13 Desember 2009
Dinkes Sumedang Belum Terapkan Pengobatan Massal Filariasis
“Penyebab penyakit
kaki gajah diakibatkan dari gigitan nyamuk, kalau kita melakukan pengobatan
filariasis kepada warga harus yakin positif dan ada mikrofilarianya, apa
bedanya dengan orang yang tidak kena penyakit maralia lalu makan obat malaria,
seandainya anda sakit (kepada wartawan) mau nggak di suntik”
Kab. Bandung , Buser Trans,.
Pengobatan
Massal Kaki Gajah (Filariasis) saat ini belum bisa diterapkan kepada warga
masyarakat Kab. Sumedang, hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kab.
Sumedang, drg. H. Agus S Rasjidi, M, Kes. Disela acara syukuran atas
diterimanya penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari Menteri
Kesehatan Republik Indonesia (16/11) kepada Bupati Sumedang Don Murdono, dari
pengkajian dinas kesehatan di Kecamatan Jatinangor ada positif namun tidak
endemis, sehingga pihaknya lebih berpikir kepada pencegahan dengan merubah
perilaku hidup bersih juga sehat, dengan demikian menjamin penyakit kaki gajah yang
disebabkan dari gigitan nyamuk 75% tidak akan terjadi.
“Penyebab
penyakit kaki gajah diakibatkan dari gigitan nyamuk, kalau kita melakukan
pengobatan filariasis kepada warga harus yakin positif dan ada mikrofilarianya,
apa bedanya dengan orang yang tidak kena penyakit maralia lalu makan obat
malaria, seandainya anda sakit (kepada wartawan) mau nggak di suntik”jelas
Kadinkes. “Kalau nyamuknya tidak ada, ya tidak mungkin ada penyebaran penyakit”tambahnya. Agus S Rasjidi menambahkan jika sifatnya
pengobatan massal sudah barang tentu dampaknya akan massal, juga problemnya
traumatik yang justru hal tersebut perlu dihawatirkan.
Pemkab.
Sumedang sendiri sudah membebaskan pengobatan buat masyarakat terhadap
pelayanan di Puskesmas namun jika ada pasien yang masih diberikan resep dari
puskesmas untuk beli obat diluar, itu perlu ditelusuri kecuali bila ada obat
spesial yang perlu di beli oleh pasien puskesmas yang tidak tesedia, artinya
resep untuk beli obat diluar tidak diberlakukan kecuali di luar Kab. Sumedang.
“Siapapun warga Sumedang berobat di puskesmas Sumedang dengan identitas KTP
asli Sumedang biaya berobat disubsidi penuh”tegasnya.
Pihak
Dinkes akan melakukan gerakan hidup sehat yang nantinya akan di tunjang dengan
pembangunan infra struktur selain jalan tentunya ada sarana dan prasarana
pembuangan limbah air besar yang akan dibuatkan MCK, untuk daerah kumuh akan
dibuatkan septikteng (cubluk) massal ini akan berguna buat warga yang tidak mempunyai
WC limbahnya akan dimanfaat untuk bio gas setelah itu sisanya dimanpaatkan sebagai
pupuk.
Selain
itu Pemekab. Sumedang akan mencanangkan gerakan hidup sehat dengan gerakan
penjual makanan yang bersentuhan langsung tanganya dengan makanan agar menggunakan
sarung tangan, ini perlu diterapkan sebab dilihat dari hasil kunjungan ke luar
negeri bagaimana tertibnya masyarakat yang sudah maju terutama para pedagang
terhadap penggunaan sarung tangan saat mengambil makanan.(Kos )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar