03 Januari 2010

Sekolah Penerima Bantuan Rehab di Tasik Selatan Resah



KAB.TASIK,Buser Trans
     Sebagian besar penerima bantuan dana rehab Sekolah Dasar (SD) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2009 di Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan, kini diresahkan dengan munculnya sejumlah oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun oknum wartawan ‘uka-uka’ yang diduga melakukan pemerasan.  
     “Setiap hari, ada saja beberapa orang oknum LSM atau mengaku wartawan ke sekolah kami, meminta uang untuk ini dan itu. Mereka minta uang dalam jumlah besar.Namun, kalau diminta KTA atau surat tugas, mereka marah-marah,”ujar ketua komite sekolah di daerah Bantarkalong.
     Beberapa hari lalu, ia kedatangan empat orang oknum yang mengaku dari LSM termasuk oknum wartawan, terindikasi menakut-nakuti sejumlah pejabat kepsek dan komite sekolah pelaksana rehab SD. yang akhir -akhirnya berujung pada kompensasi sejumlah uang. Akibatnya sejumlah kepsek di Kab Tasikmalaya bagian selatan mengaku terpaksa memberikan sejumlah uang mulai Rp.500.000 hingga Rp 1 juta.
     Hal senada diungkapkan seorang Kepala Sekolah sebuah SD di lingkungan UPTD Puspahiang,yang mengaku dimintai uang oleh oknum wartawan, yang kemudian diketahui wartawan itu tidak memiliki surat kabar. “Ketika itu mereka menanyakan alokasi dana dan melihat langsung pekerjaan rehab, mereka menuding ada temuan kekeliruan pekerjaan dan mengancam kepsek dan komite dilaporkan ke pejabat pusat," tutur dia.    
     Meski tak tahu persis kesalahan apa, sejumlah kepsek tampaknya lebih memilih untuk memenuhi permintaan sejumlah uang yang diajukan anggota LSM atau oknum wartawan tersebut. "Kami terpaksa dari pada ruwet jadi saya beri mereka uang," tutur dia.
     Karena itu, kedatangan Buser Trans yang semula kurang mendapat respon, tetapi setelah memperlihatkan KTA dan koran edisi baru, mereka kemudian menerimanya dengan baik. Bahkan, mereka mengungkapkan keluhan karena seringnya didatangi oknum LSM atau oknum wartawan.Namun lucunya, kalau ditanya identitas bukan memperlihatkannya, justru marah-marah.”Kami jadi serba salah menghadapinya. Kalau mereka datangnya baik-baik, tentu kami juga mengerti,”ungkap mereka.(WAWAN.AG/RM)**

Tidak ada komentar: