26 November 2009
Korban Gempa di Kab Tasik Was-Was Menunggu Bantuan Cair
Walaupun sudah mendengar kabar, bahwa dana bantuan untuk korban gempa Kabupaten Tasikmalaya dari pemerintah pusat akan segera diturunkan terutama rehabilitasi dan rekonstruksi bagi rumah yang rusak berat dan sedang, para korban gempa di Cisayong dan Cigalontang selalu menunggu kepastian bantuan tersebut cair.
“Semoga kebagian dana bantuan dari pemerintah, karena rumah saya termasuk rusak berat dan perlu perbaikan. Jangan seperti bantuan sembako kemarin, saya hanya kebagian beberapa bungkus mie instant saja, sedangkan bantuan lainnya tidak.”ungkap Ny.Tati warga Kampung Cileuleus, Desa/Kecamatan Cisayong.
Karena pada pembagian sembako bagi korban gempa dari pemerintah, menurut Ny.Tati, bahwa ia dan warga lainnya di Kampung Cileuleus tidak menerima bantuan seperti korban gempa di Cigorowong masih di Kecamatan Cisayong.“Padahal, rumah saya dan warga lain mengalami rusak berat hingga harus tinggal di tenda.tetapi tidak menerima bantuan yang layak kecuali beberapa bungkus mie instant.”ujarnya.
Hal senada diungkapkan Farid (55) warga Cisayong yang rumahnya juga ambruk dan harus tinggal di rumah anaknya, selama ini tidak memperoleh bantuan yang layak seperti korban gempa di Cigorowong Kecamatan Cisayong maupun warga Desa Jayapura Kecamatan Cigalontang.
Karena itu, ketika diberi tahu bahwa pemerintah akan mengucurkan dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa terutama yang rusak berat, Farid hanya was-was menunggunya. “Tidak tahu,apakah saya akan menerima bantuan untuk perbaikan rumah yang dijanjikan pemerintah itu,”kata Farid.
Sementara itu, H.E.Hidayat SH MH, Ketua Satkorlak PBA Kabupaten Tasikmalaya kepada wartawan.mengatakan, bahwa bantuan dana dari pemerintah pusat yang jumlahnya mencapai Rp.32 miliar, saat ini yang cair baru 10 persen atau Rp.3,2 miliar,”ujarnya.
Proses penyaluran bantuan untuk korban gempa Kabupaten Tasikmalaya mengacu pada data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Berdasarkan hasil validasi data BNPB, bahwa jumlah korban gempa 2 September 2009 lalu di Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami rusak berat mencapai 4.000 kepala keluarga (KK), rusak sedang sebanyak 18.000 KK, dan rusak ringan mencapai 29.500 KK.
Jika dihitung setiap KK yang rumahnya rusak berat memperoleh bantuan Rp.15 juta, menurut Hidayat yang juga Wakil Bupati Tasikmalaya ini, maka dana sebesar Rp.3,2 miliar itu diperkirakan hanya cukup untuk 213 KK saja. “Karena itu, kami akan membahasnya, terutama akan memprioritaskan rumah korban gempa yang rusak parah dan masuk kategori keluarga miskin,”ujarnya.
Pada tahun 2009 ini, lanjut H.E.Hidayat, Pemkab Tasikmalaya baru akan mendapat bantuan korban gempa dari pemerintah pusat sebesar Rp.3,2 miliar atau 10 persen dari Rp.32 miliar.Sedangkan sisa bantuan sebesar Rp.28,8 miliar akan cair pada tahun 2010 dan 2011 mendatang.
Rencananya, dana bantuan pemerintah pusat untuk korban gempa tersebut akan langsung dialokasikan melalui rekening Pamkab Tasikmalaya, setelah ada penandatanganan nota kesepahaman antara Bupati Tasikmalaya dengan BNPB. Dana yang cair sebesar Rp.3,2 miliar tersebut diperuntukkan bagi rekontruksi dan rehabilitasi korban gempa dengan tingkat rusak berat, terutama dari keluarga miskin (REDI M.BUSER)***
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar