13 Oktober 2009

Jalan Menuju Desa Mandalamekar Rawan Longsor





KAB.TASIK,Buser Trans
   Bila hujan terus menerus setiap hari seperti sekarang, warga Desa Mandalamekar Kec.Jatiwaras Kab.Tasikmalaya mengaku was-was, karena kondisi jalan menuju ke desa tersebut rawan longsor. Apalagi kondisi jalannya yang ‘hancur’ rusak berat.
Buktinya pekan kemarin, bahu jalan di Blok Leuwibule Kampung Mekarjaya mengalami longsor sepanjang 40 meter dengan kedalaman hingga 5 meter, sehingga telah memutuskan alur transportasi utama yang selama ini menjadi pilihan Desa Mandalamekar menuju kota atau desa lainnya.
    “Akibat bahu jalan di Blok Leuwibule ini longsor, mengakibatkan arus transportasi yang menuju ke kota atau desa lain pun terputus, karena tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,”ungkap Yana Noviadi, Kepala Desa Mandalamekar.
    Selama dua bulan terakhir ini, menurut Yana, bahu jalan tersebut sudah dua kali mengalami longsor dan longsor kali ini cukup parah hingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Juga warga tidak sanggup untuk memperbaikinya.
    “Sebenarnya, warga kami sudah berusaha untuk memperbaikinya. Namun, karena longsor kali ini cukup parah, warga angkat tangan. Karena itu, kami berharap kepada Pemkab Tasikmalaya agar segera mengambil upaya perbaikan karena jalan alternatif tersebut sebagai jalan satu satunya jalan masuk ke Desa Mandalamekar. Pada saat musim hujan, karena jalan lewat Parung Jagong tidak bisa dilewati kendaraan mobil.”jelasnya.
    Yana Noviadi mengakui, apabila tidak segera ditangani. akibat bencana longsor yang terjadi di Blok Leuwibule tersebut, maka otomatis saat ini tidak ada jalan masuk ke Desa Mandalamekar. Karena itu, seharusnya pihak Pemkab Tasikmalaya turut membantu perbaikan, supaya desa ini tidak semakin terpencil.
    “Kami sebenarnya sudah sering melaporkan, bahwa beberapa bahu jalan yang menuju Desa Mandalamekar rawan longsor seperti di Blok Leuwibule. Namun entah mengapa, sampai saat ini belum ada tanggapan, hingga terjadinya longsor dan memutuskan jalur transportasi utama ke desa kami.” keluh Kepala Desa Mandalamekar seraya menghela nafas.(REDI M.BUSER)**

Tidak ada komentar: