15 November 2009

Eded Aktivis LPPNRI: “Sikap Ulama Jangan Memprovokasi Umat”






KAB.Tasik,Buser Trans
     Selama ini,  warga di Kampung Pasanggaran, Desa/Kec.Cipatujah Kab.Tasikmalaya selalu menggelar pengajian bulanan yang rutin dilakukan. Pada pengajian bulanan kali ini, sejumlah ulama (ustadz) tampil ke mimbar untuk memberikan ‘tausiah’ ceramahnya.
     Ketika giliran seorang ustadz berinisial Mar asal Pamayangsari masih Kec.Cipatujah, Eded salah seorang aktivis LSM Lembaga Pemantau Penyelenggara  Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Kab.Tasikmalaya tiba-tiba geram dan bahkan marah. Sebab, ceramah sang ustadz itu seolah memprovokasi warga.
     “Pada saat ceramahnya,  sikap seorang ulama jangan memprovokasi umat dengan kata-kata yang menimbulkan kebencian warga. Itu tidak baik. Bahkan secara pribadi, saya amat geram dan marah pada ustadz Mar itu,”ujar Eded.
      Aktivis LPPNRI itu menjelaskan, bahwa ustadz Mar dalam ceramahnya penuh dengan caci maki terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga menyuruh memburuh—kalau perlu—membunuh para penganut Ahmadiyyah dengan penuh kebencian.
      “Bahkan yang lebih fatal, ustadz Mar justru mendukung  terhadap perjuangan para teroris, lantas dia mengecam aparat keamanan yang menangani dan memberantas kaum teroris itu yang jelas merugikan.”ungkap Eded kesal.
      Bahkan yang lebih kesal lagi, menurut Eded, karena di dalam acara pengajian bulanan tersebut hadir aparat pemerintahan desa, unsure Muspika  termasuk MUI Kec.Cipatujah. Dia mengaku heran, kenapa para pejabat yang hadir itu diam tanpa reaksi. Padahal, apa yang diucapkan ustad Mar dalam ceramahnya bias menimbulkan keresahan dan kebencian warga, khususnya kepada pemerintahan RI saat ini.
       “Karena itu, kami harap pihak berwajib untuk turun tangan dan segera menindaknya,”ujar aktivis LSM LPPNRI kepada Buser Trans.(WAN’AG/RM)***

Tidak ada komentar: