11 September 2009

KORBAN GEMPA DI KAB.TASIK MASIH TRAUMA



KAB.TASIK,Buser Trans
    Walaupun masih dalam suasana trauma dan panik, sebagian besar warga yang menjadi korban bencana gempa di beberapa kecamatan di Kab.Tasikmalaya, sejak Kamis (3/9) pagi mulai kembali ke rumah masing masing, terutama untuk memeriksa kondisi barang-barang yang selamat dan juga membenahi puing-puing rumah yang ambruk atau mengalami kerusakan ringan.
    “Setelah shalat subuh tadi, saya menengok keadaan rumah dan ternyata tidak ada barang yang bisa diselamatkan, kecuali pakaian. Karena perabotan dapur, TV dan lainnya hancur tertimpa bangunan rumah,”ujar Mahmudin, warga Desa Jayapura Kecamatan Cigalontang.
    Namun, Mahfudin dan beberapa warga lainnya yang bangunan rumahnya mengalami kerusakan berat di Desa Jayapura kembali ke tempat pengungsian di komplek Kantor Kecamatan Cigalontang, mereka berkumpul dengan para pengungsi dari desa lain.
    “Kami masih trauma untuk kembali ke rumah, selain kondisi rumah yang sebagian besar hancur, juga khawatir akan terjadi gempa susulan yang lebih besar lagi,”tutur Ny.Mimin kepada Buser Trans.
    Pada malam harinya, para pengungsi korban gempa yang berada di Cigalontang sempat dikunjungi Bupati Tasikmalaya Drs.H.Tatang Farhanul Hakim sekaligus memberikan bantuan berupa beras, mie instans dan lainnya.
Bupati pun mengimbau kepada warganya agar tidak panic menghadapi bencana gempa tersebut.
    Berdasarkan laporan sementara yang diperoleh BUSER TRANS menyebutkan, bahwa bencana paling parah di Kabupaten Tasikmalaya yaitu  terjadi di Kecamatan Cigalontang, Cisayong, Sukahening, Salawu, dan Sodonghilir. Saat ini, sebagian besar warga yang rumahnya rusak mengungsi di tenda-tenda yang disediakan pemerintah atau tenda yang mereka dirikan sendiri.
    Hasil pemantauan wartawan Buser Trans di lapangan menyebutkan, bahwa sebagian besar korban gempa di beberapa wilayah di Kabupaten Tasikmalaya masih tampak trauma untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
    “Bahkan sebanyak 250 orang warga Desa Banyuasih Cipatujah kumpul di kantor bale desa. Para pengungsi di sini selain membutuhkan bantuan pangan juga tenda untuk menginap,”lapor Aan Suganda.
    Wartawan Buser Trans lain di Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan, Wawan A.Gunawan dan Rahmat Efendi melaporkan, korban gempa di daerahnya setelah menata dan mengemasi barang-barang berharganya, korban gempa kembali ke lokasi pengungsian maupun ke rumah sanak keluarganya yang selamat.
    “Namun, ada pula warga yang membenahi puing-puing rumahnya yang rusak ringan, meski mereka masih dalam keadaan panic dan trauma untuk menempatinya,”lapor Wawan A.Gunawan via ponselnya.
    Sementara itu, Karsidik wartawan Buser Trans di Ciamis pun melaporkan, bahwa  warga di RW.26 dan RW.27 Kampung Lembur Situ Kota Ciamis tercatat sebanyak 69 rumah mengalami rusak parah dan 52 rumah rusak ringan. “Tidak ada korban jiwa yang tertimpa reruntuhan rumah kecuali luka ringan akibat terjatuh,”lapornya.
    Sedangkan dari Pamarican, meski anaknya sedang mengalami musibah akibat terserang DBD dan dirawat, Jajang SP melaporkan pula bahwa beberapa rumah penduduk di daerahnya banyak yang mengalami kerusakan baik rusak berat maupun rusak ringan.”Sejauh ini tidak ada korban jiwa,”katanya. Hal senada diungkapkan Ateng Jaelani dari kawasan Pangandaran. (REDI BUSER)**

Tidak ada komentar: