29 April 2010

Panwas Lakukan Uji Petik Terkait KTP Pilkada

Panwas Kabupaten Bandung S. Joko Pramono, SH., MH., M.Si;
“Bila memang ada temuan calon pendukung peseorangan yang tidak merasa memberikan dukungan melalui KTP maka jumlah dukunganya akan dikurangi”


Kab. Bandung, Buser Trans,.
Panwas Kabupaten Bandung S. Joko Pramono, SH., MH., M.Si adakan uji petik (29/4) pengecekan terkait masalah pendukung calon independent yang melibatkan warga dan perekrutan Karu Tanda Penduduk (KPT), masing-masing warga yang identiyasnya sudah masuk ke KPU langsung diadakan kroscek ke masing-masing pemiliknya.
Dari hasil kroscek ke beberapa desa yang KTPnya masuk PPS tingkat desa ada beberapa orang yang merasa tidak memberikan dukungan hal ini terlihat saat diadakan kroscek kepemiliknya salah satunya Marwan warga desa Mandalasari saat diperiksa dirinya tidak pernah memberikan dukungan kepada calon Bupati/Wakil Bupati tertentu dari independent, bahkan warga dipanggil satu persatu untuk membuktikan benar tidaknya telah mendukung calon tertentu.
“Bila memang ada temuan calon pendukung peseorangan yang tidak merasa memberikan dukungan melalui KTP maka jumlah dukunganya akan dikurangi”jelas Joko, ditambahkan pula oleh Joko bahwa Panwas cam dan PPS terus melalukan pengecekan terhadap KTP yang masuk. Untuk hasil peripikasi dilapangan calon perseorangan (independent) ada 4 orang yang masuk diantaranya pasangan 1. H. Marwan E pasangan Asep N, 2. Ir. Tatang pasangan Ujang 3. Asep Soleh pasangan Dayat S, 4. Lili M pasangan Edi S, besok (30/4) adalah hari akhir peripikasi dilapangan.(Mamat/Agus/Buser Trans)

Sukasari Sumedang Segera Buka Akses KBB



Camat Sukasari Kab. Sumedang Asep Uus R


Camat Kecamatan Sukasari Asep Uus R;
“Study kelayakan akan dilaksanakan pada tahun sekarang (2010), survey awal yang dilakukan bapeda sudah dua kali”

Kab.Sumedang, Buser Trans,.
            Rencana program untuk membuka jalan baru sepanjang 15 KM dari Kec. Sukasari Kab. Sumedang tembus sampai ke Kab. Bandung Barat (KBB) akan segera direalisasikan, menurut Camat Kecamatan Sukasari Asep Uus R saat dikonfirmasi membenarkan bahwa program tersebut dalam waktu dekat diharapkan segera terwujud, bahkan study kelayakan akan dilaksanakan pada 2010 tahun ini.
            Camat sendiri berharap bahwa bila nantinya Sukasari-KBB yan melintasi 3 desa di Kec. Sukasari diantaranya Genteng, Banyuresmi dan Nanggerang bila sudah terhubung pariwisata yang ada di wilayahnya akan banyak diuntungkan. “Study kelayakan akan dilaksanakan pada tahun sekarang (2010), survey awal yang dilakukan bapeda sudah dua kali”.ungkap camat
            Dijelaskan pula oleh camat bahwa untuk membuka jalan sepajang 15 KM tersebut tidak akan memakan biaya banyak dalam pembebasan lahan sebab diakuinya tanah tersebut adalah milik perhutani sehingga pihaknya tinggal berkoordinasi saja dengan pihak terkait, sementara itu menurut informasi bahwa pihak perhutani sumedang untuk hal ini sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi.(Kos/Buser Trans)

28 April 2010

Guru Harus Menguasai Bahasa Ingris



Kepsek SMAN 1 Sumedang Drs. H. Masduki Heryana, M.M
“Yang namanya orang pasti tidak semua sama ada yang pro ada pula yang kontra, tapi semua itu tetap dianggap masukan buat pihak sekolah buktinya hingga saat ini sekolah terus mendapatkan prestasi, pihak sekolah sendiri tidak mengada-ngada prestasi yang diraih muridnya bisa dibuktikan”

Kab. Sumedang, Buser Trans,.
            Untuk menunjang program Sekolah Berstandar Internasional (SBI) SMAN 1 Sumedang menerapkan aturan salah satunya mengharuskan guru pengajarnya mengusai bahasa Inggris serta pendidikan minimal S2, selain itu guru selama berada di ruang kelas tidak boleh mengajar sambil merokok.
            Dalam memantau seluruh aktivitas serta kegiatan diruang kelas di setiap sudut sekolah telah terpasang CCTV yang dipantau langsung oleh kepsek dari ruanganya. Menurut Kepsek SMAN 1 Sumedang Drs. H. Masduki Heryana, M.M selama dirinya menjabat kepsek lebih dari 5 tahun diakuinya masih ada tudingan terhadap kepemimpinanya bahkan saat menjelang penerimaan siswa baru (PSB) isyu miring selalu dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, tetapi dianggap hal itu hanya sebagai masukan saja.
            “Yang namanya orang pasti tidak semua sama ada yang pro ada pula yang kontra, tapi semua itu tetap dianggap masukan buat pihak sekolah buktinya hingga saat ini sekolah terus mendapatkan prestasi, pihak sekolah sendiri tidak mengada-ngada prestasi yang diraih muridnya bisa dibuktikan”jelas Masduki.(Kos/Buser Trans)

Polres Sumedang Sosialisasikan Helem SNI


Kasat Lantas Polres Sumedang AKP. M. Lukman Syarif. SH. S. IK;
“Atas intruksi pimpinan agar pengguna kendaraan roda dua menggunakan helm berstandar, namun melihat dari kultur masyarakat itu sendiri dari segi ekonomi tidak semua bisa membeli helm berstandar SNI, jadi belum bisa diwajibkan menggunakan SNI, namun yang penting harus menggunakan helm yang berstandar untuk keselamatan pengguna motor itu sendiri”

Kab. Sumedang, Buser Trans,.
Tingkat kecelakaan di wilayah Polres Sumedang masih didominasi pengendara roda dua hingga mencapai angka 80% dari bulan januari hingga April tahun 2010, menurut Kasat Lantas Polres Sumedang AKP. M. Lukman Syarif. SH. S. IK saat dikonfirmasi di ruang kantornya (27/4) mengatakan pengendara sepeda motor yang masuk diwilayahnya diwajibkan menggunakan helm guna menekan angka kematian akibat kecelakaan. Sementara itu sosialisasi wajib helm sudah dilakukan melalui sekolah-sekolah, komunitas, masyarakat umum serta pasar, selain itu wajib menyalakan lampu pada siang hari jika peraturan itu tidak di patuhi oleh para pengendara motor, pihaknya akan memberikan sangsi surat tilang sebagai pelanggaranya.
Disampaikan pula merujuk kepada peraturan Menteri Perindustrian NO: 40/M’ IND/Per/6/2008 yang mewajibkan pengguna kendaraan roda dua untuk menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) Model 1811:2007, dalam mendukung serta mensosialisasikan SNI Polres Sumedang telah membagikan 160 helm berstandar nasional (SNI)  kepada warga. “Atas intruksi pimpinan agar pengguna kendaraan roda dua menggunakan helm berstandar, namun melihat dari kultur budaya masyarakat itu sendiri dari segi ekonomi tidak semua bisa membeli helm berstandar, jadi belum bisa mewajibkan menggunakan SNI, namun yang penting harus menggunakan helm yang aman untuk keselamatan pengguna motor itu sendiri”jelas Kasat Lantas.
Bagi para pengguna jalan diwilayah Polres Sumedang yang dianggap rawan kecelakaan adalah jalan sekitar Jatinangor (tikungan bangkong), cadas pangeran serta paseh sampai tomo untuk rawan kemacetan masih berkutat di seputar pabrik Kahatek, pasar Tanjungsari serta cadas pangeran.
Untuk pemohon Surat Ijin Mengemudi  (Driving License) A dan C baru, para pemohon harus melalui tes ujian secara tertulis dan praktek sedangkan harga pemohon SIM baru sesuai PP NO: 31 tarip yang diberlakukan Rp. 75.000,- sedangkan untuk perpanjangan Rp. 60.000,-(Kos/Buser Trans)

26 April 2010

Tabung Gas 3 KG Memakan Korban



Kab. Bandung, Buser Trans,.
            Kembali tabung 3 Kg memakan korban, kejadian saat seorang ibu rumah tangga akan menyalakan kompor saat akan memasak pada jam 10:30 WIB (25/4) tiba-tiba tabung gas meledak, Enung Hayati (38) warga Kp. Cikalage Girang TR/RW 05/08 Desa Hegarmanah Kec. Cikancung, luka yang diderita korban cukup parah sebab sekujur tubuhnya melepuh tersebut termasuk waja akibat ledakan gas.
             Hal serupa juga terjadi kepada Eman Sulaeman (29) dengan luka kaki serta tangan dan leher belakang yang terkena sambaran api dan Didi (58) kaki juga terkena luka bakar saat akan menolong Enung hayati (38). Seketika itu ketiga korban dilarika ke RSUD Ebah Majalaya untuk mendapatkan pertolongan.(Mamat/Agus/Buser Trans) 

DPRD Pronsi Jabar Fraksi Dekorat Adakan Kunjungan Ke Kecamatan Cikancung


Kab. Bandung, Buser Trans,.
            Anggota Dewan dari Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Jabar HM. Syafaruddin Maha Putra (Dapil Jabar II Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat) bertempat di Aula Ds. Cikangsungka Kec. Cikancung Kab. Bandung mengadakan kunjungan (reses) untuk menampung aspirasi secara langsung dari warga.
            Hadir dalam kesempatan tersebut Muspika Kec. Cikancung, sementara itu terserap aspirasi dari warga diantaranya masyarakat ingin pembanguna infra struktur salah satunya jalan sepanjang 8 KM di Desa Mekarlaksana yang ingin segera diperbaiki sebab saat ini rusak berat, untuk menunjang perekonomian salah satunya pasar desa agar ada bantuan sebab hingga saat belum berpungsi dengan baik, bidang kesehatan tidak dipersulit dalam penanganan pemegang jamkesmas serta pertanian diantaranya bibit unggul dan obat-obatan juga pupuk tidak dipersulit untuk mendapatkanya.(Mamat/Agus/Buser Trans)

Kontingan Asal Cicalengka Ikuti PORKAB


 Kontingen Asal Cicalengka poto Kepala Cabang Dinas Pendidikan UPTD Drs. H. Adang Safaat bersama para opisial serta pelatih

Kab. Bandung, Buser Trans,.
            Kontingan asal Cicalengka sebanyak 31 orang yang mewakili untuk ikut dalam rangka Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (O2SN) Pekan Olah Raga Kabupaten (PORKAB) pertandingan yang diikuti adalah 8 cabang olah raga diantaranya catur, renang, karate, sepak bola mini, voli mini (putra/putri) bulu tangkis, tenis meja serta atletik dilepas oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kec. Cicalengka Drs. H. Adang Safaat senin (26/4).
            Dalam kesempatanya kepala dinas menyampaikan para opisial pelatih/pembimbing mengawasi para atlitnya selama bertanding selama 5 hari mulai tangga 27 maret hingga 01 April 2010, diharapkan para atlit memenangkan berbagai cabang olahraga.
            Pihaknya juga memberikan ucapan selamat kepada para atlit dari SDN Dampit 2 yang telah memboyong piala wali kota Bandung yang kedua kalinya pada kejuaraan “Banjar sari CupV 2010”. Adang juga mengatakan akan segera memberikan perhatian terhadap atlet yang ada di SDN Dampit 2 yang hingga saat ini belum punya sarana untuk berlatih.(Kos/Buser Trans)

Polsek Cicalengka Panggil Pedagang Jamu Dan Toko Obat


Kapolsek Cicalengka AKP Somantri B. Ori, SH


Kab. Bandung, Buser Trans,.
            Kapolsek Cicalengka AKP. Somantri B.Ori, SH memanggil sejumlah pedagang jamu dan toko obat yang ada diwilayahnya, hal ini dilakukan untuk antisipasi jika memang para pedagang miras dan obat (Dexstro) tidak berijin serta menjual obat dengan dosis berlebih, sejauh ini pihak polsek sendiri belum bisa menutup atau melarang para penjual miras/obat sebab warga masyarakat dilingkungan setempat serta Pemda sendiri belum ada permintaan penutupan tetapi pihaknya tetap memantau terus, disetiap waktu yang tidak bisa ditentukan selalu mengadakan rajia, diakuinya dari 11 toko obat/miras yang ada diwilayah Polsek Cicalengka ada sebagian tidak mengantongi ijin. “Secara rutin kami melaksanakan rajia, tetapi waktunya sengaja tidak ditentukan agar tidak terjadi kebocoran”tegas Kapolsek.
            Sebagai Kapolsek pihaknya selalu menyarankan kepada anggotanya agar senantiasa memberikan pelayanan yang baik terhadap masyakat demi menjalin hubungan baik dan tercipta suasana keamanan yang kondusif, sementara itu wilayah Polsek Cicalengka sendiri ada daerah yang memang harus diantisipasi seperti di Kp. Jati Ds.Tenjolaya yang berbatasan dengan Ds. Dampit atau yang sering disebut Candi daerah itu memang rawan kejahatan serta ada beberapa masukan bahwa akhir-akhir ini di sekitar alun-alun Cicalengka sendiri sering dipakai untuk tempat nongkrong para pemuda itupun pihaknya akan segera memantau jangan sampai tempat tersebut dipakai untuk berbuat tindak kejahatan. “Alun-alun sendiri akan kami pantau terus agar tidak dijadikan tempat tindak kejahatan, namun sayang selama ini penerangan disekitarnya kurang memadai”jelasnya.(Kos/Buser Trans)

24 April 2010

Golkar Belum Tentukan Calon Bupati Kabupaten Bandung

Ketua Umum Partai Golkar DPD Jawa Barat Uu Rukmana;
“Golkar siap memenangkan pilkada di tiap daerah di Jawa Barat, namun golkar yang sekarang  beda dengan yang dulu”

Kab. Bandung, Buser Trans,.
Ketua Umum Partai Golkar DPD Jawa Barat Uu Rukmana mengadakan reses di Kec. Cikancung sabtu (24/4) dari hasil reses tertampung aspirasi yang nantinya akan segera di sampaikan kepada Gubernur diantaranya masalah banjir sehingga penanggulangan banjir harus segera terlaksana, selain itu sejak dulu warga berkeinginan untuk mempunyai lapang alun-alun, untuk pasar yang pengolaan bermodal besar seperti super market diharapkan tidak ada di wilayah Kecamatan Cikancung sebab bila itu terjadi akan sangat berdampak terhadap pengusaha pasar tradisional. “Dikecamatan Cikancung Jangan sampai ada supermarket atau mall, untuk antisipasi hal itu kiranya perlu dibangun pasar tradisional yang di bangun oleh pemerintah”jelasnya.

Terkait masalah pilkada di Kab. Bandung pada bulan agustus 2010 segera digelar pihaknya mengatakan bahwa calon dari Partai Golkar sudah ada aturanya yang sudah ditentukan, dari tiga calon yang diantaranya Dadang M. Naser, Rusna Kosasih dan Deding Ishak balon tersebut tiga-tiganya punya peluang untuk menjadi calon Bupati Kab. Bandung nantinya dari hasil surpai internal golkar sendiri akan ditentukan siapa yang akan maju yang diusung oleh partainya.

Disampaikan juga oleh Ketua Umum Partai Golkar DPD Jawa Barat Uu Rukmana bahwa di Jawa Barat sendiri secara serempak pada tahun 2010 diadakan pilkada diantaranya Kab. Sukabumi, Bandung, Karawang, Depok juga Indramayu pihaknya menginginkan para calon kepala daerah khususnya dari Partai Golkar agar bisa memenangkan pilkada daerah masing-masing, tetapi pihaknya mengembalikan kepercaan tersebut kepada warga masyarakat yang memilih. “Golkar siap memenangkan pilkada di tiap daerah di Jawa Barat,namun golkar yang sekarang kan beda dengan yang dulu”tegasnya.(Mamat/Agus/Kos/Buser Trans)

23 April 2010

Sumedang Segera Bangun Pusat Pemerintahan Satu Atap


 Bupati Sumedang Don Murdono saat peletakan batu pertama pembangunan gedung pusat pemerintahan satu atap

Kab. Sumedang,Buser Trans,.
            Bupati Sumedang Dr. H. Don Murdono, SH., M.Si., meletakan batu pertama untuk pembangunan Gedung Induk Pusat Pemerintahan (GIIP) yang terletak di Kp. Karapyak Kel. Situ Kec. Sumedang Utara, kamis(22/4).
            Bupati menyampaikan hanya Kabupaten Sumedang saja yang belum memiliki gedung negara “selama 432 tahun kantor Pemkab Sumedang masih numpang di gedung milik Yayasan Pangeran Geusan Ulun,”jelasnya.
            Jikan nantinya seluruh pembangunan selesai akan dijadikan sebagai induk pemerintahan, untuk rencana kedepan Gedung Negara yang selama ini digunankan dalam menjalankan roda pemerintahan nantinya akan dijadikan Museum Sunda.
            Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Sumedang, Ir. H. Eka Setiawan mengatakan untuk merealisasikan pembangunan gedung IIP pemerintah pusat sudah mengucurkan dana awal senilai Rp.42 miliar dan APBD Propinsi 10 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk review detail engineering design, manajemen kontruksi, penataan lingkungan, pembangunan kantor Bupati, sekretarian daerah dan pendopo.
            Kebutuhan sendiri memakan lahan seluas 32 hektar dan yang baru terbebaskan 1/7, total bangunan satuan kerja berjumlah 30 bangunan, sedangkan biaya fisik bangunan juga lingkungan baru terlealisasi 1/10.(Kos/Buser Trans)

22 April 2010

Tingkatkan Budaya Gotong-Royong Tema Hari Jadi Ke-432 Kabupaten Sumedang

Kab. Sumedang, Buser Trans,. Rapat paripurna istimewa DPRD Kabupaten Sumedang dalam rangka memperingati hari jadi Ke-432 Sumedang tahun 2010 pada hari kamis (22/04) yang bertempat di Gedung Negara. Dalam kesempatanya Bupati Sumedang Don Murdono menyampaikan “Ucapan Selamat” kepada tamu undangan serta mengucapkan “Terimakasih” atas kehadiranya pada kegiatan rapat paripurna. Berkaitan dengan hari jadi Kabupaten Sumedang tema yang diusung adalah meningkatkan budaya gotong royong guna terwujudnya sumedang poseur budaya sunda, pengambilan tema tersebut merupakan salah satu upaya serius Pemkab. Sumedang dalam melaksanakan berbagai program yang telah digulirkan, khususnya dalam rangka mengimplementasikan peraturan Bupati Sumedang 113 Tahun 2009 tentang Sumedang puseur budaya sunda, sebagai tujuan utamanya untuk memperkokoh jatidiri aparatur pemerintah daerah juga masyarakat serta menguatkan daya saing daerah menuju terwujudnya visi pembangunan kabupaten sumedang 2009-2013, yakni peningkatan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat sebagai akselerasi pencapain visi sumedang 2005-2025. Bupati berharap agar seluruh komponen masyarakat Kab. Sumedang dapat turut berpartisipasi aktif memberikan dukungannya dengan melaksanakan peranan serta pungsinya masing-masing, sebab dengan kebersamaan, seberat dan sebesar apapun masalah dan permasalahan yang dihadapi akan terselesaikan dengan baik sesuai harapan. Selain itu Kabupaten Sumedang pada 2009 dan kwartal pertama tahun 2010 telah berhasil peroleh berbagai prestasi yang cukup membanggakan mulai tingkat propinsi, tingkat nasional bahkan Internasional, diantaranya 1 kebudayaan, industri wisata, pemuda olah raga, objek dan daya tarik wisata. 2 lingkungan hidup. 3 ketahanan pangan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan. 4 kesehatan. 5 pemberdayaan ekonomi masyarakat. 6 teknologi tepat guna pedesaan.(Kos/Buser Trans)

21 April 2010

Janda Satu Anak Tewas Didalam Sumur Tua

Kab. Bandung, Buser Trans,. Nenek tua bernama Mas Eni (75) warga Kp. Bojong Kaso Rt 02/09 Ds. Cihanyir Kec. Cikancung janda satu anak ini tewas secara mengenaskan terperosok kedalam sumur (20/04) sedalam 15 meter. Menurut informasi yang dihimpun Buser Trans pemilik kebun yang yang bernama Asep (45) pagi-pagi sekira pukul tujuh mengecek sumur yang rencananya airnya akan digunakan, secara tidak diduga sebelumnya sumur tua yang sudah lama tidak digunakan itu ada sesosok tengkorak manusia. Kepala Desa Cihanyir Ceceng Suparman yang menerima laporan dari Asep penemu pertama sekaligus pemilik sumur meneruskan laporanya ke pihak kepolisian dan membenarkan kalau temuan warganya itu adalah sosok mayat yang identitasnya belum diketahui. Menurut Kapolres Bandung AKBP Imran Yunus melalui Kapolsek Cikancung AKP. Kusnadi membenarkan kalau di dalam sumur yang tidak dipakai tersebut adalah mayat manusia, dugaan sementara korban terperosok kedalamnya kemungkinan tidak mengetahui kalau dikebun itu ada sumur yang sudah tidak terpakai dan tidak ada pengamanya. Jarak antara rumah korban dan sumur sekitar 30 meter, mayat korban hari itu juga di larikan ke RSHS Bandung untuk dilakukan visum kini kasusnya ditangani jajaran Polres Bandung guna pengusutan lebih lanjut guna memastikan penyebab kematianya.(Kos/Buser Trans)

15 April 2010

Program Gemar Paket C (Hut-Bun) Kec.Cingambul DS, Kondangmekar Diduga Bermasalah

Kab.Majalengka, Buser Trans.
            Sebagai warga masyarakat yang tinggal diwilayah DS. Pemekaran tentu menyabut baik adanya Program Pemerintah Anggaran Tahun 2009 yang pencairan Dana nya Tahun 2010 tersebut. Akan tetapi pada pelaksanaannya yang belum genap satu bulan itu mulai bermunculan permasalahan. Apa sebab ? Program Gemar Paket C. yang terbagi menjadi dua bagian itu yakni Program Penggemuk kan Sapi dan Penyemaian Albasiah. Dengan program tersebut menelan dana yang cukup besar, senilai Rp. 870.120.000 untuk program peggemuka sapi sedangkan Program Penyemaian bibit pohon Albasiah dengan menelan dana Senilai Rp.7.775.000 dan itu diterima oleh warga masyarakat Kp. Cibali DS. Kondangmekar ini dengan membentuk Sebuah kelompok Tani yang diberi nama Gapoktan Kondang Sari dengan jumlah anggota 75 0rang didalamnya. Sebanyak 75 orang anggota tersebut, terbagi menjadi 3 kelompok yakni Kelompok 1, 2 dan 3 dengan masing-masing kelompok beranggotakan 25 orang dan diketuai oleh masing-masing Ketua kelompok dalam satu kelompoknya. Namun konon kabarnya dari tiga kelompok tersebut belasan orang Anggota, menurut informasi yang diterima Buser Trans dari nara sumber yang dapat dipercaya bbelasan orang menyatakan mundur dari keanggotaan apa sebab ? informasi yang didapat menyebutkan, bahwa tidak sesuai kesepakatan awal yakni para Anggota kelompok akan mendapatkan uang Rp.10.juta /anggota. bukan sapi, namun uang tersebut untuk membeli sapi sesuai program gemar tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya oleh para pengurus Gapoktan Uang yang direncanakan akan dibagikan itu malah dibelikan sapi dengan harga yang berpareatif yakni ada yang seharga 8 juta hingga 10 juta dengan ketentuan harga / Kg nya daging hidup seharga kgnya Rp.25 ribu yang didapatnya dari luar jawa Barat. (Dani Rachdian /Amin Sidik)

Outshorsing, Terbukti Kangkangi, UUD Perburuhan No.13 Tahun 2003 Disnaker

Kab.Ciamis, Buser Trans.
           Mengaku Baru tahu . Berta Buser Trans Ciamis: Puluhan Buruh mukin ratusan telah terabaikan haknya, namun merka tak sadar bahwa aturan Perusahaan Outshorsing yakni CV.Buana Makmur dibawah Pimpinan Anep Suhendar yang mengaku pada Buser Trans sebagai Direktur sekaligus Colektor itu. Tampaknya sangat amburadul aturan managemen Outshocing tersebut.. Akan tetapi Anep tak dapat menyangkal bahwa perusahaan yang dipimpinanya itu telah merugikan para buruh bahkan terindikasi mengangkangi Undang-undang Perburuhan No.13 Tahun 2003 yang mana para Buruh berhak mendapat kesejahteraan.
            Selain upah dibawah UMK juga buruh tidak mendapatkan Asuransi jaminan Sosial Tenaga kerja yang semestinya yakni (JAMSOSTEK) Namun pihak perusahaan Outshorsing CV.Buana Makmur malah mendaptarkanya ke sebuah Asuransi terkenal diWilayah Tasikmalaya. Diduga Pihak perusahaan Outshorsicing CV.Buana Makmur ada main dengan pihak Asuransi tersebut.
           Namun tidak memikirkan akibat permainnya itu, Buruh menjadi korban bahkan sangat dirugikan. Sehinga ketika salah seorang buruh mendapat kecelakaan kerja seperti yang terjadi di KP.Banjar KPJ Banjarsari Hingga korban bernama Ujang Holiludin yang meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saaat sedang melaksanakan tugasnya itu Hak-haknya untuk Ahliwaris yang ditinggalkan tidak mendapat bantuan maksimal seperti yang telah tertuang dalam UUD perburuhan No.13 tahun 2003.
           Selain itu, seorang buruh yang telah menjadi korba itu pun semasa hidupnya hannya mendapat upah dibawah UMK. Konon Pihak Instasi terkait yang berkompeten dalam permasalahan Buruh Industtrial yakni Dinas Tenaga kerja (Disnaker) Kab.Ciamis pun akhirnya merasa kebakaran jenggot karena keberadaan sebuah aktifitas para buruh dibawah perusahaan Outshorsing CV. Buana Makmur telah lolos dari pengawasannya. Lolos apa diloloskan pak ? Tetapi setelah Wartawan Warta Buruh Indonesia, mencoba melakukan Konfirmasi terhadap Disnaker tersebut .
            Salah seorang staf Dinas yang berhubungan langsung dengan para Pengusaha dan buruh itu mengaku baru mengetahui adanya kejadian tersebut. Loh kok bisa” selama ini apa yang bapak kerjakan ?Bahkan setelah Wartawan Buser Trans mempertannyakan adakah sangsi terhadap Perusahaan Outshorsing yang memperkerjakan diwilayah Disnaker kususnya di Kab Ciamis tanpa memberi laporan /melapor. Jawab Salah seorang staf Disnaker tersebut menjawab “ Jelas Ada , kang ( reed Wartawan Buser Trans ) yakni Perusahaan tersebut jelas-jelas telah melanggar UUD Perburuhan N0.7 tahun 2003, yakni sangsi hukumannya kurungan 3 Bulan penjara dan denda 1 juta “ ucapnya .
            Namun setelah diselidiki lebih lanjut dan hasil dari Inpestigasi Wartawan WBI, ternyata CV Buana Makmur tidak hanya melanggar UUD Perburuhan No.7 yakni Wajib Lapor saja akan tetapi. Mengnai Upah Buruh pun dibawah UMK, Serta tidak mendaptarkan para Buruh tersebut pada Asuransi Jamsostek, Bahkan ada dugaan CV.Buana Makmur terindikasi telah melakukan Penggelapan Pajak.Setelah permasalah itu terkuak, Dinas Tenaga Kerja Wil Kab.Ciamis berjanji akan menindak lajuti permasalahan tersebut serta berjanji akan menindak sesuai sangsi hukum yang berlaku yang terkandung didalam UUD Perburuhan.” Saya mewakili Dinas Tenaga Kerja Wilayah Kab. Ciamis mengucapkan terimaksih pada Media tabloid Buser Trans yang telah melakukan konfirmasi dan klarifikasi, sebagai upaya langkah kontroll untuk memperjuangankan Nasib para Buruh yang berada diwilayah Disnaker Kab. Ciamis.
          Dengan mengadukan dan sekaligus melaporkan adanya permasalahan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan salah satu perusahaan Outshorsing yakni CV.Buana Makmur yang telah melanggar tersebut ujar salah seorang Staf Disnaker pada Wartawan Buser Trans. Sementara pihak Perusahaan Outshorsing CV. Buana Makmur (BM) berjanji akan melakukan perubahan Sistem dan akan membenahi system managemen didalamnya. “ Setelah kejadian ini, dan untuk kedepannya kami pihak sebagai penangung jawab berjanji akan melakukan perubahan system “ Ujar Manap sebagai Direktur CV.Buana Makmur hal itu disampaikan kepada pihak Disnaker.( Dani Rachdian/Buser Trans )

Disnaker Trans bersama LPKS se-Kab Majalengka jalin kemitraan

Kab. Majalengka, Buser Trans.
            Acara tersebut diselenggarakan digedung PKPN lantai 2 Kab.Majalengka dengan perserta yang hadir sekitar 40 orang, terdiri dari perwakilan LPK se Kab.Majalengka dalam acara tersebut hadir Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab. Majalengka Drs.H.Wawan Gunawan MM, Kabid Din Sos Naker Trans, Drs R.Evi Panji Permana M.Si. kepala Pelatihan Produktivitas,Penempatan Tenaga kerja dan Transmigrasi Kab.Majalengaka. Acara tersebut dilaksanakan pada Kamis (15/04-2010) dimulai sekira pukul 10:00 sampai dengan selesai pada pukul 14:30 WIB.
           Sementara Asep Prisadi, Ketua Panitia penyelenggara acara tersebut mengatakan “Dalam acara pembinaan itu sekaligus juga Pembentukan Himpunan Lembaga-lembaga Swasta Indonesia (HILSI) yang diketuai oleh Iwan Setiawan.
             Dengan terbentuknya sejumlah LPK yang tersebar di wilayah Kab.Majalengka dengan tujuan untuk dapat meningkatkan SDM serta Kreativitas masyarakat sehingga dapat memenuhi tantangan serta meningkatkan tarap hidup dalam mengimbangi era globalisasi. Keberadaan LPKS tersebut bertujuan sebagai wadah, untuk meningkatkan SDM serta membekali kretivitas dan kemapuan kerja, sehingga mereka siap ditempatkan pada pekerjaan sesuai keahlianya. Dan hal itu tidak terlepas dari kerja bareng LPKS dengan Dinas terkait yang berkompeten dibidangnya yakni Dinsos naker trans. Bidang-bidang Pelatihan yang disediakan LPKS. Antara lain Bidang Keterampilan Bahasa, Menjahit , Tata Rias, Bengkel Las. Otomotif serta Keterampilan lainnya. Siswa/Siswi dari seluruh LPKS tersebut setelah mendapatkan Sertivikat kelulusan maka dengan melalui Din Sosnaker Trans akan lebih mudah untuk mendapatkan lapangan kerja bagi masyarakat KabMajalengka ujar Kadis, Din Sos Naker Trans Kab.Majalengka Wawan Gunawan pada Buser Trans .( DaniRachdian /Ali Nurdin )

13 April 2010

Kembali SDN Dampit 2 Raih Juara Wali Kota Bandung

Kab. Bandung, Buser Trans,. Piala Wali Kota Bandung yang keduakalinya kambali disabet SDN Dampit 2 Cicalengka dalam kejuaraan turnamen Volly Ball Se-Bandung Raya “Banjarsari Cup V 2010”, selain piala bergilir ada pula piala tetap serta uang pembinaan sebesar 2 juta sedangkan pemain terbaik jatuh kepada Nendi Kartiwa. Jika selama tiga kali berturut-turut sekolah tersebut meraih juara terus tentunya piala yang kini dipegang akan menjadi milik SDN Dampit 2 Cicalengka. Para siswa yang meraih prestasi kejuraan bukan muncul begitu saja tetapi didukung oleh latihan juga sarana untuk beralatih disekolah itu sendiri tetapi sayang saat Buser Trans melihat tempat latihan yang ada disekolah masih menggunakan halaman sekolah yang terlihat sempit sehingga kurang leluasa. Diharapkan untuk menujang prestasi Dinas Pendidikan Kab. Bandung mau melirik para atlet yang SDN Danpit 2 disamping tiu memberikan pasilitas untuk berlatih demi nama harum Kabupaten Bandung itu sendiri dalam menciptakan para atlet khususnya voli ball. Pelatih volley ball sekaligus pengajar olah raga Toteng Jauhari S.pd, pihaknya merasa bangga dengan prestasi yang diraih para siswa didiknya tetapi semua itu berkat dukungan pihak sekolah itu sendiri yang tentunya Kepala Sekolah Mimin Suminar S.Pd, banyak berperan di dalamnya juga dukungan UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Cicalengka Drs. H. Adang Sapaat selaku Kepala Dinas. “Diharapkan para atlet terbaik ini bila nantinya melanjukan pendidikan kesekolah menengah pertama disatukan dalam satu sekolah, merekapun berkeinginan melanjukan sekolah tetapi dilihat dari status sosialnya rata-rata kurang mampu dari segi ekonomi, mudah-mudahan ada sekolah yang mau menerima dengan biaya gratis agar mereka bisa melanjutkan pendidikan”harap Toteng.(Kos/Buser Trans)

12 April 2010

Rumah Pejabat IPDN Dibobol Maling


 Kabag Keamana Dalam IPDN H. Adam;
“kasus ini yang pertama dan diharapkan yang terakhir sebab sebelumnya belum pernah ada laporan komplek ini kemasukan maling, pihak kami sudah seoptimal mungkin untuk menjaga keamanan dilingkungan IPDN sendiri dengan segala cara”

Kab.Sumedang, Buser Trans,.
            Komplek perumahan karyawan IPDN Jatinangor Sumedang sekira pukul 03 pagi (12/4) dibobol maling, pemilik rumah dinas Kabag Umum Karseno menjelaskan akibat ulah maling tersebut kerugian yang diderita mencapai 20jt, uang tunai dan perhiasan bahkan diterjen dan sepatu juga rokok miliknya diembat juga “ketahuan barang hilang saat istri saya mau ke air untuk solat subuh sekitar pukul empat pagi, tiba-tiba perabotan dan lemari sudah diacak-acak saat itu saya kaget saat di cek ternyata beberapa barang berharga sudah hilang”jelas Karseno. Menurut informasisi yang didapat maling masuk dari depan dengan cara mencongkel jendela yang tanpa tralis dengan leluasa akhirnya maling  mengambil barang berharga kuat dugaan pencuri tersebut tidak masuk sendirian tetapi lebih dari satu orang.
            Sementara itu dari olah TKP Unit anjing pelacak Polda Jabar belum bisa memastikan orang yang dicurigai tetapi pihaknya menyayangkan sebab tempat kejadian sudah tidak steril lagi sehingga sedikit kesulitan dalam identipikasi. Unit olah TKP Polres Sumedang beserta jajaran Polsek Jatinangor juga datang untuk memeriksa tempat kejadian tetapi hal ini belum bisa mengarah kepada tersangka, kini kasus dibobolnya rumah pejabat IPDN ditangani jajaran Polres Sumedang untuk pengusutan lebih lanjut.
            Kabag Keamanan Dalam IPDN H. Adam saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa sebenarnya lingkungan tersebut semenjak lima bulan kebelakang sudah diperketat keamananya dari mulai tamu yang akan menemui pejabat didalam selama 24 jam terus dipantau tentu harus melapor dulu. Dalam menunjang keamanan 15 pos siaga selama 24 jam, namun pihaknya juga merasa kecolongan dengan masuknya maling kerumah salah satu pejabat “kasus ini yang pertama dan diharapkan yang terakhir sebab sebelumnya belum pernah ada laporan komplek ini kemasukan maling, pihak kami sudah seoptimal mungkin untuk menjaga keamanan dilingkungan IPDN sendiri dengan segala cara”tegasnya.(Kos/Buser Trans)

08 April 2010

Disnaker, Layangkan Teguran Ke IPDN


Kab. Sumedang, Buser Trans,.
            Terkait perekrutan tenaga harian lepas dari CV. Sami Jaya yang dibayar tidak sesuai Upah Minimum Kabupaten Sumedang sebesar seharusnya Rp. 1.058.978 namun hanya dibayar Rp. 850 ribu setiap bulanya oleh pihak Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), selain pengupahan yang tidak standar UMK kepada karyawan lepas ada juga kelalaian pihak lembaga itu sendiri diantaranya pelanggaran lembur tidak dibayarkan atas kelebihan jam kerja, tidak dimasukanya kedalam program Jamsostek yang diadalamnya ada jaminan kesehatan paket A dan B, hal ini disampaikan kepada Buser Trans oleh Jarkasih, SH Kepala Bidang Perlindungan Tenaga Kerja pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumedang didampingi Rahman sebagai Pengawas Ketenagakerjaan.
            “Kami akan layangkan teguran kepada pihak IPDN kalau memang hak normatif tidak dibayar sesuai aturan yang ada, perjajian kontrak kerja antara karyawan lepas dan pihak lembaga ditandatangani oleh kedua belah pihak yang terkait lalu diketahui oleh Rektor”jalas Jarkasih.
            Sementara itu pihak IPDN melalui Kabag Umum Karseno saat dikonpirmasi beberapa waktu lalu mengatakan dalam pengupahan karyawan lepas rekrutan lembaga IPDN dengan dibayar Rp. 850 ribu/bulan diakuinya sudah sesui aturan untuk standar pengupahan di Kabupaten Sumedang.(Kos/Buser Trans)

07 April 2010

Siapa Pemilik Rekening GNC Bank Mandiri.?

Ciamis, Buser Trans
             Hal ini kembali ditanyakan debitur Bank Mandiri Karlan Suherlan asal Ciamis, yang kini usahanya bangkrut akibat gempa tsunami Pangandaran tahun 2006. Bermula dari pinjaman ke bank mandiri senilai hampir 500 jt untuk usaha tambak udang dan kelapa di pangandaran, beberapa bulan kemudian tsunami melanda daerah tersebut, membuat semua usaha yang dirintisnya dari awal hancur, hingga menyisakan hutang ke bank, sudah dipastikan cicilan menjadi terhambat.
           Tunggakan menumpuk serta bunga terus melaju total yang harus di bayar mencapai 1 M, petugas dari Bank Mandiripun datang kelokasi untuk melihat usaha Karlan, difoto tambak udang serta audit dilakukan alhasil Karlan tetap harus membayar uang tersebut. Karena tidak ada yang bisa di bayarkan akhirnya bank memberikan keringan kepada karlan untuk mencicil sesuai dengan kemampuan, karena rasa tanggung jawab tahun 2010 januari Karlan menjual salah satu aset milik keluarganya untuk mencicil, pada waktu itu ia cicil 50 jt ke rekening cicilan.
            Tiba tiba ada sms yang menurutnya petugas dari Bank Mandiri Drs Adeng Hudaya, isinya, untuk cicilan selanjutnya agar di tranfer melalui rekening gabungan (GNC), Karlan-pun menyetor dua kali dengan nialai 3.5 jt . Keraguan Karlan atas rekening GNC sampai juga ke wartawan Buser Trans, hingga akhirnya sesuai petunjuk karlan, wartawan menkonfirmasikan kepada Adeng Hudaya dan berkujung ke bank mandiri Jl .Asia afrika Bandung“rekening tersebut adalah rekening milik bank mandiri untuk para debitur yang macet seluruhnya setor kesana”jelas Adeng.
             Lebih jauh ia mengatakan tujuan di bentuknya rekening GNC agar para debitur setoran pokok tidak terkena potongan bunga, namun ketika ditanya kenapa tidak secara resmi lewat surat pemberitahuan tersebut yang hanya lewat SMS, Adeng tidak banyak berkomentar. Menurut Adeng rekening GNC bukan ketetapan BI tetapi Bank Mandiri, sehingga di bank lain ia tidak mengetahui apakah sistem ini ada atu tidak ada. Menyinggung asuransi Debitur terhadap gempa tsunami, ia mengatakan, kesalahan debitur kenapa tidak mengajukan asuransi, dan kejadian itu bukan kejadian nasional jelasnya.

06 April 2010

Jalan Rusak, Masyarakat Bisa Tuntut Pemerintah


Kasat Lantas Polres Bandung AKP Edwi poto bersama Camat Cicalengka Hj. Popi Hopipah beserta jajaran lainya.

Kab. Bnadung, Buser Trans,.
            Disela-sela sosialisasi tentang pentingnya pengendara roda dua untuk menggunakan helem berstandar yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu merk SNI (Standar Nasional Indonesia), Kasatlantas Polres Bandung AKP Edwin menyampaikan (4/5) kegiatan yang diadakan di Pasir Candi Kec. Cicalengka adalah sosialisasi Undang-Undang No: 22 Tahun 2002 tentang lalulintas.
            Pemahaman Undang-Undang No: 22 Tahun 2002 yang baru ditetapkan masih ada masyarakat yang belum mengetahuinya pihak Polres sendiri menyelenggarakan kegiatan agar warga masyarakat mengerti dan memahami yang nantinya para pengendara bisa tertib dalam menggunakan jalan.
            Selain itu warga masyarakat Kab. Bandung bisa menyampaikan surat pemberitahuan kepada dinas terkait kalau menemukan jalan rusak, setelah ada pemberitahuan bila melihat atau mengalami kecelakaan  akibat jalan rusak pihak korban bisa menututnya. Salah satu contoh jalan yang ada dikawasan nagreg adalah jalan perlintasan nasional yang frekwensi tingkat kecelakaanya cukup tinggi terutama roda dua sehingga perlu adanya perbaikan.(Kos/Buser Trans)
             

05 April 2010

Cicalengka Segera Benahi Alun-Alun


Drs. Ika Nugraha Kasie Pemeliharaan Prasarana Umum Kec. Cicalengka


Drs. Ika Nugraha Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum Kecamatan Cicalengka;
“Anggaran untuk pembenahan alun-alun sudah ada tinggal pelaksanaanya saja, tetapi proyek tersebut pengerjaanya harus melalui tender dengan demikian pihak pemkab sendiri melalui unit pembangunan adalah sebagai panitia lelang dan pihak kecamatan tidak mau ada interpensi terkait tender yang ada”

Kab. Bandung, Buser Trans,.
            Wilayah kecamatan Cicalengka yang saat ini masih terlihat kurang tertata ini akibat pungsi dari pada alun-alun itu sendiri jauh dari apa yang seharusnya, salah satunya terminal angkot terlihat sangat kumuh karena disekitar terminal terdapat para pedagang kaki lima, ditambah pada malam hari disekitar alun-alun menjadi tempat mangkal para PSK padahal di seputar alun-alun itu sendiri dikelilingi beberapa kantor dan pasilitas umum lainnya., Masjid Agung yang megah disekitar itu menjadi ciri betapa megahnya kota cicalengka ditambah kantor kecamatan, kantor polisi, sekolah umum negeri dan pasilitas lainya namun sayang hingga saat ini kemegahan tersebut belum benar-benar terwujud.
            Kepala Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum Kecamatan Cicalengka Drs. Ika Nugraha saat dikonfirmasi (5/4) pihaknya menyadari hal tersebut terkait masalah pembenahan sarana juga prasarana umum diwilayahnya, dalam waktu dekat pihak pemerintahan kecamatan akan segera membenahi wilayahnya diantaranya alun-alun, sebab saat ini pihak dinas olah raga dari Propinsi Jawa Barat sudah mengucurkan anggaran sebesar Rp. 250 juta untuk pembenahan sarana olah raga.
            Kucuran anggaran itu nantinya untuk pembenahan alun-alun yang didalamya terdapat sarana olah raga tetapi hingga saat ini sarana tersebut kurang terawat dan tertata dengan baik akibatnya kota kecamatan cicalengka diseputar alun-alun menjadi sarang PKL yang sudah barang tentu sampah menjadi ciri keberadaanya.
 “Anggaran untuk pembenahan alun-alun sudah ada tinggal pelaksanaanya saja, tetapi proyek tersebut pengerjaanya harus melalui tender dengan demikian pihak pemkab sendiri melalui unit pembangunan adalah sebagai panitia lelang dan pihak kecamatan tidak mau ada interpensi terkait tender yang ada”ujar Kepala Seksi Pemeliharaan dan Prasarana Umum Drs. Ika Nugraha.(Kos/Buser Trans)

03 April 2010

Kelompok Tani Ternak Mekarlaksana 1 Terima Bantuan Rp. 250 Juta


Kab. Bandung, Buser Trans,.
Kelompok Tani Ternak Mekarlaksana 1 mendapatkan batuan dana senilai 250 juta untuk dibelikan sapi dalam rangka program kerja pemanfaatan sumber daya manusia secara optimal, meningkatkan populasi sapi potong Jawa Barat khusnya Kabupaten Bandung. Dengan demikian program tersebut bergulir yang salah satunya untuk memasarkan produk yang dihasilkan ke pasar lokal juga mengoptimalkan produksi serta dengan memanfaatkan kapasitas yang ada. Bantuan sapi yang digulirkan ke Desa Mekarlaksana Kec. Cikancung Kab. Bandung yang tergabung kedalam Kelompok Tani Ternak Mekarlaksana 1 adalah sebagai factor pendukung keberhasilan usaha pengembangan sapi potong, itu menunjukan bahwa desa tersebut merupakan lokasi yang tepat dalam usaha tersebut dan sudah sesui dengan persyaratan yang diperlukan, salah satu diantaranya lahan untuk penanaman rumput raja dan rumput gajah serta dengan sumber mata air (sungai). Kelompok tani sendiri mempunyai 25 anggota yang mendapatkan batuan ternak sapi potong, bantuan yang diberikan berbentuk uang tunai senilai 250 juta tersebut dibelikan langsung oleh panitia dengan syarat sapi yang keadaanya sedang hamil memang salah satu persyaratan yang harus dilaksanakan oleh panitia. “Kami sangat berterimakasih dengan bantuan tersebut hingga saat ini (3/4) dari 25 anggota yang mendapatkan bantuan, 5 ekor sapi yang sudah melahirkan meskipun baru 5 bulan sapi tersebut di pelihara oleh para penerima bantuan”ujar Undang selaku ketua kelompok. Pihak Ketua juga menyampaikan, bila memang sapi tersebut sudah bisa di jual diakuinya masih ada kesulitan dalam pengadaan timbangan seharga 15 juta sehingga dikhawatirkan para pembeli masih membeli kepada pengusaha dengan modal besar disekitar wilayahnya, sehingga persaingan akan sulit bila pengusaha kecil tidak dibantu untuk pemasaranya.(Mamat/Kos/Buser Trans)

01 April 2010

Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jadikan Industri Perbenihan Kentang Sebagai Agribisnis Akankah Mendongkrak PAD


Oleh : Deni Permana
Wartawan Biro Garut
             Pembangunan agribisnis memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Selain merupakan sektor ekonomi utama dalam pembangunan ekonomi daerah, pembangunan agribisnis juga merupakan cara mendayagunakan keungulan komparatif yang kita miliki sebagai negara agraris menjadi keunggulan kompetitif. Dalam agribisnis modern, industri perbenihan/pembibitan memegang peranan yang sangat penting.
            Di negara – negara yang maju agribisnisnya, antara lain dicirikan dengan pesatnya perkembangan industri perbenihan. Bahkan benih/bibit merupakan salah satu ekspor yang penting bagi negara maju. Hampir semua benih/bibit unggul yang dewasa ini digunakan di negara – negara berkembang termasuk Indonesia berasal dari negara – negara maju. Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif sebagai negara agribisnis, sampai saat ini belum memiliki industri perbenihan yang mampu mendukung perkembangan agribisnis secara keseluruhan. Penyediaan benih/bibit komoditas agribisnis di Indonesia baik kelompok hortikultura maupun yang lainnya masih memprihatinkan. Kebutuhan benih/bibit petani masih bersumber dari produksi sebelumnya secara turun-temurun.
            Cara penyediaan benih/bibit yang demikian kemungkinan inbreeding yang dapat menurunkan produktivitas sering terjadi. Memang beberapa benih/bibit tersedia di pasaran namun pada umumnya berasal dari impor yang kadang secara kesesuaian agroklimat belum tentu cocok dengan negara kita. Agribisnis yang berorientasi pasar, haruslah mampu menghasilkan produk – produk yang mengandung apa yang diinginkan oleh konsumen. Pada satu mata rantai agribisnis, masing – masing rantai memberikan kontribusi pembentukan image produks akhir.
           Namun diantara mata rantai yang ada, industri perbenihan merupakan mata rantai yang terpenting dalam pembentukan image produk agribisnis secara keseluruhan. Image dasar dari produk agribisnis seperti nutrisi (kandungan zat-zat nutrisi) dan nilai (ukuran,penampakan, rasa, aroma dan lainnya) ditentukan oleh industri perbenihan. Dengan perkataan lain, industri perbenihan merupakan mata rantai yang sangat menentukan dalam penentuan kualitas suatu produk agribisnis maupun sifat ekonomis dalam menghasilkannya. Kemampuan agribisnis dalam merespon setiap perubahan pasar secara efisien, banyak tergantung pada industri perbenihan.
           Karena itu, tidak mungkin agribisnis mengalami modernisasi tanpa didukung oleh kemampuan yang kuat dakam industri perbenihan. selanjutnya Hal senada dikatakan Ir. Benny Yoga G,MP. selaku Kabid Produksi Holtikultura Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Garut mengatakan bahwa Kabupaten Garut mempunyai lokasi yang strategis sebagai wilayah pengembangan sayuran. Dalam setahun mengalami dua kali pergantian musim yakni musim hujan dan musim kemarau.
            Keadaan tofografinya mempunyai variasi yang cukup besar menyebabkan wilayah tertentu banyak dipengaruhi iklim lokal. Misal di daerah Cikajang, Cigedug, Cisurupan dan Bayongbong. Pada lokasi ini sering memungkinkan terjadi hujan konveksi dan hujan orografik, sehingga memungkinkan untuk bercocok tanam komoditi sayuran sepanjang tahun karena letak lokasi sentra kentang di Kabupaten Garut dengan ibukota propinsi Jawa Barat ± 90 – 100 Km. Kondisi agroklimat dan spesifikasi lahan sangat mendukung untuk budidaya tanaman seperti tanaman palawija dan sayuran dataran tinggi. Salah satu komoditas hortikultura yang dihasilkan di Kabupaten Garut adalah kentang.
            Komoditas ini banyak diusahakan di daerah dataran tinggi.Sarana dan infrastruktur yang ada di Kabupaten Garut menuju daerah sentra kentang seperti jalan (jalan kabupaten dan jalan desa) sudah cukup mendukung dan terjangkau, tetapi kondisinya kurang baik. Sarana komunikasi (telepon) yang ada sebagian sudah baik ditunjang juga oleh sarana komunikasi handphone yang sudah masuk sampai ke desa – desa. Sarana irigasi belum ada atau kurang memadai.
            Sebagai suatu gambaran di bawah ini kami sampaikan perkembangan kentang di Kabupaten Garut selama 5 tahun terakhir ini memperlihatkan bahwa luas tanam kentang di Kabupaten Garut selama lima tahun terakhir rata – rata tidak kurang dari 5.000 ha, kalau dihitung kebutuhan benih apabila per ha membutuhkan 1,5 ton benih berarti kebutuhan benih kita tiap tahun 7.500 ton benih kentang kelas benih sebar (G-4). Jika kita konversikan dengan harga standar benih yang berlaku untuk kelas benih sebar (G-4) di tingkat lapang sebesar Rp. 8.000,- saja artinya guliran uang yang berputar di sektor perbenihan kentang sebesar Rp. 60 milyar per tahun.
            Suatu angka yang cukup menarik untuk dikelola dengan baik oleh pemerintah dalam mendukung dan mengakselarasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang pada akhirnya bisa dikembalikan pada masyarakat dalam bentuk pembangunan, selain tentu saja dapat menyerap tenaga kerja, membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan nilai tambah produk bagi petani bisa kita dilihat bahwa produktivitas kentang di Kabupaten Garut selama lima tahun terakhir ini tidak jauh dari kisaran 20 – 23 ton/ha padahal dari deskripsi yang ada potensi provitas kentang ini bisa mencapai 30 ton/ha. Potensi provitas maksimal ini bisa dicapai diantaranya apabila petani di tingkat lapang sudah memakai benih yang bersertifikat, dan kita akui belum semua petani kentang di Kabupaten Garut ini bisa menikmati benih kentang yang bersertifikat. Pemakaian benih bersertifikat rata – rata baru mencapai 4,5 % sedangkan sisanya masih menggunakan benih hasil penyisihan dari hasil panennya sendiri ataupun dari sumber benih yang tidak diketahui asal – usulnya.
            Hal ini karena memang ketersediaan benih tersebut sangat terbatas dan kalau adapun kadang – kadang fluktuasi harga benih di tingkat lapang kurang terjangkau dan kurang ekonomis menurut pandangan petani. Selama ini pengembangan industri perbenihan masih sangat tertinggal dibandingkan dengan usaha budidaya itu sendiri. Memang selama ini pemerintah selalu berupaya untuk mengembangkan industri perbenihan, namun masih terbatas pada beberapa komoditas utama saja seperti padi, kacang kedele dan beberapa tanaman perkebunan. Baru beberapa waktu belakangan ini mulai muncul usaha pembibitan swasta yang dibangun oleh beberapa kelompok perintis seperti pada kentang, meskipun masih terbatas pada mereproduksi bibit/benih yang ada dan belum memiliki struktur industri pembibitan modern. Untuk membangun industri perbenihan yang demikian, diperlukan suatu rencana strategi yang tepat.
            Meskipun untuk awalnya kualitas benih/bibit komersial yang dihasilkan oleh kelompok/petani penangkar belum memiliki kualitas yang diharapkan tidak menjadi masalah yang penting secara bertahap terus diperbaiki sehingga pada waktunya akan menjadi salah satu industri perbenihan modern. Dalam proses awal Pemerintah Daerah bisa memulainya dari komoditas unggulan daerahnya masing – masing. Melihat potensi komoditas unggulan daerah di Kabupaten Garut baik dari keunggulan komparatif (comparative advantage) maupun keunggulan kompetetitif (competitive advantage) diantaranya adalah kentang, berangkat dari pemikiran inilah kiranya komoditas kentang bisa dijadikan starting point bagi pembangunan industri perbenihan di Kabupaten Garut.
           Dengan gambaran umum tersebut di atas sektor perbenihan ini memberikan prosfek yang sangat cerah dalam membantu pemerintah daerah untuk terus mengembangkan dan menggali potensi lokal yang ada ke arah yang lebih profesional. Pemerintah daerah harus mempunyai komitmen yang kuat karena hal ini akan berhubungan dengan kebijakan anggaran dalam rangka pendukungan program secara simultan ke depan. Harus juga diperhatikan bagi pihak swasta/investor untuk diberikan insentif baik berupa kemudahan ijin maupun keringanan pajak untuk bisa lebih mempercepat terwujudnya industri perbenihan modern. selanjutnya Khusus untuk industri pembibitan kentang secara modern dan mandiri yang perlu dikembangkan ke depan adalah memiliki jenjang (struktur) perbenihan yang lengkap yakni industri perbenihan planlet, Go, G-1, G-2, G-3 sampai ke G4 sebagai bibit siap sebar ke petani. Masing – masing jenjang (struktur) benih tersebut memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri, sehingga pada jenjang benih komersial atau benih kelas G-4 seluruh keunggulan ekonomis yang dimiliki jenjang benih di atasnya dapat dikumpulkan.
            Apabila dilihat dari aspek ekonomi, rancangan pengembangan industri perbenihan kentang di Kabupaten Garut sangat memberikan prosfek yang cukup menjanjikan untuk bisa menunjang tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke depan. Beberapa pola kemitraan yang sudah dijalankan di tingkat lapang melalui asosisasi petani penangkar dengan anggotanya memperlihatkan perkembangan yang cukup bagus, baik dari sisi teknis maupun ekonomis. Hal ini bisa dilihat dari makin banyaknya anggota yang berminat untuk bergabung dengan usaha ini. Pola kemitraan ini ke depannya bisa dikembangkan antara asosiasi petani penangkar investor swasta dengan pemerintah daerah, selanjutnya yang harus jadi pertimbangan bersama adalah mekanisme antara pihak – pihak yang bekerjasama.
            Namun demikian salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan penangkaran benih kentang terutama untuk kelas benih sebar (G-4) di tingkat lapang adalah ketersediaan lahan yang memadai. Sebagaimana disampaikan dalam buku Petunjuk Sertifikasi Benih Kentang yang dikeluarkan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa Barat tentang persyaratan areal tanaman terutama poin ke dua yaitu Areal penakaran, sebelumnya tidak ditanami solanace seperti cabe, terung, kentang, tomat, tembakau dan sebagainya paling tidak 3 musim artinya lahan bekas penangkaran sebelumnya tidak bisa dipakai lagi untuk kegiatan penangkaran berikutnya sebelum minimal 1 tahun dikosongkan dan ditanami di luar jenis solanace.
            Sementara di pihak lain kegiatan penanaman penangkaran ini harus secara simultan dilaksanakan sehingga pemenuhan kebutuhan benih di tingkat lapang bisa terus terpenuhi. Kondisi permasalahan lahan tersebut kontradiktif dengan kondisi faktual dilapangan, sementara petani penangkar kesulitan lahan untuk pengembangan kegiatan penangkaran di lain pihak ada potensi lahan milik propinsi Jawa Barat di Kabupaten Garut yang kurang produktif dan tidak memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitarnya. Lahan yang dimaksud adalah lahan milik PD. Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) seluas ± 2.400 ha. Mungkin potensi lahan ini bisa dijadikan peluang bagi Kabupaten Garut untuk menjajagi kerjasama yang saling menguntungkan antar berbagai pihak yang terlibat. Mudah – mudahan harapan ini bisa terwujud sehingga pada akhirnya bisa memberikan nilai manfaat bagi masyarakat petani garut pada khususnya. Tandasnya.

Mobil Dinas Bupati Dipertanyakan


Kab. Mamuju Utara, Sulawesi Buser Trans,.
DC 1 E salah satu mobil dinas Pemda Kab.Mamuju Utara yang dipakai bupati seharusnya standbay ,dan dipakai bupati pada saat masuk kantor, ini dipertanyakan warga ,kemana dan dimana mobil tersebut, karena sangat jarang parkir dipelataran halaman parkir kantor bupati, menurut data yang dihimpun Buser Trans keberadaannya ternyata disimpan dirumah bupati dipinrang bahkan terkadang melanglang buana kemakassar, serta ada dugaan identitas mobil diplat hitamkan untuk kepentingan pribadi.
Pilkada Kab.Mamuju Utara ditengah ramainya kemelut parcakapan politik dari berbagai tim pemenangan yang masing-masing menjagokan pasangan pendukung cabup dan cawabupnya, Tim Buser Trans menyempatkan berkunjung ke Kab.Mamuju Utara ,salah satu kabupaten termudah dipropinsi sulawesi barat, yang saat ini sangat menunjang prospek kedepannya dijadikan tempat berbisnis, lahan berdagang, infestasi, perikanan, kelautan maupun perindustrian, minyak maupun tambang. Banyak hal yang menjadi memori khusus untuk dijadikan suatu bentuk pemberitaan publikasi media, untuk dibahas dan dipertanyakan, salah satunya ada warga kab mamuju utara yang sempat kami wawancara sebut saja namanya Heri, berprofesi sebagai petani dan juga salah satu putra daerah, pihaknya menyampaikan serta membeberkan unek-uneknya, “saya heran pak, setiap pagi dari rumah bila saya kekebun lewat melintas didepan kantor bupati, biasanya saya melihat mobil dinas sedan DC 1 E milik pemda kendaraan dinas untuk bupati, tapi saat ini entah mobil itu dikemanakan,,,,”ujarnya.
Diakuinya oleh Heri pada awal terpilih bupati pada tahun 2005 lalu sering mobil itu dipakai bupati, hingga menjelang tahun 2007 sepertinya sudah tidak pernah terlihat lagi sampai saat ini, bahkan terkadang sekali dalam setahun mobil sedan ini terlihat dimamuju utara lalu sekejap menghilang lagi, pada hal yang kami tahu mobil ini, seharusnya dan sebaiknya dipakai dalam lingkup wilayah Mamuju Utara, bukan untuk kedaerah lain, apa lagi sampai melintasi propinsi, bisa saja melintas propinsi bila ada kunjungan atau undangan dinas, itupun paling lama seminggu, namun biasanya bila bupati ingin berangkat memenuhi kunjungan dinas, tentunya lewat kota palu naik pesawat terbang.
Hal ini serontak jadi bahan pembicaraan warga, artinya dikemanakan mobil dinas Bupati Mamuju Utara ini???? Tim Buser Trans belum merasa puas lalu mewawancarai salah satu pegawai pemda yang ada dilingkup kantor daerah mamuju utara, awalnya pegawai ini agak merasa takut untuk diwawancara tapi setelah kami sepakat untuk merahasiakan nama dan identitasnya saat tim bertanya tentang keberadaan mobil dinas ini, “mobil sedan palat DC 1 E, tidak ada disini pak, tapi ada dikampung halaman pak Bupati di Pinrang dan Makassar Sulsel, entah apa alasan kuat mobil tersebut disimpan disana, bahkan konon katanya ada yang melihat bila kemakassar, mobil tersebut diplat hitamkan ,,”ungkapnya.
Bupati tidak ada dikantornya saat akan dikonfirmasi tentang keberadaan mobil dinas, “Bupati tidak dikantornya serta tidak ada di Mamuju Utara, Bupati lagi ke Makassar”ujar salah seorang stafnya.
Semua orang berhak dan wajar memakai fasilitas daerah, terutama untuk para pegawai serta pejabat daerah sebab itulah bukti bahwa kinerja pegawai ataupun pejabat harus dijaga baik-baik sebab semua hasil kinerja digaji melalui uang rakyat, uang rakyat itu dari pajak, maka seharusnya  dan sewajarnya rakyat bertanya bila ada yang menurut mereka dapat dipertanyakan dan tidak memuaskan.(M.NurNas/Buser Trans)

Kades Segera Mundur, Pecat Sekdes



Kab. Sumedang,Buser Trans,.
            Berujung kepada penggembokan kantor Desa Nanggerang Kec. Sukasari Kab. Sumedang ini dilakukan karena warga masyarakat dengan perangkat desa lainya sudah kesal dengan kadesnya sendiri, akibatanya pelayanan terhadap kepentingan warga nyaris terhambat.
            Ketua BPD Desa Nanggerang Rasdi Hidayat saat dihubungi via telepon mengatakan atas desakan masyarakat desa, pihaknya sudah tidak bisa lagi mempertahankan posisi kadesnya sebab dinilainya masyarakat tidak menginginkan desanya dipimpin lagi oleh Kades Ono yang terkait masalah atas pemecatan sekdes yang sebentar lagi akan diangkat menjadi PNS selain itu ada beberap tuntutan lainya diantaranya laporan pertanggungjawaban tidak jelas pada tahun 2009, pertanggung jawaban reksadesa tahun 2007 juga tidak jelas, pertanggungjawaban padat karya itupun tidak jelas juga dan menjual aspal tanpa musyawarah.
              Camat Kecamatan Sukasari Asep Uus Ruspandi saat dikonfirmasi Buser Trans membenarkan atas kejadian tersebut dan pihak pemerintahanya sangat prihatin dengan kejadian yang ada diwilayahnya “ya, sebenarnya kades sudah saya panggil untuk menjelaskan duduk perkaranya tetapi hingga saat ini (24/3) tidak pernah datang untuk memenuhi panggilan”jelasnya.
            Sementara itu Ketua APDESI Kab. Sumedang Warson S.Ag, membenarkan bahwa di desa Nanggerang terjadi gejolak, hal itu memang sangat memprihatinkan namun pihaknya sejauh ini belum mengambil langkah terkait desakan mundur terhadap kades tersebut namun diharapkan untuk pelayanan terhadap kepentingan warga masyarakat jangan sampai tergganggu, bila memeng kades harus mundur sebaiknya ditempuh mekanisme yang jelas sabab kades dilantik oleh Bupati jadi Pemerintah Kabupaten harus segera mengambil langkah.
            Kedes Nanggerang Ono saat dikonfirmasi pihaknya menilai bahwa dengan pemecatan sekdes dirinya mengakuinya sebab sekdes yang dibawah jajaranya sudah dianggap sebagai provokator dan tidak lagi mendukung program desa “itu hanya gejolak saja, nanti kita lihat siapa yang salah kalau memang ada desakan mundur itu kan tidak hanya di tingkat desa saja, dipusatpun aksi seperti itu sering kita lihat di TV”jelasnya dengan nada santai.(Kos/Buser Trans)

4 Desa Cimanggung Siaga Banjir



 (Kasie Sosial Kecamatan Cimanggung  H. Agus M dan anggota satpol PP saat pendataan korban banjir juga menyiagakan perahu karet unutk antisipasi.)

Kab. Bandung Buser Trans,.
            Meluapnya aliran sungai Cimande pada minggu sore (28/3) membuat sebagian di wilayah Kec. Cimanggung tergenang air akibatnya 4 desa yang ada diwilayah tersebut harus rela mengungsi untuk menghindari banjir, namun ada sebagian harta benda warga yang tidak bisa terselamatkan sebab air datang secara tiba-tiba.
            Menurut Camat Kecamatan Cimanggung Asep Aan Dahlan, S. Sos banjir saat itu memang cukup besar dibanding banjir-banjir yang sebelumnya sehingga 4 desa diantaranya Sindangpakuon, Sukadana, Mangunarga dan Cihanjuang yang terkena dampak langsung. Untuk sementara posko bantuan korban banjir diposisikan di kantor kecamatan agar semua bantuan untuk korban bisa langsung dikirimkan ke desa masing-masing.
            Dari hasil pantauan Buser Trans (31/3) bantuan dari berbagai pihak mulai mengalir ke Cimanggung termasuk PMI Propinsi Jawa Barat, bahkan perahu karet untuk evakuasi para korban disiagakan terus selama ada kemungkinan-kemungkinan datangnya banjir.(Kos/Buser Trans)