26 Februari 2010
Bangunan SDN 1 Dampit Cicalengka Digembok Pemborong
BANDUNG, Buser Trans
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN 1 Dampit yang berada di lingkungan UPTD Pendidikan Kec.Cicalengka Kab.Bandung ini dipastikan akan terganggu. Pasalnya, bangunan sekolah dasar tersebut dalam status sengketa, dan bahkan kini digembok/disegel oleh pihak pemborong. Ironisnya, kasus ini sudah diketahui pihak Disdik dan Bupati Bandung, tetapi seolah membiarkannya.
Keterangan yang diperoleh Buser Trans menyebutkan, bahwa sejak tahun 2007 lalu pihak sekolah tidak membayar utangnya sebesar Rp.250 juta kepada pemborong bernama Dayun Rahmat selaku penerima SPK (surat perintah kerja) dari Kepala SDN 1 Dampit yang saat itu dijabar oleh Neneng Romlah.
“Sebenarnya, saya sudah memberikan toleransi kepada pihak sekolah untuk melunasi utang-piutangnya. Tapi sayangnya, pihak sekolah tidak punya itikad baik untuk menyelesaikannya, sehingga terpaksa saya menggembok bangunan sekolah ini,”ungkap Dayun Rahmat.
Sementara itu, Maman selaku Ketua Komite Sekolah SDN 1 Dampit yang hadir pada saat penyegelan, tidak banyak komentar. Namun, dia meminta agar KBM anak sekolah tidak sampai terganggu, terutama bagi kelas enam yang sebentar lagi mengikuti UN. “Kalau penyegelan itu keinginan pemborong, kami tidak bisa berbuat banyak, kecuali hanya meminta bahwa masalah ini tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar murid,”tuturnya.
Dengan adanya penggembokan/penyegelan terhadap bangunan SDN 1 Dampit ini, menurut Maman, maka semuanya akan jelas siapa yang bersalah dalam proses pembangunan. Lagi pula, Kepala Sekolah SDN 1 Dampit sebelumnya sudah dipindahkan. Ironisnya, kasus sengketa antara pihak sekolah dengan pemborong dalam proses pembangunan gedung SDN 1 Dampit ini, sebenarnya sudah diketahui oleh Kepala Disdik Drs.H.Juhana dan Bupati Bandung H.Obar Sobarna. Namun, baik Disdik maupun Pemkab Bandung seolah membiarkannya tanpa ada keinginan turun tangan untuk menyelesaikannya.
Dalam menanggapi kasus sengketa tersebut, Wakil Ketua Komisi D DPRD Bandung Affandi menyayangkan terjadinya kasus tersebut yang berlarut-larut tanpa adanya penyelesaian , sehingga dikhawatirkan anak-anak peserta didik yang akan menjadi korban. Karena itu, pihaknya berjanji akan segera memanggil pihak-pihak terkait dalam kasus sengketa ini, termasuk Kadisdik Bandung. “Saya sangat menyayangkan bila benar-benar sekolah tersebut dibongkar, mau dikemanakan murid-murid SDN 1 Dampit itu, padahal mereka tidak tahu masalah yang dihadapi antara pihak sekolah dengan pemborong,”kata Affandi.
Dalam upaya menyelamatkan nasib seluruh siswa SDN 1 Dampit dalam kegiatan belajar mengajar, Kepala Desa Dampit Iwan Salman yang juga hadir saat penggembokan, memberikan solusi yakni untuk memanfaatkan gedung serbaguna milik desa. “Kalau memang sekolah digembok pemborong, maka untuk sementara kegiatan belajar mengajar bisa memanfaatkan Gedung Serbaguna Desa Dampit, boleh digunakan dulu. Kan kasihan murid yang mau belajar terutama kelas enam yang menghadapi ujian nasional,”tutur Iwan Salman. (KOS/ BUSER TRANS)**
BRIMOB POLDA JABAR amankan 300kg ganja kering
BRIMOB POLDA JABAR amankan 300kg ganja kering (24/2). paket ganja disimpan di truk kontainer yang biasa mengangkut aspal, diduga paket ganja tersebut berasal dari Aceh yang diselundupkan melalui pelabuhan Merak. truk disergap di Jl. Raya Bypas Parakanmuncang-Nagrek sekitar pukul 18.00 WIB.
13 Februari 2010
Gudang Benang PT. TBM Terbakar Kerugian Mencapai Milyaran Rupiah
Sejumalah pemadam Kebakaran dan petugas Kepolisian di lokasi PT. TBM saat mengatasi kebakaran
Kab. Sumedang, Buser Trans,.
Gudang
benang milik PT. TBM yang berlokasi Kp. Cikandang Ds. Cikahuripan Kec.
Cimanggung Kab. Sumedang sekitar pukul 01:30 Wib dini hari (12/02) ludes
terbakar, akibat kejadian tersebut perusahaan mengalami kerugian hingga
mencapai 10 milyar.
Kapolsek
Cimanggung AKP Tatang Ependi mengatakan kejadian kebakaran bermula diketahui
oleh karyawan pabrik yang akan istirahat pada pukul 01:30, asal api dari sebuah
gudang tempat penyimpanan benang sebanyak 362 ton jenis TC saat itu api sudah
membesar, penyebab terjadinya kebakaran hingga berita ini diturunkan belum
diketahui pasti namun Kapolsek menanbahkan bahwa ruang gudang tempat penyimpanan
benang memang tidak ada yang menunggu dan tidak dialiri listrik sehingga kecil
kemungkinan asal api terjadi dari arus pendek “untuk mengetahuai penyebab
kebakaran pihak Puslabfor Mabes Polri akan segera memeriksanya dan PT TBM ini
status perusahaanya di asuransikan ke 3 perusahaan salah satu diantaranya PT.
MSIG”jelasnya.
Dalam
mengatasi situasi kebakaran yang diturunkan sebanyak 14 Damkar diantaranya UPTD
Dinas kebakaran Cicalengka 3 unit, PT. Pollypin Canggih 1 unit, Kodya Bandung 3
unit, Kab. Sumedang 1, Ciparay 2 unit, Soreang 2 unit, PT. Bintang Agung 1 unit
dan PT. Kahatek 1 unit, beruntung dalam kejadian kebakaran tersebut tidak
sampai menelan korban jiwa.
Sementara
itu pemilik perusahaan PT. TBM Toni Senjaya tidak banyak memberikan komentar
saat ditanya wartawan namun membenarkan bahwa pihaknya akibat kejadian
kebakaran mengalami kerugian hingga milyaran rupiah.(Kos/Buser Trans)
08 Februari 2010
Yayasan Alam Cijaha Kembali Bikin Resah Warga
Bantuan sapi yang ditudingkan warga Kp. Cijaha Rw 02 Ds. Tanjungwangi bersumber dari Yayasan Alam Cijaha
Kab. Bandung , Buser Trans,.
Keberadaan
Yayasan Alam Cijaha yang berlokasi di Kp. Cijaha Rt.04/02 Ds. Tanjungwangi Kec.
Cicalengka Kab. Bandung yang menimbulkan gejolak ketidak setujuan lingkungan
masyarakat sekitar akhirnya dinonakifkan dari kegiatan sedang dan yang akan
dilaksanakan, keputusan tersebut ditetapkan di Desa Tanjungwangi pada
tanggal 07 November 2009 yang ditandatangani
oleh Kades Tanjungwangi Lili Suhaeli serta ditembuskan ke unsur Muspika Kec.
Cicalengka.
Setelah
empat bulan kegiatan yang ada di yayasan tersebut tidak lagi terdengar namun secara
tiba-tiba pada hari senin (08/02/10) sekitar 150 orang warga mendatangi kantor
desa Tanjungwangi sambil membawa beberapa sepanduk yang mengecam kepala desa
disuap oleh yayasan alam cijaha sebab ada 20 sapi yang kembali disalurkan
kepada warga sekitar yayasan, hal tersebut sontak membuat kades serta perangkat
desa keget sebab sebelumnya tidak pernah ada pemberitahuan tentang adanya aksi
unjuk rasa yang dilakukan warganya.
“Kenapa
saya yang harus bertanggung jawab tentang penyaluran sapi sebanyak 20 ekor,
jika memang ada penyaluran sapi 20 ekor yang ditudingkan warga bersumber dari
yayasan alam cijaha saya tidak pernah mendapat laporan dari pihak manapun”ujar
kades.
Sementara
itu perwakilan dari pihak penerima sapi Momo (50) membantah kalau sapi yang ada
sebanyak 20 ekor atas bantuan Yayasan Alam Cijaha, pihaknya mengatakan bahwa
sapi yang diterima warga yang rencananya akan dikirim sebanyak 40 ekor dan tahap
awal datang 20 ekor sapi, melihat sebagian warga menolak keberadaan sapi
akhirnya penyaluran dihentikan. “Sebenarnya sapi yang ada 20 ekor ini bukan
bantuan yang bersumber dari yayasan alam cijaha tetapi ada seorang investor
yang mempercayakan kepada warga untuk memelihara saja, nanti jika harga sapi
sudah ada peningkatan dari harga awal baru yang memelihara mendapat keuntungan,
mengurus sapi kan bukan satu dua bulan ini bisa enam bulan baru kami bisa
mendapatkan keuntungan”jelas Momo.
Selaku
penanggung jawab Momo sendiri mengatakan bahwa bantuan tersebut sipatnya nengah
(bagi hasil) dan program tersebut bersumber dari PT. Agro yang direkomendasikan
oleh Ujang Sutisna warga Pacet Majalaya melalui
koperasi lalu disalurkan ke LP3U yang akhirnya diterima sebagian warga
Kp. Cijaha jadi pihaknya menolak kalau sapi tersebut ada sangkut pautnya dengan
Yayasan Alam Cijaha yang sudah dinonaktifkan atas rekomendasi warga yang
menolak keberadaanya.(Kos/Buser Trans)
07 Februari 2010
Independent Tidak Memberikan Pendidikan Politik
Balon Bupati Bandung H. Dadang M. Naser saat berada diatas panggung berinteraktif dengan si Cepot dalam acara Pojok Si Cepot yang diadakan Karang Taruna Cicalengka
H. Dadang Naser Balon Bupati Partai Golakar;
“Dimana pendidikan politik rakyat saya bukan menentang
independent tapi minta di uji kembali materil tentang undang-undang pemilu di
negara ini, jika undang-undang sudah turun itu sudah itu tidak menjadi masalah,
cuma yang jelas saya tidak akan berkoalisi dengan independent”
Kab. Bandung ,
Buser Trans,.
Pertengahan tahun 2010 ini
Pilkada Kab. Bandung akan segera di gelar bahkan beberapa balon bupati dari
partai politik hingga yang independent mulai sibuk raih dukungan dengan bergai
cara dari jauh-jauh hari sebelumnya para pendukungnya mulai bekerja untuk
meraih simpati masyarakat, yang berangkat dari partai politik mulai
mengeluarkan aksi dan jurus meraih simpati dan yang akan berangkat dari
independent sibuk mencari selembar poto copy KTP, dalam kesempatan tersebut tidak
menutup kemungkinan kartu tanda penduduk dalam satu nama dan alamat yang sama
di sulap menjadi 10 rangkap hasil poto copy ironisnya si pemilik asli KTP
justru tidak tahu menahu bahwa kartu identitasnya di pakai untuk mendukung
salah satu balon bupati dari independent, jelas itu akan menjadi PR buat team
KPU nanti.
Lain hal dengan balon satu ini yang
akan berangkat dari partai politik H. Dadang Naser yang di usung dari partai
berlambang beringin yaitu Partai Golkar yang punya konsep Pembangunan
Akselerasi Pedesaan, pada hari sabtu (06/02) menggelar acara pojok si cepot
yang diliput oleh salah satu station TV lokal Bandung. Dalam kesempatan itu
balon bupati berkesempatan naik ke panggung untuk mengadakan dialog interaktif
dengan si cepot, namun dirinya mengelak kalau saat naik kepanggung sudah di
seting sebelumnya tetapi diakunya saat naik ke panggung hanya spontanitas saja.
Berbicara
masalah Kab. Bandung melihat keadaan saat ini, dirinya sangat prihatin sebab
banjir terus menerus melanda wilayahnya hingga mencapai 261 kali banjir dari
2009 hingga 2010 bulan ini sebagai kepedulianya terhadap masyarakat Kab. Bandung dirinya
berkeinginan untuk ada realisasi juga normalisasi dalam penanganan banjir,
namun pihak propinsi harus segera turun tangan penyebab banjir adalah salah
satu penyebabnya dari sungai citarum yang sudah barang tentu menjadi kewenangan
propinsi.
Saat disinggung tentang
pencalonan di pilkada mendatang dirinya sangat siap untuk duduk sebagai Cabup diakuinya
hal itu sudah ada dorongan dari Partai Golkar, pihaknya menepis isu yang
beredar dimasyarakat bahwa cabup H. Dadang M. Naser akan dipasangan dengan
seorang seniman kondang yaitu dalang Asep Sunandar Sunarnya “nggak itu tidak
benar belau (Asep Sunandar Sunarnya) kan sekalanya nasional, nanti bulan April
pasangan cawabup baru di umumkan pemilihannya kan masih lama… masing-masing partai
masih mengedepankan no 1 dulu”jelasnya.
“Menurut ilmu politik dan
pelajari ilmu politik, tidak ada negara yang independent semuanya demokrasi itu
harus melalui partai pendidikanya jelas itu adanya di partai” tegas Dadang M. Naser.
Dengan adanya partai saja ilmu pendidikan politiknya belum merata apalagi independent,
“dimana pendidikan politik rakyat saya bukan menentang independent tapi minta
di uji materil tentang undang-undang pemilu di negara ini, jika undang-undang
sudah turun itu sudah itu tidak menjadi masalah, cuma yang jelas saya tidak
akan berkoalisi dengan independent”tambahnya
Menurut Ketua PK Golkar
Cicalengka H. Sofyan pihaknya siap mensukseskan pilkada terutama Cabup yang
diusung dari partai Golkar hal itu wajib untuk dimenangkan, ditambahkan pula
bahwa kepengurusan di desa (PD) harus satu suara dalam mengusung calon dari Partai
Golkar. (Kos/Buser Trans)
06 Februari 2010
Menkokesra Serahkan Bantuan 467 JT Ke Sumedang
Menko Kesra DR. H R. Agung Laksono di dampingi Bupati Sumedang Don Murdono dan Camat Jatinangor Nandang Suparman melihat kerajinan wayang seusai menyerahkan bantuan untuk korban bencana
Menteri koodinator
bidang kesejahteraan rakyat (Menkokesra) DR. H. R Agung Laksono;
“Bila ada kejadian kita harus siap dalam penaganan maupun
penyedian bahan makanan, inilah kegiatan yang dilakukan pemerintah jadi nggak
benar bila pemerintah tidak melakukan apa-apa”
Kab. Sumedang, Buser Trans,.
Menteri
koodinator bidang kesejahteraan rakyat (Menkokesra) DR. H. R Agung Laksono
serahkan bantuan untuk penanganan bencana di wilayah Sumedang dengan total
nilai Rp. 467.022.685,- bantuan yang diberikan selain barang ada juga berupa
uang tunai senilai Rp. 200 jt bantuan langsung dari Menko Kesra berupa 100 unit
alat dapur keluarga, 2 unit tenda pleton 2 unit tenda regu, 1 genset, yang
bersumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa: 4 unit
tenda kanvas/pleton, 4 unit tenda regu, 40 unit Velbet, 3 unit perahu karet, 1
unit mesin perahu, unit rompi, 20 pelampung secara simbolis bantuan tersebut
diberikan langsung oleh Menteri koodinator bidang kesejahteraan rakyat
(Menkokesra) DR. H. R Agung Laksono kepada Bupati Sumedang Don Murdono di aula
gedung kecamatan Jatinangor sabtu (06/02).
Menkokesra
menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan dialokasikan dari bantuan tanggap
darurat dan anggaran cadangan khusus untuk bencana yang dibawah koordinasi
Menkokesra dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana total bantuan yang
dikeluarkan pada tahun dari APBN pusat pada tahun 2010 Rp. 3 Triliun, namun
bantuan yang diberikan menurut Agung dirasa masih kurang dan perlu adanya
peningkatan “bila ada kejadian kita harus siap dalam penaganan maupun penyedian
bahan makanan, inilah kegiatan yang dilakukan pemerintah jadi nggak benar bila
pemerintah tidak melakukan apa-apa”.jelas Agung. (Kos/Buser Trans)
05 Februari 2010
Habis Bunuh Calon Istri Nekad Menabrakan Diri Ke Kereta
Kab. Bandung, Buser Trans,.
Warga Kp. Sinar Baru Rt 04/08 Ds. Samarang Kec. Samarang Kab. Garut bernama Asep Mulayana (30) bertekat menghabisi sisa hidupnya dengan cara bunuh diri menabrakan dirinya ke kereta berkecepatan tinggi di Kp. Cikurutug Rt 02/11 Ds. Cicalengka Wetan Kec. Cicalengka Kab. Bandung (02/02), ironisnya korban sebelumnya tega membunuh calon istrinya yang berstatus janda beranak 2 bernama Nina (35) warga Sumedang di sebuah hotel melati bernama Anjung di daerah Sumedang Selatan Kab. Sumedang.
Penjaga Hotel bernama Dedi (36) saat dikonfirmasi mengatakan tamu yang identitasnya mirip dengan pelaku bunuh diri di Cicalengka sempat cek-in (masuk hotel) dengan menggunakan KTP bernama Asep Mulyana pada pukul 5 sore sehari sebelum bunuh diri (01/02) bersama seorang perepuan, pada pukul 13 siang (02/02) waktunya cek-out (keluar hotel) petugas hotel bermaksud untuk mengecek keberadaan tamu namun saat dibuka pintu kamar hotel terlihat seorang perempuan sudah tidak bernyawa bersimbah darah dengan luka bekas senjata tajam dilehernya, seketika itu petugas langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sumedang.
Menurut data yang dihimpun Buser Trans korban bunuh diri yang bernama Asep Mulyana nekat melarikan diri seusai membunuh calon istrinya, sebelum kejadian pada pukul 10 siang korban sempat minta ijin tidur di teras rumah warga di Kp. Cikurutug Cicalengka, pemilik rumah tidak menaruh curiga sedikitpun bahwa orang yang tidur di teras rumahnya diduga habis membunuh calon istrinya, sekira pukul 13:30 wib kereta Serayu dengan No: KA 169 dari arah timur jurusan Banjar-Jakarta melintas lalu korban saat itu nekad menghantamkan dirinya kearah kereta hingga terseret sepanjang 81 meter, dengan kejadian tersebut korban pecah dibagian kepalanya juga meremukan anggota tubuh lainya hingga tewas seketika.(Kos/Buser Trans)
Warga Kp. Sinar Baru Rt 04/08 Ds. Samarang Kec. Samarang Kab. Garut bernama Asep Mulayana (30) bertekat menghabisi sisa hidupnya dengan cara bunuh diri menabrakan dirinya ke kereta berkecepatan tinggi di Kp. Cikurutug Rt 02/11 Ds. Cicalengka Wetan Kec. Cicalengka Kab. Bandung (02/02), ironisnya korban sebelumnya tega membunuh calon istrinya yang berstatus janda beranak 2 bernama Nina (35) warga Sumedang di sebuah hotel melati bernama Anjung di daerah Sumedang Selatan Kab. Sumedang.
Penjaga Hotel bernama Dedi (36) saat dikonfirmasi mengatakan tamu yang identitasnya mirip dengan pelaku bunuh diri di Cicalengka sempat cek-in (masuk hotel) dengan menggunakan KTP bernama Asep Mulyana pada pukul 5 sore sehari sebelum bunuh diri (01/02) bersama seorang perepuan, pada pukul 13 siang (02/02) waktunya cek-out (keluar hotel) petugas hotel bermaksud untuk mengecek keberadaan tamu namun saat dibuka pintu kamar hotel terlihat seorang perempuan sudah tidak bernyawa bersimbah darah dengan luka bekas senjata tajam dilehernya, seketika itu petugas langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sumedang.
Menurut data yang dihimpun Buser Trans korban bunuh diri yang bernama Asep Mulyana nekat melarikan diri seusai membunuh calon istrinya, sebelum kejadian pada pukul 10 siang korban sempat minta ijin tidur di teras rumah warga di Kp. Cikurutug Cicalengka, pemilik rumah tidak menaruh curiga sedikitpun bahwa orang yang tidur di teras rumahnya diduga habis membunuh calon istrinya, sekira pukul 13:30 wib kereta Serayu dengan No: KA 169 dari arah timur jurusan Banjar-Jakarta melintas lalu korban saat itu nekad menghantamkan dirinya kearah kereta hingga terseret sepanjang 81 meter, dengan kejadian tersebut korban pecah dibagian kepalanya juga meremukan anggota tubuh lainya hingga tewas seketika.(Kos/Buser Trans)
Kades Di Tuntut Mundur, Uang 719 JT Dipertanyakan
Kepala Desa
Nanggerang Ono;
“Situasi jaman sekarang jangankan kepala desa presiden juga
diminta turun, ya itu hal yang wajar dan menjadi tantangan tapi saya tidak tahu
sampai saat ini bahwa ada tuntutan mundur dari warga kepada saya”
Kab. Sumedang, Buser Trans,.
Program
desa yang seharusnya berjalan dengan baik juga tepat sasaran tidak bisa
dirasakan warga, pasalnya dana yang masuk ke Desa Nanggerang Kec. Sukasari Kab.
Sumedang dengan total nilai Rp.719jt menurut seorang warga bernama Haris tidak
pernah direalisasikan dengan baik akhirnya warga ramai-ramai mendatangi kantor
desa meminta pertanggung jawaban sang kepala desa (04/03) yang berujung laporan
pertanggungjawaban kepala desa di tolak warga.
“Semenjak
diganti sama kepala desa yang sekarang semua program yang bersumber dari pemerintah
pusat maupun daerah tidak pernah ada transparansi, kades membuat laporan
setelah program berjalan, keinginan masyarakat sebelum dana di gunakan harusnya
ada musyawarah dulu, sebaiknya kades mundur saja jika tidak ada keterbukaan
kepada warga tentang dana yang masuk ke desa”tegas warga desa bernama Haris dan
warga lainya yang saat itu bergerombol di depan kantor desa menunggu hasil
rapat pleno.
Sementara
itu Kades Nanggerang Ono saat diminta keterangan mengatakan bila ada pro kontra
dipemerintahanya dianggapnya itu hal yang wajar jika warga mempertanyakan tidak
transparanya dana dalam program desa itu bisa ditanyakan ke ketua BPD biar
jelas semua. Pihaknya juga mengelak kalau program yang sudah berjalan tidak
transparan dan menjelaskan bahwa program
yang sudah berjalan dianggapnya sesui dengan prosedur. Menanggapi masalah
tuntutan mundur pihaknya menjawab dengan santai “situasi jaman sekarang
jangankan kepala desa presiden juga diminta turun, ya itu hal yang wajar dan
menjadi tantangan tapi saya tidak tahu sampai saat ini bahwa ada tuntutan
mundur dari warga kepada saya”
ungkapnya.
Ketua BPD Desa Nanggerang Rasdi
Hidayat. S.Pd terkait masalah tuntutan dari warga pihaknya sudah memberikan
teguran kepada kades saat program berjalan walaupun diakuinya pihaknya tidak
pernah dilibatkan setiap ada anggaran turun “sepertinya kades berjalan sendiri,
tapi tetap saya sebagai BPD selalu memonitoring namun seandainya warga minta kadesnya
mundur dari jabatanya saya serahkan sepenuhnya kepada warganya”jelasnya
Camat
Kecamatan Sukasari Asep Uus R saat dikonfirmasi mengatakan bila memang ada
tuntutan dari warga desa Nanggerang terkait masalah program desa yang
penggunaan dananya dianggap tidak transparan pihaknya sudah mengetahuai sejak
awal bahkan camat sendiri pernah meminta kades dalam pembuatan laporan jangan
secara tertulis saja dan sebelum laporan tertulis dibuat harusnya ada rapat
musyawarah dulu dengan lembaga desa terkait, bila memang ada dugaan
penyelewengan dana oleh kades pihaknya tidak ada kewenagan untuk memeriksa
tetapi semua itu diserahkan kepada pemerintahan lebih tinggi.(Kos/Buser Trans)
Langganan:
Postingan (Atom)