22 Oktober 2009

Desa Bahara Siap Kembangkan Objek Wisata Cipanjalu






KAB.CIAMIS, Buser Trans
    Desa Bahara yang berada di wilayah Kec.Panjalu Kab.Ciamis ini ternyata memiliki sebuah objek wisata budaya Cipanjalu yang potensial dan tak kalah menarik dibandingkan dengan objek wisata Situ Lengkong di Desa Panjalu. Karena itu tidak berlebihan, bila Pemdes Bahara siap untuk mengembangkan Cipanjalu menjadi sebuah objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
    “Kalau melihat latar belakang sejarahnya, objek wisata Cipanjalu di Desa Bahara justru yang seharusnya  banyak dikunjungi wisatawan terutama yang hendak berziarah.”ujar Idin Wahidin, Kepala Desa Bahara.
    Sebab, lanjut Didin, objek wisata keramat Cipanjalu ini merupakan tempat tileum atau ngahyang (menghilangnya) Prabu Cakradewa ayahanda Prabu Sanghyang Borosngora yang menjadi Raja Panjalu Islam Pertama.
    Potensi yang dimiliki objek wisata Cipanjalu ini antara lain hutan lindung yang terawat, komplek makam keramat Prabu Cakradewa yang maha saksi dan bijak, adanya sumber mata air yang berkhasiat , Ciriung Sumur Tujuh, situs-situs maupun Batu Tulis Tampian Dalem peninggalan semasa kerajaan dipimpin Prabu Cakradewa, juga telah dibuat air pancuran untuk mandi para wisatawan dan lainnya, di samping wisatawan dapat menikmati panorama alamnya yang indah.
    Hutan lindung yang masih terjaga keasliannya dengan areka pepohonan langka mewarnai kawasan Cipanjalu, sehingga ketika kuncen dipegang H.Ayok Sukaryo menerima penghargaan Kalpataru tahun 2007 sebagai penyelamat hutan.
PENATAAN
    Namun diakui Idin Wahidin, untuk dapat mengembangkan objek wisata Cipanjalu hingga layak jual dan banyak dikunjungi wisatawan terutama yang berziarah ke makam keramat Prabu Cakradewa, memang membutuhkan dana dari Pemkab Ciamis untuk melakukan penataan.
    “Bila kondisi di kawasan objek wisata Cipanjalu sudah tertata dengan baik, tentunya akan punya daya tarik tersendiri, sehingga banyak dikunjungi wisatawan yang hendak berziarah sekaligus berwisata,”tutur Kades Bahara.
    Bahkan, Idin punya program spektakuler yakni membendung Sungai Bojong untuk menjadikan sebuah danau seluas 3 hektar, dan 2 hektar lagi membuat kawasan agrowisata.”Kalau ada investor yang mau menggarapnya, Pemdes Bahara akan memberikan kemudahan, sehingga akan tercipta kawasan wisata terpadu,”tuturnya.
SEJARAH SINGKAT
    Sementara itu, Tukiman selaku jurukunci Cipanjalu sekaligus Kaur Ekbang Desa Bahara mengungkapkan sejarah singkat mengenai keberadaan Cipanjalu yang menjadi istana Prabu Cakradewa hingga ‘ngahyang’ menghilang.
    Kerajaan Panjalu  yang juga dikenal sebagai Kerajaan Soko Galuh Panjalu didirikan oleh seorang puteri raja keturunan Raja Galuh yang bernama Ratu Permana Dewi bergelar Ratu Galuh Cipta Permana Dewa Nyakrawati Ing Nusa Jawa.
    Ratu Permana Dewi diperistri oleh Prabu Rangga Gumilang, putera Prabu Batara Tesnajati, yakni Raja Panjalu dari Karantenan Gunung Syawal. Beliau kemudian memindahkan keratonnya ke Dayeuh Luhur Panjalu dan kemudian meletakkan dasar-dasar “Ajaran Karahayuan”, yang merupakan pedoman hidup masyarakat dan Negara (falsafah kerajaan).Kemudian peletakan Ajaran Karahayuan tersebut dikukuhkan  oleh puteranya bernama Prabu Lembur Sampulur I yang dikenal sebagai “Raja Panjalu Leluhur”
    Pemegang tahta Kerajaan Panjalu diteruskan oleh puteranya, yakni Prabu Cakradewa, seorang raja arif bijaksana serta memiliki kemampuan mambaca tanda-tanda zaman (weruh sadurung winarah, waspada permana tingal). Prabu Cakradewa sangat teguh melaksanakan Ajaran Karahayuan yang diwariskan nenek-kakeknya, Ratu Permana Dewi dan Prabu Rangga Gumilang.
    Prabu Sanghyang Cakradewa  yang juga dikenal sebagai raja linuhung (berilmu tinggi dan berwawasan luas) dan pinandita (bersifat wiku) serta memegang teguh Ajaran Karahayuan mendambakan pewaris tahta kerajaannya dipegang oleh orang yang memiliki ilmu dan kemampuan yang berguna bagi generasi menerusnya.
    Prabu Cakradewa  memiliki putera 6 orang, yakni Prabu Lembur Sampulur II, Sanghyang Prabu Borosngora, Panjibarani, Mamprang Kancana Artas Wayang, Anggarunting dan Pundut Agung.Prabu Borosngora adalah salah satu putranya yang dianggap memiliki kepribadian yang menonjol sehingga layak menjadi pewaris tahta Kerajaan Panjalu.(REDI M.BUSER/KARSIDIK)***
   

Tidak ada komentar: