26 Agustus 2009
Bantuan untuk SMK Al Khoeriyah Diduga Menyimpang ?
KOTA TASIK.Buser Trans
Pada tahun ajaran 2009/2010, SMK Al Khoeriyyah Cibeureum Kota Tasikmalaya mendapat bantuan dana yang cukup besar untuk membangun ruang kelas baru (RKB), yakni dari APBN sebesar Rp.170 juta dan APBD Kota Tasikmalaya sebesar Rp.200 juta.
Namun, kucuran dana tersebut menimbulkan isu yang tak sedap. Informasi yang diperoleh Buser Trans dan KabarIndonesia.com, bahwa bantuan dari APBN tersebut diduga ada penyimpangan, karena hanya digunakan sebesar Rp.100 juta. Lantas dikemanakan bantuan dana yang yang sebesar Rp.70 juta lagi?
Kepala SMK Al Khoeriyah Ny.Euis didampingi Deni selaku pendiri Yayasan Al Khoeriyah saat dikonfirmasi, membantah dugaan adanya penyimpangan dana bantuan tersebut, karena proses pembangunannya sedang berlangsung dan bantuan dari APBN itu sendiri baru cair 50 persen atau Rp.85 juta untuk terment satu.
“Lihat saja, kami sedang membangun 2 ruang kelas yang baru selesai 50 persen, yang sumber dananya dari APBN itu untuk terment satu. Kami masih menunggu kucuran dana yang 50 persen lagi untuk menyelesaikannya.”bantah Ny.Euis.
Dengan demikian, lanjut Ny.Euis, tidak ada penyimpangan penggunaan bantuan dana dari APBN tersebut karena untuk terment dua belum cair.”Bahkan, kami masih membutuhkan dua ruang kelas baru untuk menampung siswa yang belum kebagian ruang belajar.”tuturnya.
Deni menambahkan, tidak ada ‘kebocoran’ penyimpangan dari bantuan dana APBN tersebut.Namun dia mengakui, bahwa untuk melobi agar memperoleh bantuan dana itu karena sekolah lain tidak ada yang memperoleh bantuan, tentu saja pihaknya mengeluarkan uang terutama setelah bantuan dana untuk termen pertama cair
Namun dia enggan menjelaskan, untuk melobi agar memperoleh bantuan dana tersebut, pihaknya harus mengeluarkan uang pelicin sekitar 15 persen ke instansi terkait.(RM))***
Pada tahun ajaran 2009/2010, SMK Al Khoeriyyah Cibeureum Kota Tasikmalaya mendapat bantuan dana yang cukup besar untuk membangun ruang kelas baru (RKB), yakni dari APBN sebesar Rp.170 juta dan APBD Kota Tasikmalaya sebesar Rp.200 juta.
Namun, kucuran dana tersebut menimbulkan isu yang tak sedap. Informasi yang diperoleh Buser Trans dan KabarIndonesia.com, bahwa bantuan dari APBN tersebut diduga ada penyimpangan, karena hanya digunakan sebesar Rp.100 juta. Lantas dikemanakan bantuan dana yang yang sebesar Rp.70 juta lagi?
Kepala SMK Al Khoeriyah Ny.Euis didampingi Deni selaku pendiri Yayasan Al Khoeriyah saat dikonfirmasi, membantah dugaan adanya penyimpangan dana bantuan tersebut, karena proses pembangunannya sedang berlangsung dan bantuan dari APBN itu sendiri baru cair 50 persen atau Rp.85 juta untuk terment satu.
“Lihat saja, kami sedang membangun 2 ruang kelas yang baru selesai 50 persen, yang sumber dananya dari APBN itu untuk terment satu. Kami masih menunggu kucuran dana yang 50 persen lagi untuk menyelesaikannya.”bantah Ny.Euis.
Dengan demikian, lanjut Ny.Euis, tidak ada penyimpangan penggunaan bantuan dana dari APBN tersebut karena untuk terment dua belum cair.”Bahkan, kami masih membutuhkan dua ruang kelas baru untuk menampung siswa yang belum kebagian ruang belajar.”tuturnya.
Deni menambahkan, tidak ada ‘kebocoran’ penyimpangan dari bantuan dana APBN tersebut.Namun dia mengakui, bahwa untuk melobi agar memperoleh bantuan dana itu karena sekolah lain tidak ada yang memperoleh bantuan, tentu saja pihaknya mengeluarkan uang terutama setelah bantuan dana untuk termen pertama cair
Namun dia enggan menjelaskan, untuk melobi agar memperoleh bantuan dana tersebut, pihaknya harus mengeluarkan uang pelicin sekitar 15 persen ke instansi terkait.(RM))***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Bagus oge, Buser Trans punya blog, saya bisa lihat langsung di rumah.
Posting Komentar