun Cintajaya, Desa Cimanggu Kec.Langkaplancar Kab.Ciamis kini tengah giat bergotong royong membangun mesjid Nurul Iman berukuran 12 x 12 meter dengan anggaran biaya sebesar Rp.113 juta.
      “Alhamdulillah, sampai saat ini proses pembangunannya sudah mencapai 60 persen.Sebagian besar anggaran biaya diperoleh dari swadaya masyarakat,”ujar Wawan dan Oman, panitia pembangunan kepada Buser Trans.
      Selain swadaya, menurut Wawan, pembangunan mesjid Nurul Iman memperoleh bantuan dari Pemerintahan Desa Cimanggu Eman Jaka Rukmana  memberikan bantuan aspirasinya sebesar Rp.10 juta ditambah dari perusahaan Telkomsel sebesar Rp.4 juta.
      Keberadaan mesjid Nurul Iman ini terletak di tanah wakaf seluas 22 meter persegi pemberian dari Saju, warga ke-RT-an setempat.Susunan kepengurusan mesjid tersebut dapat mempertimbangkan warganya berswadaya dengan cara tibagi 3 tahap yakni tahap pertama Rp.850.000, tahap kedua Rp.650.000 dan tahap ketiga sebesar Rp.350.000.Itupun dengan cara diangsur.
      Bahkan, keberadaan mesjid Nurul Iman ini pun digunakan untuk kegiatan pendidikan  Madrasah Diniyyah yang dikelola Uts.Abbas.Dan yang membanggakan, siswa Madrasah Diniyyah Nurul Iman bernama Yusuf Maulana meraih juara harapan kedua pada lomba kaligrafi.
      “Secara pribadi, saya merasa bangga melihat kebersamaan warga Dusun Cintaraja dalam membangun sarana ibadah, dan memperhatikan syiar Islam melalui lembaga pendidikan MD Nurul Iman ini,”tutur Ustd Abbas didampingi Oos selaku Ketua RT.03 kepada Buser Trans.(JAJANG SP/RM)***

Bangunan MTs Sidarahayu Rusak Akibat Gempa Perlu Perbaikan





CIAMIS,Buser Trans
     Gempa bumi yang mengguncang pada 2 September 2009 lalu, juga mengakibatkan kondisi bangunan MTs Sidarahayu di Kec.Lakbok Kab.Ciamis mengalami kerusakan cukup parah, sehingga layak untuk memperoleh bantuan dana untuk memperbaikinya.
     “Akibat gempa lalu, kondisi bangunan MTs Sidarahayu rusak parah dan memprihatinkan, sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar karena khawatir roboh dan menimpa anak-anak,’ujar Saldimun SPd mewakili Kepala MTs Sidarahayu Drs.Sutarli didampingi Sobirin tokoh masyarakat yang mewakafkan tanahnya untuk sekolah ini.
      Saldimun menjelaskan, MTs Sidarahayu yang memiliki 5 ruang belajar dan kini kondsi bangunannya rusak berat, sehingga siswa-siswinya harus belajar di tenda yang kondisinya pun pada bocor serta sebagian belajar di mesjid.”Walau begitu, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,”tuturnya.
      MTs Sidarahayu yang dibangun pada tahun 1993 atas inisiatif Sobirin yang mewakafkan tanahnya seluas 1.500 meter persegi itu, lanjut Saldimun, saat ini menampung siswa 194 orang.Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala MTs Sidarahayu, Drs.Sutarli dibantu 19 orang guru termasuk 2 orang berstatus PNS serta 2 orang TU.
      Sobirin menambahkan, selain mengharapkan pemerintah agar segera membantu memperbaiki kondisi bangunan (5 ruang kelas) yang rusak berat akibat gempa, juga membantu menambah 2 ruang kelas baru.”Sebab, setiap tahun jumlah siswa yang menimba ilmu di MTs Sidarahayu terus bertambah, sementara ruang belajarnya tidak ada.”tuturnya.(JAJANG SP)***

Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Tak Keberatan Bila KPK Turun

TASIKMALAYA ,Buser Trans 
     Dengan adanya langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti pengaduan dugaan suap kepada anggota DPRD Kota Tasikmalaya periode 2003-2004 dan pejabat Pemkot Tasikmalaya, dari Direktur PT. Mares Jaya Utama (MJU) Maman Abdurahman pelaksana pembangunan gedung DPRD Kota Tasikmalaya, disambut positif oleh anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Langkah itu, untuk menuntaskan kasus dugaan suap dalam pembangunan gedung yang sudah menjadi pembicaraan publik cukup lama. 
     “Kita tidak keberatan kalau KPK serius turun ke Tasikmalaya, untuk usut suap atau korupsi gedung DPRD Kota Tasikmalaya,” kata Ade Ruhimat, anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang juga mantan anggota DRRD Kota Tasikmalaya periode 2003-2004. 
     Ade Ruhimat mengemukakan hal itu, menanggapi pengaduan Maman Abdurahman ke KPK, atas dugaan suap/korupsi bersama-sama dalam pembangunan gedung DPRD Kota Tasikmalya. KPK sendiri sudah memberikan tanggapan atas pengaduan tersebut, lewat surat tertulis ditujukan ke Maman Abdurahman, tertanggal 26 November 2009, yang ditandatangani oleh Handoyo Sudrajat, Deputi Bidang Pengawasan Internal, dan Pengaduan Masyarakat. Surat No : R-4137/40-43/11/2009 berisikan tentang langkah KPK terkait pengaduan Maman. 
     “Saya terpaksa mengadukan semua itu ke KPK, karena saya telah dikorbankan oleh para pejabat Pemkot Tasikmalaya dan anggota dewan. Saya telah disidangkan dengan dasar kontrak kerja palsu. Sementara yang merekayasa kontrak kerja, lalu yang menikmati uang projek itu, tidak dihukum. Saya siap beberkan uang sebesar Rp 1.250.000.000,00 yang mengalir ke oknum DPRD Kota Tasikmalaya dan juga ke para pejabat Pemkot Tasikmalaya,” kata Maman. 
     Sementara itu, Direktur PT Mares Jaya Utama Maman Abdurochman dan kuasa Hukumnya Ahdar sulit dihubungi baik melalui telepon genggamnya ataupun ditemui di rumahnya. Setelah ditelusuri, ternyata dia terpaksa menyelamatkan diri karena begitu banyak sejumlah orang yang menerornya. ”Maaf, telepon saya yang kemarin dimatikan, saya ini telepon menggunakan nomor teman. Banyak yang meneror,tetapi untuk persoalan ini saya tetap lanjut dan siap untuk mengungkapkan semuanya,” tegas Maman ,kemarin. 
     Menurut Ade Ruhimat, sejak awal dia banyak ketidakberesan dalam rehab gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Ketidakberesan dimaksud, pertama soal adanya permintaan tambahan dana dari semula Rp 4 miliar, menjadi Rp 80 miliar. Padahal, projek itu sebagian besar untuk rehab.Dia mencontohkan, bangunan masjid kecil saja, biayanya sebesar Rp.400 juta, pemasangan instalasi listrik Rp.400 juta dan lainya.” Pada waktu itu saya tidak setuju, tapi saya malah dimarahi oleh para pejabat dan anggota dewan lainnya. Bahkan, ada yang sampai menggebrak meja segala,” ujar Ade Ruhimat.
     Karena itu, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Tasikmalaya itu mengatakan,penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) dan kepolisian harus mengusut tuntas dana pembangunan gedung dewan sebesar R.1,25 miliar yang diduga mengalir kesejumlah anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Aliran dana ke DPRD sebesar Rp.1,25 miliar seperti yang diungkapkan Direktur PT Mares Jaya Utama Maman Abdurochman,kata Ade, benar adanya.Ade mengaku sempat menerima pemberian uang tersebut dalam amplop,namun saat itu dikembalikan. ”Hingga akhirnya saya sendiri disidang oleh para pejabat Pemkot Tasikmalaya dan anggota DPRD yang lain saat itu, hingga terjadi gebrak meja segala. Nilainya sendiri dalam amplop itu saya tidak tahu, karena tidak pernah membukanya, ”ungkapnya. 
     Sementara itu, Pemkot Tasikmalaya melalui kuasa hukum negara dari Kejari Tasikmalaya berencana melakukan Peninjauan Kembali (PK) terhadap kasus gugatan perdata yang dimenangkan Direktur PT Mares Jaya Utama Maman Abdurochman. Bukti pembayaran uang pembangunan gedung DPRD Kota Tasikmalaya disiapkan menjadi alat bukti yang akan disertakan dalam berkas PK nanti.(TEDI.S/RM)****