26 November 2009
PKBM Sabilul Huda Cisayong Adakan Ujian Paket B
KAB.TASIK,Buser Trans
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sabilul
Huda Kec.Cisayong Kab.Tasikmalaya mengadakan ujian kejar Paket B di SDN 1
Cisayong yang berlangsung selama dua hari, pekan kemarin.
“Adapun jumlah peserta ujian Paket B
untuk tahun ajaran 2009-2010 ini diikuti sebanyak 125 orang, dengan harapan
semuanya bisa lulus.”ungkap Drs.Dadang Sudrajat, Ketua PKBM Sabilul Huda
didampingi Ketua Penitia Ujian Dra.Tini Ratnasari.
Dadang Sudrajat menjelaskan, bahwa PKBM adalah
suatu wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada
pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi
dan budaya.
“Para siswa adalah masyarakat sekitar Cisayong dan
sekitarnya yang tidak dapat meneruskan sekolah formal karena berbagai alasan,
seperti putus sekolah karena kurang biaya atau tidak mendapat dukungan dari
orangtua dan lainnya.”ujarnya.
Kehadiran PKBM Sabilul Huda Cisayong,
menurutnya, sesuai dengan tujuan PKBM yakni memperluas kesempatan warga
masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan
bekerja mencari nafkah.
Selama ini, lanjut Drs.Dadang
Sudrajat, PKBM Sabilul Huda mempunyai
program kesetaraan yang teridiri dari kejar Paket A untuk tingkat SD kejar
Paket B untuk SMP dan kejar Paket C untuk SMA. Program ini dilaksanakan melalui
kerjasama antara PKBM Sabilul Huda dengan Dikmas UPTD Cisayong,yang membantu dalam
hal legalisasi kegiatan, dukungan administrasi, evaluasi secaraperiodik
(semester) dan ujian akhir nasional untuk ke tiga tingkatan pendidikan kejar
paket A,B dan C. (REDI M.BUSER)***
Korban Gempa di Kab Tasik Was-Was Menunggu Bantuan Cair
Walaupun sudah mendengar kabar, bahwa dana bantuan untuk korban gempa Kabupaten Tasikmalaya dari pemerintah pusat akan segera diturunkan terutama rehabilitasi dan rekonstruksi bagi rumah yang rusak berat dan sedang, para korban gempa di Cisayong dan Cigalontang selalu menunggu kepastian bantuan tersebut cair.
“Semoga kebagian dana bantuan dari pemerintah, karena rumah saya termasuk rusak berat dan perlu perbaikan. Jangan seperti bantuan sembako kemarin, saya hanya kebagian beberapa bungkus mie instant saja, sedangkan bantuan lainnya tidak.”ungkap Ny.Tati warga Kampung Cileuleus, Desa/Kecamatan Cisayong.
Karena pada pembagian sembako bagi korban gempa dari pemerintah, menurut Ny.Tati, bahwa ia dan warga lainnya di Kampung Cileuleus tidak menerima bantuan seperti korban gempa di Cigorowong masih di Kecamatan Cisayong.“Padahal, rumah saya dan warga lain mengalami rusak berat hingga harus tinggal di tenda.tetapi tidak menerima bantuan yang layak kecuali beberapa bungkus mie instant.”ujarnya.
Hal senada diungkapkan Farid (55) warga Cisayong yang rumahnya juga ambruk dan harus tinggal di rumah anaknya, selama ini tidak memperoleh bantuan yang layak seperti korban gempa di Cigorowong Kecamatan Cisayong maupun warga Desa Jayapura Kecamatan Cigalontang.
Karena itu, ketika diberi tahu bahwa pemerintah akan mengucurkan dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa terutama yang rusak berat, Farid hanya was-was menunggunya. “Tidak tahu,apakah saya akan menerima bantuan untuk perbaikan rumah yang dijanjikan pemerintah itu,”kata Farid.
Sementara itu, H.E.Hidayat SH MH, Ketua Satkorlak PBA Kabupaten Tasikmalaya kepada wartawan.mengatakan, bahwa bantuan dana dari pemerintah pusat yang jumlahnya mencapai Rp.32 miliar, saat ini yang cair baru 10 persen atau Rp.3,2 miliar,”ujarnya.
Proses penyaluran bantuan untuk korban gempa Kabupaten Tasikmalaya mengacu pada data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Berdasarkan hasil validasi data BNPB, bahwa jumlah korban gempa 2 September 2009 lalu di Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami rusak berat mencapai 4.000 kepala keluarga (KK), rusak sedang sebanyak 18.000 KK, dan rusak ringan mencapai 29.500 KK.
Jika dihitung setiap KK yang rumahnya rusak berat memperoleh bantuan Rp.15 juta, menurut Hidayat yang juga Wakil Bupati Tasikmalaya ini, maka dana sebesar Rp.3,2 miliar itu diperkirakan hanya cukup untuk 213 KK saja. “Karena itu, kami akan membahasnya, terutama akan memprioritaskan rumah korban gempa yang rusak parah dan masuk kategori keluarga miskin,”ujarnya.
Pada tahun 2009 ini, lanjut H.E.Hidayat, Pemkab Tasikmalaya baru akan mendapat bantuan korban gempa dari pemerintah pusat sebesar Rp.3,2 miliar atau 10 persen dari Rp.32 miliar.Sedangkan sisa bantuan sebesar Rp.28,8 miliar akan cair pada tahun 2010 dan 2011 mendatang.
Rencananya, dana bantuan pemerintah pusat untuk korban gempa tersebut akan langsung dialokasikan melalui rekening Pamkab Tasikmalaya, setelah ada penandatanganan nota kesepahaman antara Bupati Tasikmalaya dengan BNPB. Dana yang cair sebesar Rp.3,2 miliar tersebut diperuntukkan bagi rekontruksi dan rehabilitasi korban gempa dengan tingkat rusak berat, terutama dari keluarga miskin (REDI M.BUSER)***
.
Desa Haurngombong Berperan Melindungi Alam Secara Global
Kab. Sumedang, Buser Trans
Bertempat di lapangan sepak bola (25/11) kembali Desa Haurngombong Kec. Pamulihan Kab. Sumedang menjadi pusat perhatian Team Temu Energi Nasional dalam rangka penelitian atas manfaat kotoran sapi yang digunakan sebagai sumber energi diantaranya untuk sumber api juga penerangan, ini menjadi kajian tersendiri buat para perwakilan dari tingkat nasional yang nantinya bisa diterapkan di daerahnya masing-masing. Salah satunya peserta yang datang dari perwakilan Maluku bernama
Arsat pihaknya sangat tertarik dengan pemanfaatan biogas, diakuinya bahwa di daerahnya belum ada peternakan sapi namun pihaknya akan memberikan masukan kepada Pemkab Maluku agar menerapkan pemanfaatan sumber energi tersebut “Hasil study ini tentunya akan saya sampaikan kepada Bupati agar warganya bisa mendapatkan bantuan sapi dan nantinya selain dimanfaatkan sebagai penghasil susu tentu kotoranya akan digunakan sebagai sumber energi, sebab daerah kami belum ada listrik yang di pasok dari PLN”jelasnya.
Sumber energi bio gas yang dihasilkan dari kotoran sapi di desa Haurngombong menjadi proyek percontohan dari Team Temu Nasional sebab desa tersebut adalah salah satu desa yang dianggap telah berhasil dalam pemanfaatan sumber alam bio gas, ini menjadi pusat perhatian dari kalangan peneliti bahkan pihak pemerintah pusat banyak berkunjung ke daerah tersebut dari mulai Menteri, Gubernur sampai pejabat daerah namun sayang kunjungan itu tidak dibarengi dengan bantuan permodalanya untuk pengembanganya sehingga tuan rumah cukup kerepotan bila kedatangan para tamu akibatnya pemerintahan desa kewalahan dalam penganggaran dananya.
Sementara itu Bupati Sumedang Don Murdono yang diwakili oleh Dinas Sumber Daya Energi dan Pertanahan DinDin Pahrudin dalam sambutanya mengatakan bahwa Desa Haurngombong merupakan desa terbaik dalam pengelolaan bio gas di Sumedang juga menjadi kebagaan tersendiri bahwa saat ini dijadikan percontohan oleh tingkat Nasional “Dengan hadirnya team temu tingkat Nasional akan bisa mendorong para petani dalam pemanfaatan kotoran sapi yang dijadikan sumber energi”ungkapnya.
DinDin selanjutnya mengatakan, pihaknya berharap agar dari pihak kementrian terkait agar bisa membantu dari segi pendanaanya.Diakui pula bahwa Kecamatan Pamulihan dari segi IPM sangat rendah namun dengan adanya sumber energi bio gas menjadi desa terbaik di tingkat nasional.
Deputi Kementrian Sumber daya Energi Musdalipa Mahmud khusus datang untuk melihat manfaat sumber energi bio gas dengan adanya sumber energi yang dimanfaatkan oleh warga menjadikan kuntribusi ke dunia dan berperan melindungi alam secara global “Semoga saja desa ini bisa dijadikan percontohan di tingkat dunia”jelasnya.
Haurgombong adalah desa energi mandiri sebab dinilai dari keberhasilanya dalam memanfaatkan kotoran sapi menjadi sumber energi, juga sebagai penghasil susu yang mencapai 10 ton/harinya namun sayang sampai saat ini Haurngombong belum bisa memiliki penampung susu yang di bentuk melalui KUD, saat ini susu tersebut dikirim ke pengepul yang ada di daerah Tanjungsari.(Kos)
Denmark Salurkan Bantuan Kirmir Cibodas
Kab.Bandung,
Buser Trans,.
Untuk mengantisipasi meluapnya aliran Sungai Cibodas sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Namun banjir
yang datang terkadang sulit diprediksi ,sehingga di musim penghujan tiba warga
Kp. Leuwi Goong RW 01 Ds. Tenjolaya Kec. Cicalengka selalu tergenang air.
Dalam kesempatan ini pihak Denmark
yang bekerjasama dengan PMI Kab. Bandung
menyaalurkan bantuan sebesar Rp. 70 juta untuk pembuatan kirmir di tiga titik,.yang dianggap
rawan luapan air sehingga masuk kepemukiman warga setempat.
Ketua panitia lapangan Entis Sutisna
Senjaya mengatakan; dengan adanya bantuan dari Denmark memang saat ini sangat
dibutuhkan. Sebab, bila musim penghujan warga khawatir bila secara tiba-tiba
banjir datang dan menggenagi wilayahnya, banjir tahunan yang datang akibat
pendangkalan aliran Sungai Cibodas. “Kalau dilakukan pengerukan, maka sepanjang
aliran Sungai Cibodas tentu ini akan mengurangi rosiko datangnya banjir.Sebab,
sungai saat ini terjadi pendangkalan juga penyempitan dan banyak sampah”harapnya.
Dengan adanya bantuan dari pihak
asing ini, menurut Entis Sutisna, jelas sangat membantu warga . Namun seharusnya hal itu perlu adanya
perhatian yang lebih serius lagi dari pihak Pemkab. Bandung atas rekomendasikan
Dinas Sumber Daya Air Pertambangan Dan Energi Sub Das Citarik, "Kami menyayangkan, karena dari mulai
awal pengerjaan hingga saat ini tidak ada dari pihak terkait
yang mengontrol pengerjaan tersebut"ungkapnya.(Kos )
21 November 2009
Warga Ciamis Selatan Dihebohkan dengan Bayi Ghaib
CIAMIS,Buser Trans:
Sejak seminggu terakhir ini rumor adanya bayi ghaib (tanpa wujud) yang sakti dan bisa dimintai pertolongan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit lahir dan bathin, cukup menghebohkan warga Ciamis Selatan. Bahkan, beberapa orang dari luar kota yang penasaran pun berdatangan. Tujuannya, ada yang sekedar ingin melihat sang bayi goib, dan ada pula yang ingin menjajal kesaktian bayi tanpa wujud itu untuk mengobati berbagai pentakit yang dideritanya.
Namun, beberapa pengunjung yang penasaran itu harus menelan kekecewaan, karena bocah ‘ajaib’ itu tidak terlihat. Kecuali itu, menurut pengakuan sang ibunda bayi bernama Ny.Satirah (42) istri Rusdi (46) hanya dia sendiri yang bisa melihat bayi dan bahkan merawatnya.
“Bagi sebagian pengunjung yang yakin, mereka tetap duduk ngantri untuk diobati bayi goib melalui ibunya Ny.Sutirah,”ungkap Jajang SP, warga Pamarican.
Kabar heboh tersebut bermula dari penyakuan Ny.Satirah warga Dusun pondokjati Blok sangkan Bawang Rt.20/08 Desa Kalijati Kec.Sidamulih Kab.Ciamis. Oco Suharto (49) mengatakan, bahwa Ny.Sutirah mengaku sempat hamil hingga 9 bulan lebih.Lantas ketika hendak melahirkan, Ny.Satirah dibawa ke Puskesmas Pangandaran dan kemudian dirujuk ke RSU Kota Banjar.
“Namun, dokter kandungan di RSU Banjar menyatakan bahwa dalam perut Ny. Satirah tidak ada apa-apa (janin). Artinya, istri Rusdi itu tidak hamil.”ujar Oco Suharto, warga dusun setempat.
Namun, belakangan Ny.Satirah mengaku sebelum dibawa ke RSU Banjar, ia sudah melahirkan bayi itu melalui pusarnya. Namun, bayi itu tidak nampak alias ghaib.Untuk meyakinkan bahwa bayi tersebut memang ada. Maka Ny.Sutirah memberi nama Wuladi Cakraningrat. Konon, ia mengaku bisa berkomunikasi dengan bayi mistis tersebut, dan merawatnya.
Nah, pengakuan Ny.Satirah itu kemudian beredar luas ke masyarakat di Kecamatan Sidamulih, bahkan sampai ke daerah lain di kawasan Kab.Ciamis bagian selatan. Tak mengherankan, bila kemudian banyak warga yang berdatangan ke rumah Ny.Satirah, terutama mereka yang berobat untuk sembuhkan berbagai penyakit oleh bayi goib melalui ibunya. Sebab, mereka yakin bahwa Ny.satirah menjadi perantara bayi ghaib untuk membantu orang, mengobati penyakit lahir maupun bathin.
Sejak kabar itu menghebohkan, menurut Oco Suharto, rata-ratatiap harinya jumlah tamu sekitar 50 orang dari berbagai daearah, terutama Ciamis Selatan. “Kalau bayarannya tidak ditarget,seikhlasnya saja.”tuturnya.
Dalam menggapi hebohnya rumor tersebut, Kapolsek Sidamulih AKP Maskun kepada beberapa wartawan yang menemuinya, mengatakan bahwa ia pernah mengutus anggotanya untuk mengecek kebenaran berita heboh tersebut. Namun, dia tidak yakin, bahwa bayi itu benar adanya.(JAJANG.SP/RM)***
20 November 2009
Polda Jabar Tutup Pemanfaatan Limbah B3
Tempat pengumpul dan pemanfaatan limbah B3 (limbah berbahaya dan beracun) yang berlokasi di Dusun Cibogo Kp. Cikandang Ds. Cikahuripan Kec. Cimanggung Sumedang akhirnya diberhentikan oleh aparat kepolisian dari Polda Jabar, yang dianggap pemanfaatan limbah batu bara yang di buat batako mencemari lingkungan dan sangat membahayakan.
Sementara itu Kanit Tipiter Polda Jabar Kompol Baharus KS yang datang kelokasi (11/11/09) memerintahkan jajaranya agar memasang polis line untuk mengantisipasi agar limbah tidak di produksi lagi. Reaksi yang dilakukan jajaran Kepolisian Polda Jabar atas laporan dari warga setempat yang merasa dirugikan sebab bila pembuangan limbah batubara di buang ditempat lahan pertanian, itu akan berdampak buruk terhadap lingkungan itu sendiri.
Kepala Bidang Penegakan Hukum Ratno Sadinata dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi Jawa Barat mengatakan bahwa perijinan yang di keluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Kab. Sumedang yang diberikan kepada CV. Sonia Persada dalam bidang usaha batako pres menyalahi prosedur sehingga pihaknya menegaskan bahwa proses perijinan perlu ditinjau lagi, bila memang akan memanfaatkan limbah berbahaya harus ditempuh prosedur penyimpanan yang memadai dengan ketebalan tembok yang sudah ada ketentuanya, sehingga tidak terjadi perembesan ke dalam tanah.
Muspika Kecamatan Cimanggung yang datang kelokasi langsung memberikan klaripikasi melalui Plt Sekretaris Camat Drs. Heri Juhaeri, pihak kecamatan sebelumnya sudah ada laporan dari warga terkait pembuangan limbah beracun sehingga pihaknya melakukan teguran terhadap pengelola. “Sebenarnya pemilik sudah dapat ijin dari badan lingkungan hidup Pemkab. Sumedang tetapi lokasinya bukan yang saat ini digunakan, yang saat ini digunakan adalah lokasi yang kedua”jelas Heri.
Berdasarkan hasil pantauan Buser Trans dilapangan penyimpanan limbah batubara tersebut lokasinya berada tepat dipinggir jalan raya percis diatas lahan pertanian warga sehingga besar kemungkinan berdampak buruk terhadap tanah yang digunakan warga untuk perkebunan maupun pertanian, namun sangat disayangkan rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup Drs. H. Suhara, M.Si yang dikeluarkan pada tanggal 28 September 2009 tersebut justru mengijinkan, hal ini merujuk kepada keputusan Meteri Lingkungan Hidup NO: 472 Tahun 2009 Tanggal 31 Agustus 2009 tentang izin pengumpulan dan pemanfaatan limbah berbahaya dan beracun yang diberikan kepada CV. Sonia Persada atas permohonan ijin 01/SP-B3/2009 tanggal 23 September 2009.
Sementara itu Direktur CV. Sonia Persada seusai melakukan pertemuan (12/11/09) dengan Muspika Cimanggung didampingi pengacaranya H. Saparudin S.H menjelaskan kepada Buser Trans . bahwa pihaknya dalam pembuatan industri batako pres sudah sesuai prosedur yang ada. Namun sangat disayangkan oleh pihaknya, penutupan industri tersebut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemilik seperti yang di katakan kuasa hukum CV. Sonia Persada H. Saparudin S.H.
“Saya sudah melakukan prosedur perijinan yang jelas yang direkomendasikan dari badan lingkungan hidup Sumedang, ijin lokasi punya batas teritorial dari titik yang sudah ditentukan”jelas Sonia Direktur CV. Sonia Persada.
Pihaknya sendiri menuding bahwa penolakan terhadap industri batako pres yang dilakukan warga tanda tanganya menggunakan tanda tangan palsu, diduga dalam penolakan ada propokatornya “Sebab, seluruh tanda tangan penolakan yang dilakukan warga, ini jelas palsu dari tulisan dan tanda tangan semua mirip, saya akan tempuh jalur hukum untuk proses kasus ini”tegas Sonia.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumedang Drs. H. Suhara, M.Si saat dimintai penjelasanya terkait ditutupnya penyimpanan limbah batubara (limbah B3) mengatakan pihaknya mengeluarkan ijin sudah sesuai dengan prosedur yang ada dan mengacu kepada keputusan Meteri Negara Lingkungan Hidup NO: 472 Tahun 2009.
“Siapa bilang saya mengeluarkan prosedur perijinan tidak jelas, itu mengacu kepada keputusan Menteri dan perijinan yang dikeluarkan saat itu adalah titik yang pertama, bukan yang saat ini ditempati limbah batubara”jelasnya.
Terkait ijin yang diberikan kepada CV. Sonia Persada di dalam redaksinya ada ucapan “Selamat” Suhara sendiri membenarkan memang benar ditulis seperti itu maksudnya ucapan selamat sebab CV. Sonia Persada mau memanfaatkan limbah yang dianggap sebagian orang berbahaya dan kurang bermanfaat, namun pihaknya kembali menegaskan bahwa perijinan yang diberikan bukan tempat yang saat ini digunakan CV. Sonia Persada tapi yang sebelumnya, lokasi itu menurutnya sudah sesuai dengan pungsin dan perijinan yang dikeluarkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumedang. (Kos)
RSUD Cicalengka Rumah Sakit Terbaik Dikelasnya
Kab. Bandung, Buser Trans.
Warga Kabupaten Bandung pada khususnya boleh berbangga hati sebab saat ini RSUD Cicalengka Type Kelas C beralamat di Jl. H. Darham-Cikopo Ds. Tenjolaya Kecamatan Cicalengka Kab. Bandung, kini mulai bisa digunakan masyarakat umum yang ingin berobat, walau sebelumnya pengoperasianya terkesan terkatung-katung sebab ijin operasionalnya belum dikantongi dinas kesehatan, meskipun saat itu bangunan dan alat kesehatan sudah siap sepenuhnya .
Pada tanggal 10 November 2009 akhirnya diresmikan oleh Bupati Bandung H. Obar Sobarna, pembangunan RSUD Cicalengka sendiri menelan biaya hingga Rp.62,5 milyar dari APBD hampir setara anggaranya dengan pembuatan stadion Jalak Harupat di Soreang.
Menurut Obar Sobarna RSUD Cicalengka Type Kelas C bisa di katakan terbaik dikelasnya dari penataan, kualitas serta administrasinya bukan dari segi pengeluaran biaya, hal ini atas penilaian dari pusat yang sebelumnya Tim penilai mengecek keberapa daerah, sehingga RSUD Cicalengka bisa di katakan terbaik yang dimiliki Pemkab. Bandung di kelasnya pada saat ini.
“Untuk seluruh dokter spesialis sudah siap, dan bila masih ada kekurangan tenaga spesialis lainya nantinya bisa di tambah dan hari (10/11/09) warga bisa langsung menggunakan fasilitasnya, untuk alat kesehatan (alkes) terutama untuk Gigi sudah tergolong modern”jelas Bupati.
Pada kesempatan yang sama Plh Dinkes Kab. Bandung drg. Grace Wediana saat dikonfirmasi mengatakan ,bahwa untuk rumah sakit sekelas type C sudah memenuhi kriteria yang ditentukan Sementara itu untuk para dokter ahli sebagian belum bisa praktek, sebab masih menunggu SK penempatanya, sebagai dokter ahli di RSUD Cicalengka pada keseluruhanya sudah siap praktek sesuai bidangnya masing-masing “Kalau dokternya sudah ada dan siap, tinggal nunggu SK nya saja”tegasnya.
RSUD Cicalengka dibangun berdasarkan rasio jumlah penduduk dibandingkan dengan jumlah rumah sakit menurut standar WHO adalah 1:500.000 penduduk, prioritas perhatian pemerintah daerah Kab. Bandung untuk percepatan peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di bidang kesehatan dalam hal pelayanan kesehatan rujukan.
Sedangkan pembangunanya berada diatas tanah seluas 24.604 m2 dengan luas bangunan 6.294 M2 terdiri 3 (blok) bangunan diantaranya bangunan 1 yang meliputi UGD, Pendaftaran, Poli Klinik, ICU, NICU, Rontgen, Operasi, Kebidanan & Bayi serta perkantoran (Lt.2). Bangunan 2 diantaranya Ruang Rawat Inap, (VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III), unit rawat inap terdapat 18 ruangan sebanyak 89 tempat tidur sedangkan bangunan 3 diantaranya Ruang IPSR, Bengkel, Laundry, Kamar Jenazah, IPAL, Water Treatment, Incenerator serta Generator.
Tapi sayangnya, izin operasional RSUD Cicalengka belum keluar padahal penggunaannya telah diresmikan Bupati
RSUD Cicalengka.
Dua minggu pasca peresmian pada tanggal 10 November 2009 dari hasil pantauan Buser Trans masih belum di buka untuk umum, sementara itu Satpam rumah sakit mengaku setelah diresmikan oleh Bupati warga banyak yang datang untuk berobat.“Saya sengaja datang ke RSUD Cicalengka malah di suruh pulang lagi sama satpam, katanya di rumah sakitnya belum ada dokter”ungkap Teni (30) seorang warga Cikancung.
Sementara itu Plh Dinkes Kab. Bandung drg. Grace Wediana saat dimintai penjelasanya mengatakan bahwa perijinan operasional RSUD Cicalengka memang sampai saat ini (20/11) belum turun namun pihaknya berupaya agar secepatnya rumah sakit tersebut bisa melayani warga yang akan berobat. (Kos)
Coca Cola Resmikan Mesin Produksi Terbaru
Warga Sekitar Keluhkan Kekurangan Air.
Kab. Sumedang, Buser Trans,.
PT. Coca Cola
Bottling Indonesia kembali menambah mesin produksi terbaru (Hot- Filled Line
2), dengan bertambahnya produksi minuman, ini tentunya akan semakin bertambah
pula untuk kebutuhan air dalam produksinya, dengan demikian sudah barang tentu
pihak pabrik sendiri bisa memikirkan kebutuhan air bagi warga sekitar.
Saat acara
berlangsung seorang tamu undangan yang hadir dari warga sekitar yang tidak mau
disebutkan namanya menghapiri Buser Trans dan menyampaikan bahwa warga saat ini
kebutuhan akan air semakin bertambah, namun debit air yang ada malah semakin
berkurang warga menuding berkurangnya debit air yang ada akibat tersedot
pabrik PT. Coca Cola Bottling Indonesia,
“pabrik ini enak aja nambah mesin produksi terus sementara kebutuhan warga
tidak diperhatikan, air sekarang debitnya semakin berkurang saja”tudingnya.
Dalam kesempatan
tersebut PT. Coca Cola Bottling Indonesia menggandeng Rumah Zakat Indonesia
(RZI) untuk memberdayakan masyarakat Jawa Barat melalui tiga program yakni
Super qurban, pembibitan kambing, serta penghijauan Gunung Wayang di Kab Bandung . Oleh karena
itulah PT. Coca Cola Bottling Indonesia menyerahkan donasi sebesar Rp 80 juta
untuk menyukseskan ketiga program tersebut, selasa (17/11).
“Untuk
Superqurban, Coca Cola mendonasikan Rp 20 juta. Kemudian untuk pembibitan
kambing diserahkan Rp 40 juta. Kemudian sisanya untuk program penghijauan
Gunung Wayan," ujar Chief Operational Officer RZI Nur Effendi setelah
menerima donasi yang diserahkan langsung oleh Presiden Direktur PT. Coca-Cola
Bottling Indonesia John Seward, Komisaris PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Mugijanto dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam acara peresmian mesin
produksi terbaru (Hot- Filled Line 2) di Kec. Cimanggung Kab. Sumedang.
Hal serupa
disampaikan oleh John Seward. Menurut dia, Coca Cola memilih RZI karena adanya
kecocokan program diantara keduanya yakni sama-sama memiliki misi untuk
memberdayakan manusia dan memajukan pendidikan. "Oleh karena itulah kami
ingin adanya kerjasama lanjutan antara Coca Cola dengan RZI," tutur John.
Kemeriahan acara
pembukaan produk terbaru cukup mewah seba Gubernur Jabar Ahmad Heryawan
menyempatkan hadir, namun Muspida Kab. Sumedang tidak terlihat hadir dalam
acara hanya ada beberapa perwakilannya saja yang hadir, Buser Trans sempat
mendapat informasi bahwa undangan ke Bupati diterima pada sore harinya padahal
acara akan di gelar pada pagi hari, meskipun tanpa dihari Bupati acara tetap
berjalan, Gubernur datang ketempat acara sekitar pukul 12 dan berlangsung hanya
10 menit saja, seusai menanda tangani prasasti peresmian berlanjut melihat cara
pembuatan pruduksi mesin minuman terbaru
Hot- Filled Line 2 lalu meninggalkan acara untuk melajutkan kegiatan dinasnya
di Tasikmalaya.
Sementara itu
Kepala Desa Cihanjuang Iday Hudaya
didampingi Sekdes saat ada acara memang dirinya tidak bisa hadir sebab
ada acara yang lebih penting di Pemda, hanya perangkat desanya saja yang hadir.Pihak
desa sendiri cukup bangga PT. Coca Cola Bottling Indonesia begitu peduli dengan
program sosialnya yang mencapai Rp. 80jt, tetapi sangat disayangkan warga
sekitar pabrik malah kurang diperhatikan. “Program sosial diberikan kepada
warga yang jauh-jauh saja padahal pabrik itu masuk wilayah desa kami, pengelola
pabrik memang kurang perhatian kepada warga sekitar”ungkap Sekdes. (Kos )
SDN 2 Cikalong Menjadi SD RSSN Pada tahun 2010
KAB.TASIK,Buser Trans
Walaupun keberadaan SDN 2 Cikalong berada
di Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan, tepatnya di lingkungan UPTD
Sodonghilir, tapi ternyata masuk sebagai Rintisan Sekolah Standar Nasional
(RSSN) pada tahun 2010. Dengan dijadikannya sebagai RSSN, tentu saja menjadi
kebanggaan bagi pihak sekolah maupun warga desa setempat.
“Karena untuk menjadi RSSN ini harus
memenuhi syarat dan krietaria khusus yang telah ditentukan Depdiknas.”ungkap
Endang Muhidin, Kepala SDN 2 Cikalong kepada Buser Trans di ruang kerjanya.
Endang Muhidin yang baru dua tahun
menjabat kepala sekolah di SDN 2 Cikalong ini menjelaskan, bahwa untuk
Kabupaten Tasikmalaya hanya ada 7 sekolah dasar yang terpilih sebagai RSSN pada
tahun 2010. Jadi, tidaklah mudah untuk mendapat kepercayaan sebagai RSSN,
terutama ini berada di sebuah pedesaan.
Hal ini mungkin dilihat dari berbagai segi
prestasi yang telah banyak di raih SDN 2 Cikalong, sarana-prasarana yang
dimiliki, lokasinya strategis meski berada di pedesaan, jumlah siswa dan
lainnya. Pada saat ini, kondisi bangunan sudah cukup memadai, jumlah guru
tercatat ada 7 orang PNS, 2 orang sukwan dan 1 orang penjaga sekolah. Sedangkan
jumlah muridnya kini mencapai 206 siswa.
Khusus untuk sarana fisik (bangunan), saat
inipun SDN 2 Cikalong menerima dana bantuan rehab dari DAK 2009 untuk 2 ruang
kelas belajar. “Kondisi bangunan yang memadai dan nyaman, maka diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan, dan meraih banyak prestasi,”ujar Endang
Muhidin ditemui di ruang kerjanya. (AAN SUGANDA/RM)***
Pelepasan Calhaj Kloter 80 asal Kab.Tasikmalaya
KAB.TASIK,Buser Trans
Pada hari Kamis kemarin, calon jemaah
haji kloter 80 sebanyak 257 orang asal Kabupaten Tasikmalaya dilepas oleh Drs.
H.Acep Suryana, Kasi Penyelenggara
Ibadah Haji Kabupaten Tasikmalaya.Suasana pelepasan calhaj asal
kabupaten ini di Singaparna terasa semarak dengan banyaknya para pengantar.
Acep Suryana mengatakan, bahwa total
calhaj asal Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2009 tercatat sebanyak 1.320
orang, sedangkan yang siap berangkat sebanyak 1.311 orang, dan calhaj yang
meninggal dunia sebelum berangkat adalah Julaeha asal Ciawi.
“Alhamdulillah, untuk penyelenggaraan
haji tahun 2009 ini tidak mengalami kendala dan semuanya berjalan lancar,
karena semua instansi terkait cukup kompak,”ujarnya.
Khusus untuk klotek 80 langsung berangkat
menuju tanah suci Mekkah dan setibanyanya di sana akan disambut Walikota Tasikmalaya
Drs.H.Syarief Hidayat serta Kakandepag Tasikmalaya.
Selain semua instansi terkait yang
kompak, lanjut Acep Suryana, penyelenggaraan haji kali ini tak lepas pula dari
perannya kelompok bimbingan haji yang ada di Tasikmalaya seperti KBIH Miftahul
Huda, KBIH Assalam, KBIH Al Amin, KBIH Al Mukowamah, KBIH Miftahul Khoer, KBIH
Al Istiqomah dan KBIH Miftahul Ulum yang telah banyak membantu dalam membimbing
para calon jemaah haji.(AAN SUGANDA/TEDI S)***
19 November 2009
SMA Negeri 9 Tasikmalaya Menuju Sekolah Standar Nasional
KOTA TASIK,Buser Trans
Walaupun berdirinya baru lima tahun lalu, tetapi SMA Negeri 9 Kota Tasikmalaya kini sudah mulai diperhitungkan oleh sekolah lain, dan juga mulai diminati masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya ke kampus yang berada di Jl.Leuwidahu ini.
“Kalau tahun sebelumnya, orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya ke sini masih kurang. Namun, pada penerimaan siswa baru (PSB) tahun 2009, jumlahnya membludak hingga tidak tertampung.”ungkap Drs.Aam Abdullah.M,SPd,MM Kepala SMAN 9 Tasikmalaya kepada Buser Trans di ruang kerjanya.
Karena itu tak mengherankan, bila sekolah lanjutan atas yang memiliki 560 siswa ini dipersiapkan oleh Disdik Kota Tasikmalaya sebagai salah satu sekolah ‘potensial’ untuk menuju Sekolah Standar Nasional (SSN). Ada banyak persyaratan khusus untuk bisa masuk kategori sebagai sekolah berstandar nasional tersebut antara lain standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan/managemen, standar pembiayaan pendidikan serta standar penilaian pendidikan.
Namun demikian, menurut Aam Abdullah, SMAN 9 Tasikmalaya sudah siap menuju SSN dengan segala ‘potensi’ persyaratan tersebut di atas yang ditentukan Depdiknas. Dalam hal ini, misalnya mulai tahun ajaran 2009 ini sudah ada kelas khusus, meski tanpa ada biaya tambahan khusus seperti sekolah lain. Juga status tenaga pengajarnya, baik sebagai PNS maupun jenjang pendidikannya, minimal S-1. Adapun staf gurunya saat ini 38 orang berstatus PNS dan 6 orang sukwan plus staf TU sebanyak 11 orang.
“Pada tahun ajaran 2010 mendatang, kami akan mulai menerapkan kriteria sebagai SSN. Selain itu, saya sudah membuat site plan untuk sarana bangunan gedung SMAN 9 Tasikmalaya dengan segala fasilitasnya.” ungkapnya.
Persiapan lainnya yang paling utama, yakni meningkatkan mutu pendidikan siswa dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, sekaligus menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Itulah sebabnya, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) antara siswa dengan guru di SMAN 9 Tasikmalaya tidak main-main.
Bahkan, para siswanya digenjot agar berprestasi di segala bidang, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Hal ini dibuktikan oleh salah seorang siswanya, Lukman Nugraha kelas X-B yang meraih Juara II Tk.Nasional sekaligus memperoleh Penghargaan “Anugerah Jurnalistik dan Penulis Muda Pertanian 2009” dari Menteri Menteri Pertanian RI bulan Oktober lalu. “Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar SMAN 9 Tasikmalaya dan Disdik Kota Tasikmalaya, karena ada anak didik kami yang berprestasi di tingkat nasional.”tutur Drs.Aam Abdullah M,SPd MM mengakhiri obrolan.(REDI M.BUSER)***. .
Aiptu.H.Edi Suprayitno: “Kapolsek Sukaresik Yang Merakyat”
KAB.TASIK,Buser Trans
Sebagian besar warga Sukahening merasa
kehilangan Aiptu H.Edi Suprayitno yang kini menjabat Kapolsek Sukaresik
Kab.Tasikmalaya. Betapa tidak! Sebab, selama enam tahun menjabat Kapospol
Sukahening, dia memang sangat dekat dengan masyarakat dari berbagai kalangan.
“Karena saya lahir dari masyarakat,
tentunya saya harus dekat dan bersama masyarakat. Hal ini tak lepas dari tuntutan
tugas dan fungsi kepolisian sebagai pelayan, pelindung dan pengayom
masyarakat,”’ungkap Aiptu H.Edi Suprayitno diplomatis.
Karena kedekatannya dengan masyarakat,
maka tak mengherankan bila mendapat dukungan penuh saat membangun kantor Pospol
Sukahening yang refresentatif, mulai dari penyediaan lahan hingga proses
pembangunannya. Pada pekan kemarin, dia menyerahkan jabatan Kapospol Sukahening
kepada Aiptu Ahmad Supardan, karena Aiptu H.Edi Suprayitno harus menjabat
Kapolsek Sukaresik.
Walaupun kini menjabat sebagai Kapolsek
Sukaresik, menurut rekan-rekan wartawan, sikap Aiptu H.Edi Suprayitno akan
tetap merakyat. Bahkan warga Kec.Sukaresik berharap, kehadiran Sang Kapolsek
baru itu akan memberikan nuansa baru, terutama dalam hal keamanan dan
ketertibahan di wilayahnya sesuai mottonya yang mulia sebagai pelayan,
pelindung dan pengayom masyarakat.
Kapolsek mengaku, selain akan melaksanakan tugasnya
sebagai aparat Polri seoptimal mungkin, juga akan melakukan pendekatan kepada
masyarakat. Karena sampai saat ini, Mapolsek Sukaresik masih ‘numpang’ ngontrak
di sebuah bangunan yang sempit milik warga.
“Insyaallah, saya akan melakukan pendekatan
kepada masyarakat di Kec.Sukaresik untuk bersama-sama membangun kantor atau
Mapolsek Sukaresik, terutama dalam pengadaan lahannya,”tutur Aiptu H.Edi
Suprayitno kepada Buser Trans.( DEDE FUAD/REDI M.BUSER)***
Kopi ABC Hadirkan Trio Umbara & Super Twin Indosiar di Tasik Festival
Pada malam Minggu kemarin, pengunjung
pameran pembangunan Tasik Festival di bekas Terminal Cilembang tampak
membludak, dan sebagian besar merapat ke panggung utama. Pasalnya, perusahaan
kopi ABC menghadirkan Aa dan Ade, artis Super Twin Indosiar asal Sodonghilir.
Sebelum tampil Super Twin Indosiar, pada
panggung utama Tasik Festival itu
menampilkan artis-artis dangdut Radio Galuh seperti Mas Dadang, Sultan,
Abah Mirza dan Candra. Kemudian disusul Trio Umbara Indosiar.
Kemeriahan di panggung utama Tasik Festival
itu semakin menjadi tatkala penampilan Aa dan Ade sebagai Super Twin Indosiar,
apalagi saat melantunkan lagu-lagu dangdut dan mengajak penonton untuk berjoget
ria bersama.
“Kita senang dapat menghibur warga Kota
Tasik di arena pameran pembangunan semacam Tasik Festival ini.”ungkap Aa dan
Ade seusai manggung kepada Buser Trans.(AAN SUGANDA/RM)**
Siswa SDN Jatiwangi Sodonghilir Wakili Pentas Seni PAI 2009
KAB.TASIK,Buser Trans
Seorang
siswa SDN Jatiwangi Desa Cikalong Kec.Sodonghilir akhirnya wakili Kab.
Tasikmalaya ke tingkat Provinsi Jawa Barat dalam perlombaan Pentas Seni
Pendidikan Agama Islam bidang MTQ.
“Ini membanggakan kami. Namun, semua ini
berkat adanya kesinambungan antara siswa dengan guru, terutama dalam memajukan
sekolah ini dengan banyak meraih prestasi,”ujar
Dadang SPd, Kepala SDN Jatiwangi.
Walaupun baru 4 tahun menjabat Kepala SDN
Jatiwangi, tetapi Dadang SPd telah mampu meningkatkan kinerjanya, sehingga
sekolah ini banyak mengukir prestasi, disiplin kerja guru dan disiplin belajar
siswa, melakukan tertib administrasi dan memperbaiki bangunan sekolah.
Betapa tidak! Buktinya, pada kegiatan
Porsivitas 2009, SDN Jatiwangi tak hanya unjuk gigi ditingkat kecamatan saja,
tapi juga tingkat kabupaten bias tampil juara hingga masuk 10 besar. Bahkan
untuk MTQ menjadi juara I hingga mewakili kabupaten ke tingkat provinsi.
Selama dia menjabat kepala sekolah,
ternyata SDN Jatiwangi sudah dua kali menerima bantuan bantuan rebah bangunan
dari pemerintah. Pada tahun 2009 ini menerima bantuan DAK untuk merehab 2 ruang
kelas dan WC.
“Kami
sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah membantu memperbaiki ruang
kelas yang rusak. Karena itu, kini kegiatan belajar mengajar bisa berjalan
lancar dan nyaman, karena tidak khawatir bangunan akan ambruk,”ujarnya. (AAN
SUGANDA/RM)***
Tian Arafiyah: “Ketua OSIS SMPN 1 Sodonghilir”
KAB.TASIK,Buser Trans
Tian Arafiyah, nama gadis berkerudung
kelahiran 27 Agustus 1994 yang duduk di bangku Kelas III SMPN 1 Sodonghilir
Kabupaten Tasikmalaya ini, dan kini menjabat sebagai Ketua OSIS.Artinya, ia
menjadi orag nomer satu dari jumlah 600 siswa di sekolah ini.
“Alhamdulillah, saya mendapat kepercayaan
dari rekan-rekan untuk menjabat Ketua OSIS SMPN 1 Sodonghilir untuk periode
2008-2009,”ujar Tian, panggilan akrabnya.
Walaupun jabatannya sebagai Ketua OSIS yang
menyita waktu, tapi Tian pernah untuk
tetap giat belajar, hingga prestasinya pun cukup menonjol. Karena itu tak
menghenrankan, bila Tian selalu memperoleh ranking pertama atau kedua.
Selain itu, ia pun aktif di berbagai ekstrakuler
seperti pramuka, marchingband, kesenian (degung) dan lainnya. Bahkan, ia pun
punya bakat di bidang tarik suara, melantunkan lagu dangdut atau pop.
“Kalau lagi libur sekolah, saya sering
ikut manggung, karena orangtua sering diundang menjadi MC dalam berbagai acara
hiburan. Jadi, ada kesempatan untuk menyalurkan bakat tarik suara,”ungkap Tian.
Tian mengaku, bahwa bakatnya di bidang
tarik suara merupakan keturunan dari sang bunda, yang jebolan Sekolah Karawitan
dan kini menjadi guru bidang studi musik di SMPN 1 Sodonghilir. Tian pun pernah
menjadi utusan sekolahnya pada Lomba Pupuh tingkat Kab.Tasikmalaya.
Pada akhir pembicaraannya dengan Buser
Trans, meskipun bukan kewajiban OSIS, tetapi Tian Arafiyah berharap kepada
pemerintah agar cepat memperbaiki kondisi ruang kelas di SMPN 1 Sodonghilir
yang rusak berat akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 SR pada 2 September 2009
lalu. (AAN SUGANDA/RM)***
18 November 2009
Penemuan Jamur Raksasa Hebohkan Warga Kota Tasik
Warga Kota
Tasikmalaya dihebohkan dengan penemuan
serumpun jamur merang berukuran raksasa tumbuh subur di sebuah kebun milik warga
di Kampung Batunungku, Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi. Jamur yang biasa
dimasak atau bahkan dibuat sop itu, Senin pekan kemarin, Jamur raksasa yang tumbuh segar dan menjadi tontonan menarik
warga setempat bahkan luar daerah karena penasaran ingin melihatnya.
Tumbuhan jamur
mirip payung itu tumbuh di tepian sebuah pematang sawah dan nampak masih segar.
Jumlah batangnya sudah mencapai 19 buah dengan daun berdiameter antara 15-40
cm, serta lokasi tumbuhnya jamur itu oleh pemilik lahan dikelilingi pagar
darurat untuk menghindari tangan-tangan jahil.
Suhada warga Kampung Batunungku mengatakan, bahwa
jamur raksasa itu kali pertama ditemukan oleh empat anak warga Kampung Kubang Rt.02/04 Kelurahan
Cipari Kec.Mangkubumi pada Minggu siang yang tengah ngaliwet. Semula jamur itu masih
tampak ukuran normal seperti jamur pada umumnya.
"Pada hari Minggu siang, saya lihat
ukurannya kecil seperti jamur umumya, tapi ketika saya lihat lagi siang hari
jamur itu sudah membesar," katanya Diki.
Bahkan, kata Diki,pertumbuhan jamur yang super cepat itu membuat
kaget mereka. Apalagi saat bersamaan tumbuh, jamur itu mengeluarkan asap putih dari
sela-sela batang dan aroma (bau busuk dan wangi semerbak). Karena melihat
kejadian aneh itu, Fikri salah seorang anak yang menemukan jamur, kini trauma.
“Fikri seperti
ketakutan kalau ditanya soal jamur itu,”ujar Dikri
Atep Jajang
menerangkan, bahwa jamur raksasa yang kali pertama terjadi tumbuh di Kampung
Batunungku itu pertumbuhannya termasuk cepat bahkan hingga Senin pagi memiliki
ukuran diameter lebih dari 40-50 cm.
Dengan ditemukannya
jamur raksasa tersebut, anak-anak memberitahukan kepada warga lain tentang
penemuannya itu untuk dijaga dan dipelihara supaya tidak rusak. Bahkan
pemberitahuannya itu membuat warga setempat penasaran dan berkumpul menyaksikan
fenomena tanaman jamur yang tumbuh raksasa.
Suhada menjelaskan, sejak ditemukannya jamur
raksasa tersebut telah ribuan warga yang berbondong-bondong ingin melihatnya,
tak hanya warga Kota Tasik saja."Jamur raksasa ini menjadi tontonan warga setempat, bahkan
dari kabupaten lain juga berdatangan ke sini ingin melihat jamur,"
katanya.
Untuk
menjaga keutuhan keberadaan jamur raksasa dari tangan-tangan jahil, Suhada dan
warga setempat terpaksa memasang pagar pembatas dari bambu, terutama untuk
menghindari banyaknya warga yang ingin menyentuh jamur raksasa. “Kami
berinisiatif memberikan pagar pembatas, untuk menjaga keberadaan jamur raksasa
ini tidak lekas layu atau rusak, terutama akibat banyak disentuh warga yang
melihatnya,”ujar Suhada.
Keanehan
jamur raksasa itu, keluarnya asap putih dari sela-sela batang dan aroma itu
juga sempat dialami beberapa pengunjung, terutama pada malam hari. “Tapi, tidak
semua pengunjung yang dapat melihat atau mengalami kejadian aneh itu,”ujar Suhada.
(REDI M.BUSER)***
16 November 2009
Lampu Mercury di Pantai Barat Pangandaran Banyak Yang Mati
PANGANDARAN, Buser Trans
Sejak seminggu terakhir ini, lampu
mercury yang berjejer di kawasan objek wisata Pantai Barat Pangandaran,
ternyata banyak yang mati. Kondisi matinya lampu mercury tersebut dikeluhkan
para wisatawan dan pengelola hotel karena di kawasan pantai barat itu setiap
malam gelap gulita.
“Setiap malam, kawasan Pantai Barat
Pangandaran selalu gelap gulita, sehingga terkesan angker.. Pengunjung pun
enggan nginap di hotel kami karena kawasannya gelap gulita,”ujar Dadang,
resepsionis sebuah hotel.
Karena itu, Dadang dan pengelola hotel
lainnya berharap, agar pemerintah untuk segera memerintahkan pihak PLN
melakukan perbaikan lampu mercury.”Sebenarnya, kami sudah melaporkannya ke pihak
PLN UPJ Pangandaran, tapi pihak PLN baru akan melakukan perbaikan lampu mercury
tersebut bila ada permintaan dari pemerintah cq Disparbud,”ujarnya.
Bahkan, beberapa warga pun mengeluhkan
padamnya lampu mercury tersebut, dan berinisiatif melaporkannya ke PLN meski
kurang mendapat respon. “PLN menjelaskan, bahwa keberadaan lampu mercury
tersebut bukan kewenangannya, tapi pihak pemerintah daerah terutama dinas
pengelola pariwisata,” ujar Udin, warga Bulak Laut.
Udin mengaku bingung, siapakah yang
bertanggung jawab atas keberadaan lampu penerangan di kawasan objek wisata
Pantai Pangandaran tersebut. Sebab, dia memperoleh penjelasan dari PLN UPJ
Pangandaran bahwa lampu mercury merupakan penanganan pihak Pemda, terutama
Dinas PU Binamarga bagian Energi dan Pelistrikan. (ATENG JAELANI/ACENG YAMISA/RM)***
Polsekta Indihiang Membekuk Geng Motor Brigez
Aparat kepolisian dari Polsekta Indihiang
akhirnya berhasil membekuk tiga remaja anggota geng motor Brigez karena
dianggap telah meresahkan warga. Pada saat ditangkap, ketiga ABG itu tidak
berkutik dan mereka tertunduk ketika dibawa ke Mapolsek.
Keterangan yang diperoleh, anggota Geng
Brigez itu diduga sebagai pelaku pelemparan bayu kepada mobil Mitsubishi Strada CR-2 double
cabin D-8502-XD milik Roni Ahmad Sanusi (30) warga Pagendingan Kec.Cisayong
Jl.Ibrahim Adji Kota Tasikmalaya pada malam Minggu pekan kemarin. Akibat
pelemparan batu tersebut, kaca depan mobil pecah, sehingga mengalami kerugian
sekitar Rp.15 juta.
Ketiga remaja anggota geng motor yang
dibekuk tersebut yakni AS (15) warga Kampung/Desa Sukamaju Kec.Pagerageung, IP
(15) warga Kampung Bebera Desa Sukamantri Kec.Ciawi dan OP (160) warga kampung Kaum
Kec.Ciawi Kab.Tasikmalaya.
Kejadian pelemparan batu itu terjadi pada malam Minggu sekitar
pukul 01.30 WIB pecan kemarin, ketika mobil Strada CR-2 dikemudian Roni Ahmad Sanusi melaju dari
arah Bandung menuju Kota Tasikmalaya, yang ditemani Aiptu Tatang.
Ketika sampai di Jl.Ibrahim Adji
Kec.Cisayong. mobil korban berpapasan dengan gerombolan remaja pengendara motor
dari arah Tasikmalaya, dan tiba-tiba salah seorang dari pengendara melempar
mobil dengan batu.”Kami tidak menduga, kalau gerombolan pengendara itu akan
melemparkan batu ke arah mobil yang kami tumpangi,”ujar Aiptu Tatang.
Dia menambahkan, batu berukuran sekepal
tangan orang dewasa itu tepat mengenai kaca depan mobil yang ditumpanginya.
Setelah beraksi, pelaku dan rekannya langsung meninggalkan lokasi kejadian ke
arah Ciawi.
“Kami segera memutar arah mobil,
kemudian memburu mereka hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku di dua tempat
berbeda. Karena kejadiannya berada di wilayah hokum Polsekta Indihiang, maka
kami melaporkannya ke Polsekta Indihiang,”jelas Aiptu Tatang, yang pernah
menjadi Kanit Reskrim di Polsek Cisayong ini.(TEDI.S/RM)***
Kondisi Bangunan Pustu Desa Langkap Memprihatinkan
KAB.TASIK,Buser Trans
Dalam upaya memberikan layanan kesehatan
bagi masyarakat di Desa Cilangkap, Kec.Manonjaya Kab.Tasikmalaya selama ini
tidak maksimal. Karena bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di desa ini
kondisinya cukup memprihatinkan sehingga perlu memperoleh bantuan rehab.
“Sejak beberapa tahun terakhir, Pustu di
desa kami tidak berfungsi, sehingga sehingga tidak ada pelayanan kesehatan
seperti imunisasi,ada yang melahirkan, layanan KB, praktek pengobatan, dan
lainnya.”ungkap Wawan, Kepala Desa Cilangkap.
Kalau ada warga desa yang sakit, lanjut
Wawan, mereka terpaksa harus berobat ke
Puskesmas meski jaraknya agak jauh atau dokter yang praktek di rumah. Karena
kondisi bangunan Pustu yang memprihatinkan itu, maka warga desa yang ingin
memperoleh layanan kesehatan seperti immunisasi, terpaksa harus ke rumah
petugas kesehatan (bidan desa) yang membuka praktek di rumah.
Sebenarnya, lanjut Wawan, pihak Pemdes
Cilangkap sudah mengajukan proposal ke Pemkab Tasikmalaya cq Dinkes untuk
memperoleh bantuan rehab. Namun, sampai sekarang tidak ada realisasinya.
Padahal, keberadaan Pustu ini sangat dibutuhkan warga desa untuk memperoleh
layanan kesehatannya.
“Kalau mengajukan proposal bantuan untuk
rehab Pustu sudah kami lakukan, tapi belum ada tanggapan.”ujar Kades Cilangkap.
(KARSIDIK/REDI.MBUSER)***
Desa Muktisari Akan Kembangkan Obyek Wisata Terpadu
KAB.CIAMIS.Buser
Trans
Dalam upaya
memperoleh Pendapatan Asli Desa (PADes), maka Desa Muktisari Kec.Cipaku
Kab.Ciamis berencana akan mengembangkan bukit Lin Ayin yang indah itu menjadi
sebuah obyek wisata terpadu.Kini lokasi tersebut tengah dibenahi dengan cara
dibuldozer dan bagian tebingnya sudah dibenteng.
“Langkah awal, lokasi
itu akan dijadikan arena balapan motor atau grass track. Namun ke depannya,
bila ada investor yang menguntungkan, kami akan mengembangkan menjadi sebuah
obyek wisata terpadu,”ujar Mad Max, Kepala Desa Muktisari.
Mad Max punya impian
besar, yakni menngembangkan Bukit Lin Anyin menjadi sebuah obyek wisata terpadu
yang meliputi Water
Park , kebun binatang
mini, hotel sekaligus area rapat, arena olahraga dan lainnya. Bahkan, ia akan
menciptakan penginapan yang unik di bukit itu bagi wisatawan.
“Semua itu untuk
meningkatkan PADes dan mensejahterakan warga Desa Muktisari. Sebab, dengan
adanya sebuah objek wisata terpadu, maka nantinya akan tercipta lapangan kerja
bagi warga sekitar, misalnya dengan membuka warung atau pemuda yang nganggur
akan punya pekerjaan,”jelas Kades Muktisari.
Karena itu, kini
Mad Max tengah melobi atau menawarkan ke pihak investor untuk mengembangkan
Bukit Lin Anyin menjadi sebuah objek wisata terpadu di Kab.Ciamis. Karena untuk
mengembangkan kawasan bukit ini menjadi objek wisata yang menarik wisatawan
membutuhkan dana cukup besar, minimal Rp.1 miliar.
Sebenarnya, lanjut
Mad Max, sudah ada beberapa investor yang datang untuk bekerja sama
menggarapnya. “Namun, belum ada investor yang klop, terutama yang mendatangkan
keuntungan bagi Pemdes, misalnya dalam hal sewa kontrak dan lainnya. Kami tak
akan asal memilih investor.”ungkapnya, seraya menyebutkan untuk membuka lahan
tersebut, ia mengeluarkan kocek sendiri sudah mencapai Rp.100 juta.(DEDE
FUAD/REDI M.BUSER)***
Madrasah Ibtidaiyyah Negeri Kebanggaan Warga Desa Cibeureum
KAB.CIAMIS. Buser Trans
Kehadiran sebuah Madrasah Ibtidaiyyah
Negeri (MIN) Cibeureum ini menjadi
kebanggaan tersendiri bagi warga Desa
Cibeureum Kec.Sukamantri Kab.Ciamis. Betapa tidak! Buktinya, minat masyarakat
menyekolahkan anak anaknya ke sekolah ini cukup tinggi, hingga jumlah muridnya
sekarang mencapai 397 siswa.
“Sejak dinegerikan tahun 2005
lalu, minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya ke MIN Cibeureum cukup
tinggi, sehingga kami membuka kelas jauh sebanyak 3 ruang kelas di Kampung
Maparah,”ujar A.Juhawan,SPd.I, Kepala MIN Cibeureum.
Selain membuka kelas jauh, MIN Cibeureum
yang berdiri 1 Juni 1969 dibawah naungan Yayasan As-Sakinah ini menambah staf
pengajarnya, agar proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan maksimal dan
meningkatkan kualitas pendidikannya. Kini, jumlah gurunya sebanyak 14 orang
yang berstatus PNS dan 12 orang yang masih sukwan.
Bahkan untuk meningkatkan kualitas
pendidikannya, lanjut A.Juhawan, mulai kelas 4 sampai kelas 6, maka tiap mata
pelajaran per guru. Tidak sistem borong, artinya semua mata pelajaran diajarkan
oleh seorang guru. “Untuk ke depannya, pemanfaatan teknologi komputer sebagai
media pembelajaran dengan menggunakan LCD untuk pelajaran MIPA dan Bahasa
Inggris, akan kami terapkan,”katanya.
Apalagi bila bantuan pemerintah lewat
APBN sebesar Rp.100 juta yang kini tengah dikerjakan telah selesai, maka MIN
Cibeureum akan memiliki gedung serbaguna, yang akan dimanfaatkan untuk ruang
perpustakaan serta ruang praktikum MIPA dan Bahasa Inggris.
MIN Cibeureum pun punya prestasi
ekstrakulikuler yang cukup menonjol, misalnya di bidang kepramukaan, olahraga
dan kesenian. Karena itu tak mengherankan, bila puluhan piala dan piagam
penghargaan tampak menghiasi lemari khusus prestasi yang ada di ruang guru.
“Semua prestasi yang kami raih selama
ini, tiada lain berkat kesinambungan antara guru dengan siswa terhadap kemajuan
MIN Cibeureum, juga adanya dukungan dari warga Desa Cibeureum khususnya,”
tuturnya.
Dan yang menonjol, MIN Cibeureum sejak
tahun 2006 punya ‘pasukan’ marching band dengan peralatan drumband yang cukup
lengkap. Mungkin satu-satunya MIN di Kab.Ciamis yang memiliki drumband dengan
peralatan lengkap.
“Selama ini, drumband MIN Cibeureum
sering tampil dalam setiap kegiatan terutama di tingkat Kec.Sukamantri,
misalnya pada peringatan 17 Agustus, perayaan hari besar nasional atau hari
besar Islam. Bahkan, pada peringatan Hari Jadi ke 5 Kec.Sukamantri pun pada 23
Desember 2009 nanti, drumband kita pasti tampil untuk turut menyemarakkannya,”
jelas A.Juhawan,SPd.I (REDI M.BUSER)***
Langganan:
Postingan (Atom)