21 Mei 2010

HMI Dan GMI Menilai Reformasi Dan Harkitnas Merupakan Embrio Lahirnya Sejarah Jatinangor



Kab. Sumedang, Buser Trans,.

Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia dan Gerakan Mahsiswa Indonesia bersama orgnisasi kemahasiswan Jatinangor mengadakan renungan untuk memperingati 12 tahun reformsi dan Hari Kebangkitan Nasioanal (Harkitnas), kedua peringatan itu merupakan sebuah hari besar yang mutlak harus dihargai dengan sesuatu yang besar.
Kordinator Aksi dari Himpunan Mahsiswa Islam (HMI) Kabupaten Sumedang Rizki Yudha Ramadhan,mengungkapkan di 12 tahun reformasi bangsa ini, sudah menikmati madu reformasi dan merupakan pencapaian krusial bagi sebuah Negara yang mendamba-dambakan demokrasi sejati yang selama berpuluh-puluh tahun lamanya dinanti.
Dengan Harkitnas yang merupakan sebuah hari yang tak kalah monumental dari hari –hari bersejarah lainnnya yang dimiliki bangsa ini, “bahkan menurut saya Harkitnas merupakan Embrio bagi lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Proklamasi 17 Agustus 1945,”jelas Rizki. Maka kedua hari yang bersejarah tersebut,sudah sepatutnya HMI meminta dan menuntut kepada  kepada Pemerintah dan  pihak-pihak terkait untuk mencegah gaya-gaya Orde Baru yang muncul dalam praktek pemerintahan Indonesia, penegakan hukum yang jelas dan tidak tebang pilih, peninjauan kembali system pendidikan, murnikan kembali ajaran Islam yang telah dinodai aliran sesat, lestarikan dan lindungi berbagai produk lokal dan terakhir bangkitkan rasa persaudaraan, “kalau semua itu, diperhatikan pemerintah, saya kira Bangsa ini akan terhindar dari berbagai permasalahan,”tambah Rizki
Sementara Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) melalui Wakil Bidang Politik Galih Andreanto peringatan hari bersejarah itu, merupkan sebuah evaluasi terhadap pemerintah, GMNI menilai para pelaku pemerintahan belum bisa  menjalankan amanah reformasi. Dengan masih banyaknya masalah yang tidak terselesaikan seperti kasus Century itu bukti nyata kalau pemerintahan kita berjalan ditempat, “sejak bergulirnya reformasi 12 tahun lalu, seharusnya dijadikan kesempatan untuk memperbaiki diri, hal itulah yang membuat kami dari GMNI mengharapkan kepada pemerintah untuk segera merubah system yang sesuai dengan agenda reformasi,”Ujar Galih.(Kos/Buser Trans

Tidak ada komentar: