27 Desember 2009

Menteri Agama Buka Acara Muktamar XII Persatuan Umat Islam



Kab. Sumedang, Buser Trans,.
            Persatuan Umat Islam (PUI) adalah ormas Islam Nasional yang berbasis massa di Jawa Barat, dalam masa perintisanya pada tahun 1911 organisasi tersebut bernama Majlisul Ilmi yang berpusat di Kabupaten Majalengka. Kelahiran PUI persis setahun sebelum lahirnya Muhammadiyah pada tahun 1912 yang berbasis massa di Jogyakarta. Perjalanan panjang PUI yang semula bernama Majlisul Ilmi kemudian berubah menjadi Hayatul Qulub pada tahun 1912 lalu berubah nama lagi menjadi Perserikatan Oelama (PO) pada tahun 1916, atas saran HOS Cokro Aminoto sahabat dari pendiri PUI KH. Abdul Halim (alm), pada tahun 1952 berubah nama menjadi PUI (Persatuan Umat Islam).
            PUI (1952) sesungguhnya adalah hasil Fusi dua organisasi massa Islam berbasis di Jabar yakni PUI yang berbasis di Kab. Majalengka dibawah pimpinan KH. Abdul Halim (alm) dan PUII (Persatuan Umat Islam Indonesia) yang berbasis massa di Kab. Sukabumi di bawah pimpinan K.H Ahmad Sanusi, pada tahun 1975 kedua tokoh tersebut mendapat penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden RI Suharto pada tahun 2008 sedangkan  KH. Abdul Halim di tetapkan oleh Presiden SBY sebagai pahlawan nasional serta pada tahun 2009 K.H Ahmad Sanusi dianugrahi Bintang Mahaputra Utama.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat PUI, berharap agar pelaksanaan Muktamar lebih pokus menyoroti tentang peran ormas PUI dalam pemberdayaan umat (masyarakat) “harus ada sinergitas program antara ormas/LSM dengan program pemerintah khususnya pemberdayaan masyarakat, sebab semua itu kepentingan akhir juga kepentingan bersama selaku warga Negara”imbuhnya.   
Menteri Agama Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si dalam sambutanya memberikan ucapan selamat atas penyelenggaraan Muktamar yang ke 12 PUI didirikan pada tahun 1952 yang diprakarsai oleh dua tokoh yakni K.H Abdul Halim dan K.H Ahmad Sanusi, telah bergerak lebih dari setengah abad dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial. PUI sendiri memilih bergerak dalam bidang tersebut sangat beralasan, mengingat kondisi umat Islam di tanah air terbelit persoalan besar, yakni lemahnya akidah juga pemahaman keagamaan, kebodohan, kemiskinan juda keterbelakangan.
            Kelemahan akidah dan pemahaman keagamaan telah di jawab oleh PUI juga ormas-ormas Islam lainya diantaranya Muhammadiyah, NU, Persis, Al Irsyad serta lainya melalui gerakan dakwah. “Untuk ormas-ormas Islam selain juga memberikan kontribusi pemikiran terhadap perkembangan demokrasi dan politik, juga yang tidak kalah pentingnya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan juga ekonomi umat”jelas Menteri Agama yang disampaikan di Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor Sumedang.(Kos/Buser Trans)
           
           

Tidak ada komentar: